Ayo vote dulu
Anelies juga tidak memiliki firasat apa-apa mengenai tragedi yang akan kembali terjadi. Pagi hari yang cerah dengan kedua bayi montoknya yang baru kenyang menyusu. Anelies membawa kedua bayi kembarnya untuk bertemu Yang Mulya Seika. Sejak ingatan Yang Mulya seika kembali ini adalah kali pertama Anelies memperkenalkan kedua bayi kembarnya.Anelies sendiri yang menggendong Sofia dan Yang Mulya Serkan mengendong Hamdan. Serkan sendiri yang memperkenalkan anak-anaknya."Hamdan akan menjadi penerusku, penerus ayahku, penerus kakekku dan penerus semua pria hebat yang telah menjadi leluhur kita!" Serkan menggenggam tangan ibunya. "Bangunlah Ibu, agar kau bisa ikut bangga melihat mereka."Kali ini Serkan mencium punggung tangan ibunya dan diikuti oleh Anelies yang juga melakukan hal serupa."Putra Pangeran Rasyid juga telah bersama kita."Hari-hari Serkan sedang dilimpahi kebahagiaan, dia telah punya istri yang cantik, anak-anak yang sehat, dan seorang keponakan laki-laki yang telah kembali. S
Tepat di tengah tragedi yang menimpa Anelies, singa betina di istana zubair melahirkan bayi singa laki-laki. Ternyata memang akan selalu ada hikmah di balik bencana serta duka bagi mereka yang mau tetap bersyukur, sabar, dan belajar."Namanya Bagheera, dia akan menjadi milik putraku Hamdan."Anelies bukan hanya telah menjadi ratu yang hebat dia juga akan menjadi ibu yang tangguh untuk melindungi anak-anaknya. Hamdan adalah pangeran kecil yang kelak akan melanjutkan tahta ayahnya, anak laki-laki yang penuh berkah dan doa kemuliaan dari semua orang yang mencintainya."Bagaimana dengan penyihir wanita itu?" Omar menanyakan pendapat ratunya mengenai Callia. "Dia sudah pulih.""Bawa dia menemuiku!""Baik, Yang Mulya." Omar mematuhi semua perintah Anelies yang sekarang mengambil alih peran suaminya.Omar membawa Callia ke hadapan Anelies dan wanita paruh baya itu langsung bersujud padanya."Terima kasih Yang Mulya.""Berdirilah!" Anelies tetap merasa terlalu muda untuk dihormati seperti itu.
Anelies yang melihat suaminya ditikam langsung meledak murka hingga mengeluarkan energi dahyat tidak terduga. Saat itu dia hanya berpikir utuk meremukkan isi kepala Pangeran Albany tapi yang terjadi ia malah meledakkan semua perabot kaca di istana Zubair dan membelah lantai marmer. Anelies benar-benar bisa menjadi bom. Semua orang yang melihat kejadian itu ikut syok luarbisa, bahkan Anelies sendiri tidak tahu bisa berbuat demikian.Anelies hanya fokus mengunci manik mata Pangeran Albany dengan sangat keras sampai pemuda itu mulai mimisan dan jatuh terhempas ke lantai tanpa bergerak. Beberapa hari berlalu Pangeran Albany tetap pingsan. Para medis menyatakan Pangeran Albany terkena serangan stroke, pembuluh darah di kepalanya pecah karena itu dia kehilangan kesadaran dan tubuhnya tidak bisa merespon.Satu hari setelah Yang Mulya Serkan siuman, akhirnya Pangeran Albany kembali ikut sadar. Anehnya pemuda itu jadi linglung, dia tidak ingat apa-apa dan tidak tahu siapa dirinya."Sepertinya
BAB 1 PANGERAN YANG HILANGTuan Husain berjalan dengan rombongan pengawalnya yang juga serempak berjubah putih. Musim panas adalah favorit para pria untuk memakai jubah berwarna putih karena dianggap sangat keren. Rombongan istana juga akan selalu jadi yang paling mencolok di tengah keramaian masyarakat yang telah menunggu kedatangannya dengan antusias.Meski usia Tuan Husain sudah tidak muda lagi, tapi dia tetap terlihat sangat berkarisma, memiliki perawakan yang gagah, tinggi besar penuh stamina karena hobinya berolah raga dan menunggang kuda. Banyak yang mengucapkan salam dan berebut untuk berjabat tangan. Tuan Husain datang untuk membuka festival internasional expo musim panas di alun-alun kota. Semua masyarakat tumpah ruah utuk ikut merayakan acara besar tersebut. Banyak turis ikut datang dari berbagai negara untuk menyaksikan.Sat sedang berjalan di tengah kerumunan manusi yang saling berdesakan, tiba-tiba seorang wanita bercadar memegang lengan Tuan Husain dengan erat dan kencan
Jeny sengaja kabur ke Scotland untuk bersembunyi dari Pangeran Albany. Jeny benar-benar ketakutan, mungkin bagi Jeny menghadapi pemuda playboy tidak akan jadi soal, tapi menghadapi seorang pembunuh, psikopat, kriminal yang sesungguhnya tetap benar-bear menakutkan. Begitu mendengar Pangeran Albany hilang ingatan dan dibawa ke peternakan keluarga Clark, Jeny baru berani kembali pulang ke Manhattan untuk melanjutkan hidupnya dengan normal. Sampai sejauh ini masih belum ada yang tahu mengenai masalah serius di antara mereka berdua. Jeny juga tidak mau memberitahu siapapun karena tidak ingin terlibat masalah. Tapi Jeny tetap sangat waspada, dia sama sekali tidak mau singgah di peternakan keluarga Clark. Jeny benar-benar menghindari pertemuan dengan Pangeran Albany. Dia tidak mau tahu lagi apapun mengenai pemuda itu. Bahkan Jeny masih ingin mengutuknya ke neraka jika ingat dengan perbuatan terakhir Pangeran Albany terhadapnya. Karena Jeny pilih tutup mulut Akhirnya jadi begitu banyak fakt
Peternakan keluarga Clark menjadi tempat yang paling penuh warna di sepanjang musim gugur. Dedaunan musim gugur yang cantik memantulkan cahaya matahari dengan warna cerah di pagi hari. Lapisan rumput yang menguning juga telah berlapis guguran daun kering yang sesekali berpusar-pusar tertiup angin ribut dalam pusaran kecil. Negara bagian Kentucky menjadi salah satu yang paling sering terkena terjangan tornado di musim seperti ini.Ethan melompat turun dari punggung kudanya dan langsung berjalan menghampiri Mato Bizil yang sedang duduk di kursi roda. Tangan pria jompo itu sudah gemetaran cuma untuk menggenggam pisau kecil tapi masih sangat jeli untuk berusaha menyelesaikan ukirannya yang detail. Ethan suka memperhatikan kegiatan Mato dan diam-diam mulai tertarik."Ajari aku paman." Ethan ikut berjongkok di depan kursi roda Mato.Mato cuma tersenyum menyipitkan matanya yang cekung dengan kelopak bergelambir. Ethan menerima uluran pisau kecil yang baru Mato ambil dari pangkuannya. Pemuda
Ethan langsung berpaling dan kembali membawa kudanya masuk ke dalam istal tanpa mau menoleh lagi. Jeny terkejut antara pemuda yang benar-benar asing karena tidak mengenalnya samasekali dan juga terkejut dengan penampilan Ethan Landon yang telah sempurna menjadi orang berbeda. Jeny semakin syok ketika ternyata dadanya terasa aneh. Ethan sudah menghilang pergi tapi Jeny masih meraba dadanya sendiri yang berdebar tidak enak karena diabaikan."Aku akan menyuruh pelayan utuk membuatkan minum untuk kalian."Mara berjalan masuk ke dalam rumah meninggalkan Jeny dan kekasihnya berdua di balkon."Kau mau ikut berkuda?" bisik Jonas yang juga masih memeluk pinggang Jeny."Terlalu panas aku tidak mau kulitku kering." Jeny beralasan. "Kau bisa berkuda dengan papaku, aku akan menunggu di sini saja.Jonas Hidden adalah putra dari seorang politikus terkemuka di USA. Sudah hampir satu tahun Jeny berkencan dengan pemuda tampan itu. Putri keluarga Harlot dan putra keluarga Hidden adalah komposisi sempurn
Tadinya Jeny cuma ingin sekedar memastikan apa Ethan Landon memang sudah benar-benar tidak ingat masa lalunya. Seperti pemuda itu memang sudah tidak ingat apa-apa, dia tidak ingat pernah berbuat kejahatan, dan tidak ingat pernah mengancamnya. Bahkan bukan cuma ingatannya saja yang seperti telah di 'restart' ulang. Kepribadiannya juga sudah seratus persen jadi orang asing. Artinya sekarang Jeny aman, tapi kenapa setelah itu justru hatinya yang jadi tidak aman. Jeny menolak untuk berspekulasi mengenai perasaanya sendiri, dia pikir mereka sudah lama tidak bertemu dan syok itu wajar. "Kenapa kalian tidak jadi berkuda?" Jeny bertanya pada Jonas yang masih mengandeng tangannya. "Papamu mendadak harus segera kembali ke London." "Ke London lagi?" Jeny juga terkejut karena seharusnya mereka akan kembali ke New York. "Sepertinya Mr. Loghan yang menelpon." Jeny tidak lagi bertanya jika urusannya dengan Jeremy Loghan. "Kita pulang sore ini." "Tidak jadi besok?" "Papamu yang membuat jadwal
BAB 23 AKAL LICIK YANG AKAN MEMBUAT MURKAEmillie adalah wanita yang cerdas, keras, dan tidak akan mungkin mau mengalah. Setelah perdebatan panasnya dengan Pangeran Al-Waleed, Emillie masih berani menatap tajam ke mata putra mahkota sombong itu dengan dagu terangkat."Aku mau pergi!" Emillie bicara tegas."Kau tidak boleh pergi!" Pangeran Al-Waleed balas menatap tajam pada wanita di hadapannya."Aku tidak perlu ijin darimu!" Emillie jelas bukan wanita yang bakal takut terancam meskipun dia cuma sendirian.Nampaknya Pangeran Al-Waleed semakin tertantang dengan wanita pemberani, pria tinggi besar itu tiba-tiba tersenyum."Bahkan kau belum memberitahu siapa namamu.""Cari tahu saja sendiri jika kau merasa hebat dan memiliki kuasa!" Emillie memberi tantangan."Oke!" Pangeran Al-Waleed masih mempertahankan seringai senyum tipis di wajahnya. "Kau boleh pergi dengan terhormat."Akhirnya Emillie dibolehkan pergi, tapi pastinya Pangeran Al-Waleed tetap tidak akan melepaskan begitu saja. Setela
BAB 22 BICARA TENANG Begitu melihat Faaz kembali masuk ke dalam rumah, Putri Sofia bergegas keluar dari kamar, berlari menuruni anak tangga dengan tidak sabar untuk bertemu. Putri Sofia tersenyum menyambut Faaza yang baru masuk ke dalam rumah. Jantung Putri Sofia benar-benar terus berdebar hanya dengan saling berhadapan, bahkan gadis itu belum sempat mengungkapkan rasa terimakasihnya ketika Faaz bicara lebih dulu. "Aku harus mengantarmu pulang!" Faaz memberi tatapan serius. "Apa maksudmu?" Putri Sofia cukup terkejut tapi masih didominasi perasaan bingung. "Aku harus mengantarmu pulang ke Istana Zubair." Faaz cuma memperjelas tanpa memberi alasan. "Aku tidak mau pulang!" Seketika Putri Sofia menegakkan bahu. "Sampai kapanpun aku tidak akan mau pulang, aku tidak mau dipaksa menikah dengan Pangeran Al-Waleed!" "Kau akan menjadi seorang ratu, di sini bukan tempatmu!" Faaz terus mengingatkan. Putri Sofia menggeleng keras. "Aku tidak mau menikah dengan Pangeran Al-Waleed!" "A
BAB 21Emillie diberi tawaran oleh seorang putra mahkota. Tawaran yang seharusnya sangat menyenangkan bagi kebanyakan wanita. Pangeran Al-Waleed bukan cuma kaya raya, dia juga masih sangat muda, memiliki kekuasaan dan tampan."Akan kuberikan apapun yang kau inginkan asal kau mau patuh padaku!""Aku wanita bebas, bukan wanita yang dapat disimpan oleh laki-laki!" Emillie bicara tegas dengan tatapan tajam."Kau punya mata yang cantik." Pangeran Al-Waleed terus mengamati wanita di hadapannya. "Kau juga akan mendapat banyak hadiah."Emillie terus dibujuk agar mau dimiliki. Seandainya Lana tahu ibunya sedang dirayu, pasti dia sudah meledak histeris untuk merobohkan Istana Tamir beserta seluruh penghuninya. Sementara saat ini Emillie sedang berusaha menahan diri untuk mencari lebih banyak informasi."Aku bukan anak-anak yang dapat dibujuk dengan hadiah!" Emillie coba menantang. "Tapi aku akan sangat menyenangkan untuk pria yang juga bisa memberikan kehormatan tertinggi untukku!""Aku juga s
BAB 20 BERBAHAYAKondisinya benar-benar genting menegangkan, Putri Sofia dan Faaza bisa ketahuan jika Ramji berhasil membuka pintu."Aku curiga Faaza bukan memelihara kucing!"Semakin gawat, Ramzi mulai curiga. Putri Sofia reflek melotot syok, dia sangat takut ketahuan. Faaz segera menyentuh bibir Putri Sofia dengan jari telunjuk agar tenang."Tidak akan kubiarkan mereka menemukan mu!" Faaz bersumpah pada dirinya sendiri, kemudian pelan-pelan bangkit dari atas ranjang.Putri Sofia ikut bangkit duduk dengan membelai pinggangnya yang masih agak nyeri setelah terhimpit tidak dapat bergerak. "Kau mau ke mana?" Putri Sofia mendongak pada Faaza.Faaz terlihat berjalan mendekati jendela samping. Selain jendela yang menghadap halaman depan, posisi kamar Zahra yang kebetulan berada di sudut bangunan juga memiliki jendela menghadap ke halaman samping. Putri Sofia buru-buru berdiri untuk ikut melihat keluar jendela. Ada sebuah kolam renang yang cukup lebar di halaman samping."Aku akan melompa
BAB 19 TERTANGKAPSejak Emillie keluar dari taksi seorang diri, dia sadar ada beberapa mata memperhatikannya. Seorang wanita berkeliaran seorang diri memang sangat tidak lazim. Bahaya bisa mengancam wanita di mana saja, apa lagi bagi mereka yang masih sangat muda dan cantik. Ketika Emillie melintasi depan pertokoan dia tidak sengaja mendengar percakapan seorang pria melalui sambungan telpon.Dengan indra pendengaran mutan berdarah immortal, Emillie dapat mendengar suara paling pelan dari jarak lebih dari dua puluh meter. Seorang pria berkemeja hitam sedang melapor pada seseorang dalam sambungan telepon. Emillie sengaja berjalan mendekat seolah dia tidak sadar jika dirinya sedang di bicarakan dan tepat ketika Emillie melintasi di depan pria berkemeja hitam, sebuah kamera aktif di arahkan padanya. Foto Emillie tertangkap dengan jelas meskipun dia sedang memakai cadar.Sejak siang hari Emillie sadar jika dirinya terus di ikuti. Agar tidak mencurigakan Emillie pergi berbelanja fashion sep
BAB 18 KUCING"Meowww....""Kau memelihara kucing?""Kakakku yah memelihara kucing, bukan aku!" Faaz kembali mempertegas dengan alibi agar meyakinkan. "Aku jarang pulang, biasanya Fatima yang akan selalu datang memberi makan.""Berarti Fatima akan datang?" Mata Ramzi langsung berbinar."Saat aku di rumah, aku yang memberi makan."Seketika Faaz menenggelamkan ke bagian Ramzi yang sudah sempat berbunga-bunga."Ah, sayang sekali kekasihku Fatima tidak akan datang.""Sebaiknya kalian menginap di hotel kota, aku serius, rumahku masih gelap tanpa listrik sampai besok lusa!" Faaz juga terus berusaha membujuk Ahmed dan Ramzi agar tidak berlama-lama berada di rumahnya."Kau kira kami takut gelap!" Ramzi yang membalas. "Aku akan tetap menginap disini, kita sahabat disaat terang dan gelap!""Wahahaha...!!!" Ramzi menambahkan kelakar tawa untuk kalimat terakhir yang puitis.Gawat bila kedua rekan Faaza benar-benar menginap. Putri Sofia bisa kelaparan di dalam kamar. Faaz harus segera mencari akal
BAB 17 PUTRI SOFIA BERSEMBUNYIGerald dan Emillie mulai mencari jejak Putri Sofia dari hotel kerajaan tempat malam gadis muda itu menghilang. Gerald masih bisa mencium aroma Putri Sofia di sekitar kamar hotel hingga ke ruang laundry. Tapi mendadak aroma Putri Sofia menghilang di sekitar halaman parkir."Jejaknya sudah lenyap!" Gerald yang memiliki penciuman paling tajam bahkan sudah tidak dapat mencium jejak apapun. "Putri Sofia kabur di saat hujan deras, kemungkinan karena itu jejaknya telah lenyap!""Sepertinya Putri Sofia pergi bersama sebuah mobil!" Emillie yang selalu paling cerdas dan jeli di antara putri-putri Jared. "Siapa saja yang datang dan pergi malam itu?"Saat itu juga, Gerald dan Emillie segera mencari tahu semua daftar tamu yang hadir di acara ulang tahun Putri Sofia dan Pangeran Hamdan. Sebenarnya acara ulang tahun tersebut cuma mengundang keluarga inti, seharusnya tidak ada yang perlu dicurigai. Selebihnya adalah pengawal istana yang berjaga ketat."Pangeran Al-Walee
BAB 16 TAMU TIDAK TERDUGAAbdul kembali memberi laporan pada Pangeran Al-Waleed."Sepertinya memang ada yang aneh dan mencurigakan, Pangeran." Abdul menjelaskan informasi yang baru dia dapat dari mata-matanya. "Biasanya setiap akhir pekan dalam satu bulan Putri Sofia akan berkunjung ke resort pantai keluarga istana untuk mengunjungi Yang Mulya Seika. Akhir pekan ini Putri Sofia tidak terlihat datang. Seandainya Putri Sofia benar-benar sakit, seharusnya Yang Mulya Seika juga akan pergi untuk mengunjungi cucu kesayangannya. Tapi dalam satu pekan ini Yang Mulya Seika juga tidak terlihat keluar dari resort sama sekali."Pangeran Al-Waleed semakin yakin jika memang sedang ada yang disembunyikan oleh Yang Mulya Serkan. Janji seorang raja bukan perkara main-main, bila Yang Mulya Serkan sampai ingkar mengenai Putri Sofia, masalah tersebut pasti akan menimbulkan ketegangan dalam hubungan politik kedua negara mereka."Tetap jalankan rencanaku!" Pangeran Al-Waleed bicara tegas di hadapan Abdul.
BAB 15 KOTORPutri Sofia menjerit histeris karena melihat laba-laba, berlari panik sampai akhirnya jatuh menendang ember oli kotor. Putri Sofia jatuh dengan posisi tertelungkup di lantai, sekujur tubuhnya berlumuran oli hitam yang tumpah melebar ke lantai."Jangan berdiri!"Faaz menghentikan tapi Putri Sofia sudah terlanjur bangkit."Kau akan jatuh!"Faz melompat cepat untuk menangkap tubuh Putri Sofia yang kembali terjungkal tapi mereka malah sama-sama tergelincir jatuh bersama. Faaza jatuh terjengkang ke belakang sedangkan Putri Sofia jatuh tertelungkup di atas tubuhnya."Oh Tuhan...!" Putri Sofia yang menimpa dada Faaza dengan keras, tapi dia sendiri yang mengeluh nyeri.Putri Sofia segera mendekap buah dadanya yang berdenyut-denyut nyeri, sementara Faaza belum bergerak. Begitu sadar dirinya sedang tertelungkup di atas tubuh seorang pria, Putri Sofia langsung melotot lebar. Sofia terkejut gugup, sangat canggung sampai bibirnya bicara aneh."Apa aku berat?"Mereka masih tumpang tin