Ayo yang ngaku suka cerita ini bantu VOTE dan beri komen menarik di halaman depan biar yang lain ikut tertarik ...LUV U
BAB 1 PANGERAN YANG HILANGTuan Husain berjalan dengan rombongan pengawalnya yang juga serempak berjubah putih. Musim panas adalah favorit para pria untuk memakai jubah berwarna putih karena dianggap sangat keren. Rombongan istana juga akan selalu jadi yang paling mencolok di tengah keramaian masyarakat yang telah menunggu kedatangannya dengan antusias.Meski usia Tuan Husain sudah tidak muda lagi, tapi dia tetap terlihat sangat berkarisma, memiliki perawakan yang gagah, tinggi besar penuh stamina karena hobinya berolah raga dan menunggang kuda. Banyak yang mengucapkan salam dan berebut untuk berjabat tangan. Tuan Husain datang untuk membuka festival internasional expo musim panas di alun-alun kota. Semua masyarakat tumpah ruah utuk ikut merayakan acara besar tersebut. Banyak turis ikut datang dari berbagai negara untuk menyaksikan.Sat sedang berjalan di tengah kerumunan manusi yang saling berdesakan, tiba-tiba seorang wanita bercadar memegang lengan Tuan Husain dengan erat dan kencan
Jeny sengaja kabur ke Scotland untuk bersembunyi dari Pangeran Albany. Jeny benar-benar ketakutan, mungkin bagi Jeny menghadapi pemuda playboy tidak akan jadi soal, tapi menghadapi seorang pembunuh, psikopat, kriminal yang sesungguhnya tetap benar-bear menakutkan. Begitu mendengar Pangeran Albany hilang ingatan dan dibawa ke peternakan keluarga Clark, Jeny baru berani kembali pulang ke Manhattan untuk melanjutkan hidupnya dengan normal. Sampai sejauh ini masih belum ada yang tahu mengenai masalah serius di antara mereka berdua. Jeny juga tidak mau memberitahu siapapun karena tidak ingin terlibat masalah. Tapi Jeny tetap sangat waspada, dia sama sekali tidak mau singgah di peternakan keluarga Clark. Jeny benar-benar menghindari pertemuan dengan Pangeran Albany. Dia tidak mau tahu lagi apapun mengenai pemuda itu. Bahkan Jeny masih ingin mengutuknya ke neraka jika ingat dengan perbuatan terakhir Pangeran Albany terhadapnya. Karena Jeny pilih tutup mulut Akhirnya jadi begitu banyak fakt
Peternakan keluarga Clark menjadi tempat yang paling penuh warna di sepanjang musim gugur. Dedaunan musim gugur yang cantik memantulkan cahaya matahari dengan warna cerah di pagi hari. Lapisan rumput yang menguning juga telah berlapis guguran daun kering yang sesekali berpusar-pusar tertiup angin ribut dalam pusaran kecil. Negara bagian Kentucky menjadi salah satu yang paling sering terkena terjangan tornado di musim seperti ini.Ethan melompat turun dari punggung kudanya dan langsung berjalan menghampiri Mato Bizil yang sedang duduk di kursi roda. Tangan pria jompo itu sudah gemetaran cuma untuk menggenggam pisau kecil tapi masih sangat jeli untuk berusaha menyelesaikan ukirannya yang detail. Ethan suka memperhatikan kegiatan Mato dan diam-diam mulai tertarik."Ajari aku paman." Ethan ikut berjongkok di depan kursi roda Mato.Mato cuma tersenyum menyipitkan matanya yang cekung dengan kelopak bergelambir. Ethan menerima uluran pisau kecil yang baru Mato ambil dari pangkuannya. Pemuda
Ethan langsung berpaling dan kembali membawa kudanya masuk ke dalam istal tanpa mau menoleh lagi. Jeny terkejut antara pemuda yang benar-benar asing karena tidak mengenalnya samasekali dan juga terkejut dengan penampilan Ethan Landon yang telah sempurna menjadi orang berbeda. Jeny semakin syok ketika ternyata dadanya terasa aneh. Ethan sudah menghilang pergi tapi Jeny masih meraba dadanya sendiri yang berdebar tidak enak karena diabaikan."Aku akan menyuruh pelayan utuk membuatkan minum untuk kalian."Mara berjalan masuk ke dalam rumah meninggalkan Jeny dan kekasihnya berdua di balkon."Kau mau ikut berkuda?" bisik Jonas yang juga masih memeluk pinggang Jeny."Terlalu panas aku tidak mau kulitku kering." Jeny beralasan. "Kau bisa berkuda dengan papaku, aku akan menunggu di sini saja.Jonas Hidden adalah putra dari seorang politikus terkemuka di USA. Sudah hampir satu tahun Jeny berkencan dengan pemuda tampan itu. Putri keluarga Harlot dan putra keluarga Hidden adalah komposisi sempurn
Tadinya Jeny cuma ingin sekedar memastikan apa Ethan Landon memang sudah benar-benar tidak ingat masa lalunya. Seperti pemuda itu memang sudah tidak ingat apa-apa, dia tidak ingat pernah berbuat kejahatan, dan tidak ingat pernah mengancamnya. Bahkan bukan cuma ingatannya saja yang seperti telah di 'restart' ulang. Kepribadiannya juga sudah seratus persen jadi orang asing. Artinya sekarang Jeny aman, tapi kenapa setelah itu justru hatinya yang jadi tidak aman. Jeny menolak untuk berspekulasi mengenai perasaanya sendiri, dia pikir mereka sudah lama tidak bertemu dan syok itu wajar. "Kenapa kalian tidak jadi berkuda?" Jeny bertanya pada Jonas yang masih mengandeng tangannya. "Papamu mendadak harus segera kembali ke London." "Ke London lagi?" Jeny juga terkejut karena seharusnya mereka akan kembali ke New York. "Sepertinya Mr. Loghan yang menelpon." Jeny tidak lagi bertanya jika urusannya dengan Jeremy Loghan. "Kita pulang sore ini." "Tidak jadi besok?" "Papamu yang membuat jadwal
Kuda yang ditunggangi Jeny berlari ke lereng lembah, Ethan terus mengejar dengan lebih cepat karena tahu gadis itu akan segera terlempar. Begitu Ethan berhasil menyusul kuda Jeny, dia segera menyambar pinggang gadis itu. Jeny menjerit terkejut tapi tetap Ethan peluk erat sampai meringkuk ke dadanya. Napas Jeny masih gemetar ketika Ethan meraba ke kantong celana gadis itu untuk mengambil ponselnya.Jeny selamat tanpa luka, tapi masih syok ketika Ethan bawa kembali pada teman-temannya. Semua orang yang ikut panik seketika merasa lega dan tentu saja Jonas yang hanya terlihat bengong mereka anggap payah."Kau tidak apa-apa?" Emilly yang langsung melompat turun dari punggung kudanya untuk menghampiri Jeny."Turunkan aku." Jeny mendongak pada Ethan karena pemuda itu masih melingkarkan lengan ke pinggangnya."Cepat turunkan kekasihku!" Jonas baru ikut bicara, nadanya kasar tanpa ucapan terima kasih meski kekasihnya sudah diselamatkan.Bukannya Ethan turunkan, dia malah sengaja menahan Jeny d
Nathan terlihat membantu Tom untuk memanggang daging yang sudah dibumbui oleh Gisela dan kedua temannya. Mereka semua sedang bekerja sama untuk menyiapkan makan malam kecuali Jonas dan Jeny. Jeny sama sekali tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk membuat makanan, sedangkan Jonas tentu saja dia tidak mau berinteraksi dengan pekerja istal.Tadinya Jeny sudah coba membantu tapi malah mengacau dengan menumpahkan saus daging yang sudah dibuat Gisela. Akhirnya Jeny pilih memanggang masmelo di atas api untuk dia kunyah sendiri dari pada dianggap sebagai gadis kota pengganggu."Kau mau?" Jeny menawarkan pada Jonas tapi pemuda itu langsung menggeleng."Kau membakarnya sampai hangus.""Ini masih bisa dimakan."Jeny tetap menyodorkan masmelo hangusnya ke mulut Jonas."Ah, tidak! aku tidak mau!""Kau tidak akan mati cuma karena makan masmelo yang sedikit hangus.""Itu benar-benar hangus!" tunjuk Jonas.Di saat Jeny dan Jonas masih ribut perkara standar masmelo hangus, Emilly datang membawaka
Jeny meremas kemeja Ethan sampai salah satu kancing teratasnya terlepas. Ethan juga mencengkeram tengkuk Jeny dengan sangat keras, sekeras ciumannya yang tanpa ampun. "Ah ..." Jeny mendesah. Ethan terus mendesaknya dengan liar. Napas pemuda itu panas, tubuhnya juga panas seperti bara api tapi nikmat ketika sedang memberi ciuman pada wanita. Bibirnya sangat hidup agak kasar dan berani. Jeny gelisah untuk menangani luapan hormonnya sendiri, dia tidak keberatan untuk terus didesak. Bukan cuma ciuman mereka saja yang makin memekat, tubuh mereka juga makin merekat tanpa celah untuk saling menempel. Sama-sama panas dengan jantung berdegup kencang. Rasanya benar-benar tidak terduga, bukan cuma mengandung ledakan hormon yang mendebarkan tapi juga makin berkembang panas penuh hasrat. Sebenarnya ini bukan kali pertama mereka berciuman bahkan mereka sudah pernah telanjang bersama tapi rasanya tetap tidak pernah sederas ini. Ethan tidak seperti siapapun, dia keras, liar dan panas penuh hormon j
287 DI UTARACukup bagi Theo untuk melihat Julie selamat, dia rela berakhir. Theo melihat Gerald datang, Julie akan tertolong. Saat itu napas Theo sudah sampai di ujung tenggorokan, bahkan Theo tidak sempat menyebut nama Julie ketika napas terakhirnya lenyap."Kau tidak boleh mati!" Mia berteriak histeris."Theo!" Mia menggoncang tubuh lemas Theo yang sudah tidak bergerak. Theo sudah tidak merespon panggilan Mia. Sungguh Mia tidak sanggup seketika dia meledak dalam tangisan pilu.Ketika tidak memakai cincin hitam, Theo hanya lycan biasa. Jantung Theo telah meledak dan tulang punggungnya remuk hancur, mustahil dia bisa selamat. Kepedihan Mia semakin luar biasa karena tahu Theo pemuda yang sangat baik, dia tidak layak berakhir tragis seperti ini."Theo!!!" Mia terus menjerit. "Kau tidak boleh mati!"Zontus langsung mencabut pedang perak dari belakang tulang punggungnya."Menyingkir!" Zontus berteriak pada Mia.Mia tidak sepenuhnya paham sampai Gerald harus menyeret Mia menjauh dari tubu
BAB 286 SANGAT MENYAKITKANJulie terus memperhatikan cincin hitam yang baru dia pungut dari lantai. Kemarin Julie sempat memakainya sejenak dan tiba-tiba jantung Julie berdegup kencang hingga darah di sekujur tubuh ikut mendidih panas. Dengan rasa penasaran yang masih belum terpecahkan, Julie kembali coba memasukkan cincin hitam tersebut ke salah satu jarinya.Kali ini Mata Julie langsung mengerjap lebar, kepalnya terlontar kebelakang dengan tubuh melengkung kaku. Seketika tubuh Julie meledak gila, rasanya seperti sedang disayat dan dibakar hidup-hidup dengan api neraka. Setiap jaringan tubuh Julie bermutasi dengan sangat cepat. Lengan ramping Julie berubah menjadi gumpalan otot keras yang ditumbuhi bulu putih lebat. Julie sedang sendirian, dia tidak terkendali, tubuhnya meledak ke wujud srigala ganas berbahaya.Dengan satu kali ayunan cakar Julie membelah ranjang besi, meraung gila untuk melepaskan diri dari rantai. Begitu Julie berhasil mencabut rantai di kakinya dia langsung menerj
BAB 285 BERKUMPUL KE UTARAZontus telah membuat keputusan untuk menunggu seumur hidup Mia, menemani wanitanya hingga menua. Tapi Zontus tetap harus segera menyelesaikan semua masalahnya yang lain."Kita akan pergi ke Utara!"Zontus pernah bersumpah akan membawa Mia ke Utara sebagai ratunya. Sekarang saatnya Zontus menyelesaikan urusannya dengan pasukan lycan pengacau. Zontus akan memberi hukuman setimpal untuk para lycan yang telah berani berkhianat dengan Latuza."Ingat kau berjanji untuk membebaskan Theo!" Mia mengingatkan Zontus."Ya!"Zontus tidak pernah main-main dengan sumpahnya. Para lycan bercincin hitam akan Zontus lenyapkan dihadapan seluruh kawanan yang telah berkumpul di Utara. Tidak ada lycan yang bisa lolos dan tidak ada lycan yang dapat membantah perintah rajanya.Dari kejauhan Mia melihat para lycan telah berkumpul dalam lingkaran besar, tidak terhitung jumlahnya. Berbagai jenis lycan dari berbagai penjuru dunia bergemuruh seperti gerombolan lebah kebingungan. Mereka m
BAB 284 DI TENGAH BADAISemua gerak gerik sepele yang sedang dilakukan oleh Theo terus mengingatkan Julie pada anjing peliharaannya yang pintar. JJ juga sangat pandai menjaga api perapian."JJ!" Julie menguji dengan nama anjingnya."Ya!"Julie tidak menyangka Theo bakal langsung menoleh ketika dia panggil dengan nama anjing. Julie mendadak beku. Sepertinya Theo juga sedang syok. Ketika mata mereka terus bertemu, saat itu juga Julie semakin sadar kenapa tatapan Theo selalu terasa tidak asing baginya."JJ!" Julie memanggil sekali lagi.Theo langsung berdiri bangkit dari depan perapian untuk mendatangi Julie dengan patuh persis seperti ketika dirinya masih seekor anjing.Julie terduduk beku di atas ranjang, begitu Theo sudah berdiri di hadapannya, Julie mengulurkan salah satu lengan. Theo langsung merunduk berlutut untuk menyapukan sisi wajah dan kepalanya ke lengan Julie persis seperti kebiasaan anjing peliharaan.Saat itu napas Julie masih gemetar, matanya berkaca-kaca bening, menggena
BAB 283 AKAN MENUNGGUTanga Julie terus gemetar, menggenggam bandul kalung milik anjingnya. Julie tidak tahu bagaimana kalung milik JJ bisa berada di dalam brankas milik Theo. Isi kepala Julie masih terlalu kacau. Julie langsung teringat jejak darah di jendela rumahnya yang hancur. Julie curiga Theo juga telah membunuh anjingnya."Oh, tidak!" Julie menarik napas dalam untuk memenangkan diri. Julie ingin menangis dan ingin marah."JJ ...!" Akhirnya Julie cuma bisa menangis untuk anjingnya yang malang.Sungguh Julie sangat sedih membayangkan anjing pintarnya sudah tidak ada, mungkin JJ telah dicabik lycan atau ditelan. Entah bagaimana Theo bisa tega membunuh anjing tidak berdosa. Julie ingin sekali marah, tapi dia merasa tidak berdaya untuk melawan apa lagi membalas.Julie kembali buru-buru meraba ke dalam laci lemari untuk menemukan petunjuk apapun mengenai Theo. Kali ini Julie malah tidak sengaja menemukan sebuah cicin hitam. Cincin hitam pekat dengan motif kepala srigala yang terli
BAB 282 ANAK-ANAK MEREPOTKANSetelah hampir setengah hari Zontus menunggu, akhirnya Mia kembali pulang. Mia baru masuk melalui pintu depan dan langsung berjalan menghampiri Zontus dengan langkah cepat."Aku ingin punya anak darimu!" Mia bicara sambil berkacak pinggang persis gaya Lana. "Baru kau boleh pergi!""Uhk!" Zontus langsung batuk tersedak."Apa kau makan keripik kentangku lagi?"Sungguh ini pertama kalinya Zontus tersedak setelah ribuan tahun lamanya dan Mia malah menuduhnya menghabiskan stok keripik kentang."Kau tidak bisa minta anak dariku!" Zontus langsung melotot pada Mia."Tapi aku sangat ingin bayi!" Mia serius dengan keinginan anehnya.Mia pikir memiliki bayi segampang batuk atau bersin, padahal dia sendiri masih sering banyak ulah seperti bocah rewel."Aku ingin satu saja darimu!""Percayalah, anak-anak itu nakal, merepotkan, kau tidak akan suka!" Zontus sudah pernah punya anak, dia tidak akan mau lagi. "Lihat kau juga terus ribut dengan putri kakakmu!""Aku tidak
BAB 281 SITUASI SULITKetika Kai mengajak Zontus untuk bicara berdua, ternyata dia langsung bisa menebak jika Zontus sedang menyembunyikan rahasia."Aku sangat menghargai semua kerelaanmu untuk keluargaku, dan aku tahu yang sedang kau lakukan bukan cuma sekedar ikut duduk di meja makan bersama kami."Kai menatap ke manik mata Zontus yang seketika mengelap pekat."Kau bisa bercerita padaku!" Kai bukan cuma menawarkan diri sebagai pendengar, dia juga ingin mengambil tanggung jawab sebagai kakak laki-laki bagi Mia."Aku tidak sehebat yang klian pikirkan." Baru kali ini Zontus mengakui kelemahan dirinya. "Aku takut tidak dapat memenuhi janjiku untuk Mia.""Apa kau akan meninggalkan adikku?" Kai kembali langsung menebak."Aku sudah tahu mengenai cawan ramuan sihir yang bisa membebaskan kalian semua dari kutukan panjang."Kai terkejut, tapi juga ikut mendapat harapan. "Kau sudah menemukannya?""Cawan itu adalah tubuhku!" Zontus balas menatap Kai Loghan."Apa maksudmu?" Kai mendadak cemas.
BAB 280Julie sudah tidak perduli dengan seluruh pakaiannya yang koyak compang-camping, dia terus berontak menyerang Theo sekuat tenaga. Julie masih terlalu sinting dan sangat marah. Bayangkan saja siapa yang tidak bakal gila mengetahui dirinya telah diculik, disekap, dan sekarang ikut terinfeksi darah monster."Lepaskan aku!" Julie meronta keras dari pelukan Theo. "Kau monster! Kau membuatku jijik!""Aku tidak punya pilihan." Theo terus berusaha menenangkan. "Aku tidak mau kehilanganmu!""Aku lebih pilih mati!"Julie berteriak histeris sampai Theo harus kembali menjatuhkan nya ke atas ranjang untuk dia terkam."Tatap aku dan jangan pernah mengucapkan kalimat seperti itu!" Theo menjerat tubuh Julie dengan kuat. "Aku berdosa padamu, kau boleh marah dan menghukum ku tapi jangan pergi."Julie melihat tubuhnya didekap erat, terus marah dan jijik tapi tidak dapat bergerak."Jangan tinggalkan aku." Theo menenggelamkan wajahnya ke dada Julie dengan napas bergetar panas. "Hanya kau yang aku m
BAB 279"Aaaaaaaaaaaaaaaa...!"Julie berteriak, meraung dan mulai berusaha mencakar tubuhnya sendiri dengan gila. Julie sedang tersiksa oleh ledakan dahsyat dari dalam pembuluh darahnya yang panas terbakar. Otak Julie sedang tidak bekerja karena binatang buas lebih peka dengan insting liar.."Aaaaaaaa...!" Julie menyentak lengannya yang mulai berurat hitam dan perlahan ditumbuhi bulu perak."Aaaaaaaaa...!!!"Rasanya sangat gila ketika Julie harus melihat sekujur tubuhnya mulai berubah menjadi mahluk menjijikkan. Rasanya panas terbakar seperti kulit yang dikupas mengunakan api."Lepaskan rantainya!" Julie berdesis dengan giginya yang mulai ditumbuhi taring."Aku tidak bisa!" Theo justru mengencangkan rantai di kaki Julie agar dia tidak berusaha meloncat menendang dinding."Ini sangat sakit!!!" Julie menjerit. "Aku mau mati!!!"Sungguh kematian terasa jauh lebih baik daripada siksaan darah terkutuk."Lepaskan aku!" Julie berusaha mencakar tenggorokannya sendiri.Theo segera cekatan me