Ayo VOTE dulu biar semagat
Jeny meremas kemeja Ethan sampai salah satu kancing teratasnya terlepas. Ethan juga mencengkeram tengkuk Jeny dengan sangat keras, sekeras ciumannya yang tanpa ampun. "Ah ..." Jeny mendesah. Ethan terus mendesaknya dengan liar. Napas pemuda itu panas, tubuhnya juga panas seperti bara api tapi nikmat ketika sedang memberi ciuman pada wanita. Bibirnya sangat hidup agak kasar dan berani. Jeny gelisah untuk menangani luapan hormonnya sendiri, dia tidak keberatan untuk terus didesak. Bukan cuma ciuman mereka saja yang makin memekat, tubuh mereka juga makin merekat tanpa celah untuk saling menempel. Sama-sama panas dengan jantung berdegup kencang. Rasanya benar-benar tidak terduga, bukan cuma mengandung ledakan hormon yang mendebarkan tapi juga makin berkembang panas penuh hasrat. Sebenarnya ini bukan kali pertama mereka berciuman bahkan mereka sudah pernah telanjang bersama tapi rasanya tetap tidak pernah sederas ini. Ethan tidak seperti siapapun, dia keras, liar dan panas penuh hormon j
Jonas mulai menggerutu karena harus memasang dan membongkar tendanya sendiri, dalam seumur hidup dia belum pernah melakukan pekerjaan seperti itu. Terlahir sebagai anak tunggal dari keluarga kaya membuatnya tinggal perintah untuk apapun. Selain pengusaha kaya ayahnya juga merupakan politisi besar berpengaruh. Jonas yang terlahir tampan sudah menjadi idola sejak masih remaja. Tahun ini followersnya sudah tembus dua ratus juta. Bayangkan bakal seheboh apa jika mereka tahu idolanya sedang disuruh melipat tenda.Setelah membuat pipa tendanya berantakan sekarang Jonas tidak tahu bagaimana harus melipat parasutnya. Jonas mulai mencari Jeny ke sekeliling dan gadis itu tidak nampak di manapun. Buru-buru Jonas menghubungi ponsel Jeny ternyata malah Mia yang mengangkat panggilan teleponnya."Di mana Jeny?""Aku tidak tahu!" jawab gadis kecil itu dengan nada ketus karena sedang asik bermain game dan tiba-tiba terganggu oleh panggilan masuk."Kau membawa ponsel Jeny.""Ya, dia meminjamkan ponselny
"Jane ...!" Jonas terus berteriak mencari kekasihnya. "Jane!"Setelah yakin Ethan cukup jauh baru Jeny menjawab. "Ya, aku di sini!""Jene!" Suara Jonas terdengar berlari mendekat."Aku di sini!""Kenapa kau di situ?" Jonas terkejut ketika melihat Jeny masih duduk bersimpuh di atas rumput."Aku terjatuh!" Jeny berbohong dengan menunjukkan luka di lututnya bekas tadi dia terjungkal."Oh!" Kau harus segera di obati, luka sepele di tempat seperti ini bisa membuatmu infeksi!" Jonas segera memeriksa luka di lutut Jeny."Apa yang kau lakukan di dalam hutan?" Jonas masih penasaran."Aku hanya jalan-jalan." Jeny terus mengarang kebohongan."Sendirian?""Ya."Sebenarnya Jawaban Jeny sama sekali tidak meyakinkan tapi Jonas tidak punya alasan untuk tidak mempercayai kekasihnya."Kita kembali ke tenda!" Jonas membantu Jeny untuk berdiri kemudian mereka berjalan keluar dari hutan."Kau sudah melipat tendamu?" Jeny melihat tenda Jonas sudah berserakan."Ya, tinggal di bereskan saja."Jonas mengambilk
Ethan tetap pemuda normal yang tidak akan menolak jika diberi tawaran mengiurkan sebagai partner selingkuh."Apa bisa langsung kita mulai sekarang?" Ethan meraba kancing teratas dari sweater rajut tipis yang dipakai Jeny untuk dia lepas pelan-pelan.Ethan baru menguraikan satu biji kancing kecil ketika Jeny menghentikan tangannya."Ada beberapa syarat!" gadis itu menatap pemuda di depannya dengan tegas dan tanpa gentar."Kau tidak boleh berkencan dengan Gisel!" Jeny menggulang syarat yang tadi sudah dia kemukakan."Oke!" Ethan langsung setuju karena jari tangannya juga sudah tidak tahan untuk lanjut meraba."Tidak boleh ada yang tahu mengenai hubungan kita!""Oke!" Ethan bisa membayangkan bagaimana mereka bercinta di gudang jerami tanpa harus diketahui oleh siapapun. "Hanya di antara kita berdua!" Jeny mempertegas."Oke!""Dan tidak ada penetrasi!" Jeny menambahkan."Apa kau bercanda!" Ethan terkejut sampai langsung spontan mengambil jarak."Aku benar-benar tidak mau kau melakukan pen
Garasi adalah tempat yang aman untuk bersembunyi dari semua orang. Pencahayaan remang dan kesunyiannya di malam hari sangat pas utuk sepasang pemuda yang sedang sama-sama terbakar hasrat. Mereka sedang sangat cocok, sama-sama panas, penuh gairah meledak-ledak utuk terus saling merampas tanpa ada yang mau mengalah. Perselingkuhan adalah tindakan gila yang menantang adrenalin dan bakal terus mendebarkan.Jeny memiliki bibir yang sangat nikmat untuk terus dipangut dengan brutal. Jeny juga menyukai ciuman Ethan Landon yang maskulin, erotis dan liar. Jeny makin tergelak oleh mencengkeraman tangan Ethan pada kedua buah dadanya, rintihannya sangat manis untuk dinikmati. Ethan semakin tidak tahan untuk terus mengulas gumpalan daging padat itu dengan telapak tangan tebal kasarnya sampai berpusar-pusar. Buah dada Jeny yang bulat berisi dan kenyal jadi nampak seperti mainan karet yang sangat menyenangkan untuk anak laki-laki nakal.Berbagai decak ciuman kotor terus meningkat menjadi irama yang
Hari sudah benar-benar pagi ketika Serkan kembali menikam Anelies di dalam selimut. "Oh, Yang Mulya ..." Anelies terkejut tapi pria itu sudah tenggelam ke dalam tubuhnya. Rasanya kembali terisi penuh, sesak tidak bercelah, dan berdenyut tebal. "Sebentar Sayang ." Serka juga langsung meremasi buah dada Anelies yang masih telanjang, menumbuk pinggulnya dengan hentakan kuat bertenaga dan memciumi bibirnya disertai geraman seraknya yang memberat. Anelies ikut kembali panas karena terus dibuat berdenyut-denyut dan mulai ikut mengerakkan pinggulnya agar saling merasa nyaman. "Oh, Sayang ." Serkan memuji kenikmatan istrinya dengan sebuah ciuman pekat yang sangat intim. Di luar sudah benderang, bahkan kuda-kuda di istal sudah di keluarkan untuk berlarian tapi mereka berdua masih bergelut di dalam selimut. Serkan masih belum usai meski tadi malam mereka sudah tiga kali bercinta. Serkan mengangkat pinggang Anelies agar beralih mendudukinya. "Yang Mulya ....!" Anelies memekik oleh rasa se
Setelah sarapan Jeny kembali ke kamarnya untuk berganti pakaian karena Emilly mengajaknya untuk berkuda. "Apa Ethan Landon sangat baik padamu?" tanya Jonas yang ikut menyusul masuk ke dalam kamar dengan mengejutkan."Aku tidak mendengar kau masuk?" Jeny terkejut tapi Jonas tetap masuk dan mengunci pintu dari dalam.Jeny belum selesai berpakaian ketika Jonas langsung menangkap pinggangnya. "Tolong biarkan aku berpakaian dulu." Jeny benar-benar cuma memakai bra dan celana dalam ketika Jonas terus menarik gadis itu ke dalam pelukannya."Aku juga menginginkanmu, Sayang."Jonas mulai menciumi kulit leher Jeny dengan banyak kecupan."Jonas Hentikan!" Jeny menggeleng untuk menolak tapi Jonas tetap lebih kuat karena dia laki-laki."Apa kau lebih suka jika pemuda kampung itu yang melakukannya?""Apa yang kau katakan?" Jeny berusaha mendorong Jonas yang terus memeluknya."Apa dia sudah menidurimu?" bisik Jonas di dekat telinga Jeny yang seketika langsung seperti tersengat api."Jangan konyol
Darah Ethan makin mengalir deras sampai Jeny histeris dan ikut bersimbah darah. Semua orang langsung ikut kembali panik. Bahkan Jeny masih menangis ketika melihat tubuh pucat Ethan diangkat mengunakan tandu.Anelies terus memeluk Jeny yang syok karena Ethan kembali mengalami pendarahan ketika sedang bersamanya."Dia akan baik-baik saja." Anelies terus berusaha menenangkan Jeny meski gadis itu tetap menangis."Bagaimana jika terjadi sesuatu?""Percayalah Ethan pemuda yang kuat!""Dia seperti ini karena aku!" Jeny juga terus menyalahkan dirinya sendiri."Bukan! semua ini bukan salahmu!"Dari ketakutan Jeny itu, Anelies jadi tahu jika Jeny mencintai Ethan Landon. Jonas juga tidak lepas untuk memperhatikan kekasihnya, mustahil jika dia tidak cemburu. Jonas cuma memperhatikan semua orang yang sedang panik tanpa ikut turun tangan untuk membantu.Malam itu juga Ethan langsung diterbangkan ke rumah sakit besar di Lexington, hanya Jared dan Serkan yang ikut serta. Begitu sampai di rumah sakit s
287 DI UTARACukup bagi Theo untuk melihat Julie selamat, dia rela berakhir. Theo melihat Gerald datang, Julie akan tertolong. Saat itu napas Theo sudah sampai di ujung tenggorokan, bahkan Theo tidak sempat menyebut nama Julie ketika napas terakhirnya lenyap."Kau tidak boleh mati!" Mia berteriak histeris."Theo!" Mia menggoncang tubuh lemas Theo yang sudah tidak bergerak. Theo sudah tidak merespon panggilan Mia. Sungguh Mia tidak sanggup seketika dia meledak dalam tangisan pilu.Ketika tidak memakai cincin hitam, Theo hanya lycan biasa. Jantung Theo telah meledak dan tulang punggungnya remuk hancur, mustahil dia bisa selamat. Kepedihan Mia semakin luar biasa karena tahu Theo pemuda yang sangat baik, dia tidak layak berakhir tragis seperti ini."Theo!!!" Mia terus menjerit. "Kau tidak boleh mati!"Zontus langsung mencabut pedang perak dari belakang tulang punggungnya."Menyingkir!" Zontus berteriak pada Mia.Mia tidak sepenuhnya paham sampai Gerald harus menyeret Mia menjauh dari tubu
BAB 286 SANGAT MENYAKITKANJulie terus memperhatikan cincin hitam yang baru dia pungut dari lantai. Kemarin Julie sempat memakainya sejenak dan tiba-tiba jantung Julie berdegup kencang hingga darah di sekujur tubuh ikut mendidih panas. Dengan rasa penasaran yang masih belum terpecahkan, Julie kembali coba memasukkan cincin hitam tersebut ke salah satu jarinya.Kali ini Mata Julie langsung mengerjap lebar, kepalnya terlontar kebelakang dengan tubuh melengkung kaku. Seketika tubuh Julie meledak gila, rasanya seperti sedang disayat dan dibakar hidup-hidup dengan api neraka. Setiap jaringan tubuh Julie bermutasi dengan sangat cepat. Lengan ramping Julie berubah menjadi gumpalan otot keras yang ditumbuhi bulu putih lebat. Julie sedang sendirian, dia tidak terkendali, tubuhnya meledak ke wujud srigala ganas berbahaya.Dengan satu kali ayunan cakar Julie membelah ranjang besi, meraung gila untuk melepaskan diri dari rantai. Begitu Julie berhasil mencabut rantai di kakinya dia langsung menerj
BAB 285 BERKUMPUL KE UTARAZontus telah membuat keputusan untuk menunggu seumur hidup Mia, menemani wanitanya hingga menua. Tapi Zontus tetap harus segera menyelesaikan semua masalahnya yang lain."Kita akan pergi ke Utara!"Zontus pernah bersumpah akan membawa Mia ke Utara sebagai ratunya. Sekarang saatnya Zontus menyelesaikan urusannya dengan pasukan lycan pengacau. Zontus akan memberi hukuman setimpal untuk para lycan yang telah berani berkhianat dengan Latuza."Ingat kau berjanji untuk membebaskan Theo!" Mia mengingatkan Zontus."Ya!"Zontus tidak pernah main-main dengan sumpahnya. Para lycan bercincin hitam akan Zontus lenyapkan dihadapan seluruh kawanan yang telah berkumpul di Utara. Tidak ada lycan yang bisa lolos dan tidak ada lycan yang dapat membantah perintah rajanya.Dari kejauhan Mia melihat para lycan telah berkumpul dalam lingkaran besar, tidak terhitung jumlahnya. Berbagai jenis lycan dari berbagai penjuru dunia bergemuruh seperti gerombolan lebah kebingungan. Mereka m
BAB 284 DI TENGAH BADAISemua gerak gerik sepele yang sedang dilakukan oleh Theo terus mengingatkan Julie pada anjing peliharaannya yang pintar. JJ juga sangat pandai menjaga api perapian."JJ!" Julie menguji dengan nama anjingnya."Ya!"Julie tidak menyangka Theo bakal langsung menoleh ketika dia panggil dengan nama anjing. Julie mendadak beku. Sepertinya Theo juga sedang syok. Ketika mata mereka terus bertemu, saat itu juga Julie semakin sadar kenapa tatapan Theo selalu terasa tidak asing baginya."JJ!" Julie memanggil sekali lagi.Theo langsung berdiri bangkit dari depan perapian untuk mendatangi Julie dengan patuh persis seperti ketika dirinya masih seekor anjing.Julie terduduk beku di atas ranjang, begitu Theo sudah berdiri di hadapannya, Julie mengulurkan salah satu lengan. Theo langsung merunduk berlutut untuk menyapukan sisi wajah dan kepalanya ke lengan Julie persis seperti kebiasaan anjing peliharaan.Saat itu napas Julie masih gemetar, matanya berkaca-kaca bening, menggena
BAB 283 AKAN MENUNGGUTanga Julie terus gemetar, menggenggam bandul kalung milik anjingnya. Julie tidak tahu bagaimana kalung milik JJ bisa berada di dalam brankas milik Theo. Isi kepala Julie masih terlalu kacau. Julie langsung teringat jejak darah di jendela rumahnya yang hancur. Julie curiga Theo juga telah membunuh anjingnya."Oh, tidak!" Julie menarik napas dalam untuk memenangkan diri. Julie ingin menangis dan ingin marah."JJ ...!" Akhirnya Julie cuma bisa menangis untuk anjingnya yang malang.Sungguh Julie sangat sedih membayangkan anjing pintarnya sudah tidak ada, mungkin JJ telah dicabik lycan atau ditelan. Entah bagaimana Theo bisa tega membunuh anjing tidak berdosa. Julie ingin sekali marah, tapi dia merasa tidak berdaya untuk melawan apa lagi membalas.Julie kembali buru-buru meraba ke dalam laci lemari untuk menemukan petunjuk apapun mengenai Theo. Kali ini Julie malah tidak sengaja menemukan sebuah cicin hitam. Cincin hitam pekat dengan motif kepala srigala yang terli
BAB 282 ANAK-ANAK MEREPOTKANSetelah hampir setengah hari Zontus menunggu, akhirnya Mia kembali pulang. Mia baru masuk melalui pintu depan dan langsung berjalan menghampiri Zontus dengan langkah cepat."Aku ingin punya anak darimu!" Mia bicara sambil berkacak pinggang persis gaya Lana. "Baru kau boleh pergi!""Uhk!" Zontus langsung batuk tersedak."Apa kau makan keripik kentangku lagi?"Sungguh ini pertama kalinya Zontus tersedak setelah ribuan tahun lamanya dan Mia malah menuduhnya menghabiskan stok keripik kentang."Kau tidak bisa minta anak dariku!" Zontus langsung melotot pada Mia."Tapi aku sangat ingin bayi!" Mia serius dengan keinginan anehnya.Mia pikir memiliki bayi segampang batuk atau bersin, padahal dia sendiri masih sering banyak ulah seperti bocah rewel."Aku ingin satu saja darimu!""Percayalah, anak-anak itu nakal, merepotkan, kau tidak akan suka!" Zontus sudah pernah punya anak, dia tidak akan mau lagi. "Lihat kau juga terus ribut dengan putri kakakmu!""Aku tidak
BAB 281 SITUASI SULITKetika Kai mengajak Zontus untuk bicara berdua, ternyata dia langsung bisa menebak jika Zontus sedang menyembunyikan rahasia."Aku sangat menghargai semua kerelaanmu untuk keluargaku, dan aku tahu yang sedang kau lakukan bukan cuma sekedar ikut duduk di meja makan bersama kami."Kai menatap ke manik mata Zontus yang seketika mengelap pekat."Kau bisa bercerita padaku!" Kai bukan cuma menawarkan diri sebagai pendengar, dia juga ingin mengambil tanggung jawab sebagai kakak laki-laki bagi Mia."Aku tidak sehebat yang klian pikirkan." Baru kali ini Zontus mengakui kelemahan dirinya. "Aku takut tidak dapat memenuhi janjiku untuk Mia.""Apa kau akan meninggalkan adikku?" Kai kembali langsung menebak."Aku sudah tahu mengenai cawan ramuan sihir yang bisa membebaskan kalian semua dari kutukan panjang."Kai terkejut, tapi juga ikut mendapat harapan. "Kau sudah menemukannya?""Cawan itu adalah tubuhku!" Zontus balas menatap Kai Loghan."Apa maksudmu?" Kai mendadak cemas.
BAB 280Julie sudah tidak perduli dengan seluruh pakaiannya yang koyak compang-camping, dia terus berontak menyerang Theo sekuat tenaga. Julie masih terlalu sinting dan sangat marah. Bayangkan saja siapa yang tidak bakal gila mengetahui dirinya telah diculik, disekap, dan sekarang ikut terinfeksi darah monster."Lepaskan aku!" Julie meronta keras dari pelukan Theo. "Kau monster! Kau membuatku jijik!""Aku tidak punya pilihan." Theo terus berusaha menenangkan. "Aku tidak mau kehilanganmu!""Aku lebih pilih mati!"Julie berteriak histeris sampai Theo harus kembali menjatuhkan nya ke atas ranjang untuk dia terkam."Tatap aku dan jangan pernah mengucapkan kalimat seperti itu!" Theo menjerat tubuh Julie dengan kuat. "Aku berdosa padamu, kau boleh marah dan menghukum ku tapi jangan pergi."Julie melihat tubuhnya didekap erat, terus marah dan jijik tapi tidak dapat bergerak."Jangan tinggalkan aku." Theo menenggelamkan wajahnya ke dada Julie dengan napas bergetar panas. "Hanya kau yang aku m
BAB 279"Aaaaaaaaaaaaaaaa...!"Julie berteriak, meraung dan mulai berusaha mencakar tubuhnya sendiri dengan gila. Julie sedang tersiksa oleh ledakan dahsyat dari dalam pembuluh darahnya yang panas terbakar. Otak Julie sedang tidak bekerja karena binatang buas lebih peka dengan insting liar.."Aaaaaaaa...!" Julie menyentak lengannya yang mulai berurat hitam dan perlahan ditumbuhi bulu perak."Aaaaaaaaa...!!!"Rasanya sangat gila ketika Julie harus melihat sekujur tubuhnya mulai berubah menjadi mahluk menjijikkan. Rasanya panas terbakar seperti kulit yang dikupas mengunakan api."Lepaskan rantainya!" Julie berdesis dengan giginya yang mulai ditumbuhi taring."Aku tidak bisa!" Theo justru mengencangkan rantai di kaki Julie agar dia tidak berusaha meloncat menendang dinding."Ini sangat sakit!!!" Julie menjerit. "Aku mau mati!!!"Sungguh kematian terasa jauh lebih baik daripada siksaan darah terkutuk."Lepaskan aku!" Julie berusaha mencakar tenggorokannya sendiri.Theo segera cekatan me