Ayo jangan lupa vote dulu biar emangat
Begitu sampai di rumah, Jeny langsung meretas sumber data yang digunakan akun misterius tersebut. Akun Pangeran Albany sebenarnya sudah lama Jeny blokir tapi jika mengingat kecerdasan pemuda itu tentu tidak akan sulit untuk menembus berbagai sistem. Setelah benar-benar Jeny telusuri ternyata aksesnya berasal dari benua lain. Malam itu juga Jeny langsung menelpon Emelly. "Bagaimana kondisi Ethan?" "Dia sudah pulih dan bisa beraktifitas normal." Emelly pikir Jeny cuma ingin sekedar mau tahu kabar saudaranya tapi gengsi untuk menelpon sendiri. "Apa dia ada bepergian belakangan ini?" "Memangnya kenapa?" "Maksudku apa Ethan ada pergi ke luar negeri?" "Oh tidak, dia hanya pergi berkuda di pinggir hutan." Jeny sedikit bercerita tapi tidak mengatakan jika akun media sosial milik Pangeran Albany kembali aktif. Jeny hanya ingin tahu bagaimana kondisi mentalnya paska kecelakan itu. Sejauh yang diceritakan Emilly nampaknya memang tidak ada yang aneh. Jeny jadi curiga jika aku Pangeran Al
Ethan sengaja naik dari balkon agar tidak diketahui orang rumah jika dia membawa Jeny keluar tengah malam. "Ayo, cepat jangan bersuara." Ethan membantu Jeny turun pelan-pelan menggunakan tangga. Mereka berdua benar-benar seperti pencuri yang sangat kompak. "Ao!" Kaki Jeny sedikit terpeleset ketika hendak turun dari anak tangga terakhir, untungnya Ethan segera menangkapnya dengan cekatan. Jeny merasakan bagaimana lengan kokoh pemuda itu menahan berat tubuhnya dengan enteng karena kemudian Jeny juga langsung Ethan angkat untuk melompati pagar beton rendah di samping halaman rumah. "Kita mau kemana?" Jeny bertanya pada Ethan yang ternyata sudah menyiapkan kuda. "Naiklah! kita akan berkemah!" Tadi Ethan juga sudah mengatakan jika mereka akan berkemah, masalahnya tadi Jeny pikir tidak serius benar-benar berkemah sampai harus menunggangi kuda tengah malam. "Apa jauh?" "Ketempat kita kemarin." "Di dalam hutan?" "Tidak masalah ini sedang purnama lantai hutan cukup terang." Ethan me
Jeny kembali bertemu dengan Ethan saat sarapan, mereka duduk satu meja dengan anggota keluarga yang lain. Jeny duduk di samping Henry dan berpura-pura acuh pada Ethan Landon yang ada di seberang meja. Sebenarnya diam-diam Henry juga memperhatikan mereka berdua, tapi siapapun tidak akan menyangka jika kedua anak muda itu telah bergulat sepanjang malam dan baru kembali tadi sebelum pagi. Ethan juga berakting sangat sempurna dengan tidak memperdulikan Jeny sama sekali di sepanjang mereka sama-sama menghabiskan sarapan.Mara selalu menyiapkan makanan sendiri untuk suami dan anak-anaknya. Tipe ibu yang sempurna untuk anak-anak dan masakannya juga paling mereka cintai."Kau mau lagi?" Mara mendekati Jeny yang sudah hampir menghabiskan makanannya karena benar-benar lapar."Ya, aku suka kuah supnya!" Jeny mengangguk.Mara mengisi kembali ke mangkuk sup Jeny.Aduk dulu pelan-pelan masih agak panas."Terimakasih ..." Jeny tersenyum untuk berterima kasih pada Mara yang cantik, baik hati dan penya
Jonas kembali memutar video yang baru dikirim oleh seseorang padanya. Meski cuma menampakkan siluet tubuh pria dan wanita yang sedang menikmati sex panas di dalam tenda. Tapi Jonas tetap bisa melihat jelas jika tubuh Jeny sedang ditunggangi oleh Ethan Landon, pemuda brengsek yang sama sekali tidak selevel untuk bersaing dengannya.Semakin Jonas ulang untuk menyaksikan adegan kotor tersebut, lengan Jonas cuma semakin mengepal kencang. Jeny yang mengatakan sedang pergi ke Yorkshire dengan Henry ternyata malah sedang berkemah di tengah hutan bersama pemuda kampungan. Pemuda kampungan yang cuma bermodal batang besar."Pemuda sampah!" kutuk Jonas dengan bibir berdesis keji.Ini juga sudah untuk ke sekian kalinya Henry membantu Jeny berbohong. Dari dulu Jonas tidak pernah cocok dengan Henry Loghan. Henry memang tidak pernah menyukai Jonas, karena jika pemuda itu baik, dia tidak akan terus berusaha menjauhkan Jeny darinya. Jeny dan Henry sudah bersama sejak anak-anak tapi Jonas selalu iri pad
"Aku curiga Pangeran Albany masih hidup, Ibu." Pangeran Hasan kembali menemui ibunya.Tiga tahun pasca kematian Pangeran Sofyan, Pangeran Albany tiba-tiba juga menghilang dengan sangat misterius dan hingga saat ingin tidak ada bukti yang menunjukkan dia sudah mati atau masih hidup."Menurut keterangan Maryam, putranya pergi menemui Yang Mulya Serkan sebelum kemudian dia tidak pernah kembali lagi.""Jadi menurutmu Yang Mulya Serkan yang selama ini mengelabui kita semua?""Yang Mulya Serkan paling memiliki alasan untuk menyingkirkan Pangeran Albany, karena aku rasa dia juga sudah tahu jika Pangeran Albany adalah Putra Pangeran Rasyid.""Jika seperti itu, lebih masuk akal anak tidak berguna itu dihabisi dari pada dipelihara!" "Kita tidak pernah tahu rencana Yang Mulya Serkan, ingat Ibu, Pageran Albany juga bisa dia manfatkan untuk menghancurkan keluarga kita!"Pangeran Albany ikut terlibat dalam pembunuhan Tuan Husain, karena itu sangat masuk akal jika mereka menduga Pangeran Albany se
Sore hari di musim gugur yang masih kering, tiba-tiba gudang jerami terbakar hebat. Semua orang terkejut dan panik, terutama Mara yang masih sering trauma jika melihat kobaran api. "Oh, Jared apa yang terjadi?" Mara ikut berlari ke halaman dengan jantung berdebar-debar."Tenang, hanya gudang jerami yang terbakar." Jared memeluk Mara untuk menenangkan istrinya. Jarak gudang Jerami kebetulan agak berjauhan dengan istal utama jadi api tidak akan merambat sampai ke istal kuda. Tapi karena jauhnya lokasi peternakan, membuat mobil pemadam datang agak terlambat. Gudang yang berisi material gampang terbakar itu langsung habis dilahap api dalam waktu tidak sampai satu jam. Tadinya mereka semua menduga kebakaran tersebut akibat konsleting listrik, sampai akhirnya semua api berhasil di padamkan dan ditemukan tubuh seorang wanita sudah ikut terpanggang hangus di antara abu jerami. Semua orang kembali ikut heboh dan ketakutan. Ketika dievakuasi oleh tim pemadam, beberapa orang langsung bisa men
Jared segera berlari dari istal dan melihat tangan Ethan sudah diborgol untuk dibawa masuk ke dalam mobil polisi yang lampu sirenenya masih menyala untuk ikut menghebohkan semua orang."Apa yang terjadi?" Jacob langsung bertanya pada petugas yang membawa putranya."Putra Anda menjadi tersangka utama atas dugaan pelecehan dan pembunuhan tingkat satu atas Gisela Perez."Bukan cuma Jared saja yang mendengar tuduhan mengejutkan itu, semua pekerja istal yang berlarian keluar ke halaman juga ikut mendengar. Mereka semua juga sangat terkejut."Aku tidak melakukannya, Papa!" cuma itu yang diucapkan Ethan dengan tegas ketika di rinya di tetap di bawa masuk ke dalam mobil polisi dengan sangat tenang."Kenapa mereka membawa Ethan pergi?" Mia masih mengintip dari jendela kamarnya."Aku juga tidak tahu." Emilly sangat takut."Aku takut Ethan tidak akan kembali!" Mia memeluk kakak perempuannya kemudian menangis.Anak-anak Jared juga sudah sangat menyayangi Ethan seperti saudara kandung mereka. Apa
Tomas sudah tahu sejak lama jika Gisela menyukai Ethan Landon, Tomas sudah beberapa kali mengajak Gisela untuk menikah tapi gadis itu selalau menolak. Bahkan ketika tomas mendapatkan cukup banyak uang dan dan ingin mengajak Gisela kabur ternyata gadis itu juga tetap tidak mau.Pagi itu ketika Tom melihat Gisela menyusul Ethan masuk ke gudang jerami, dia juga langsung mengikutinya diam-diam. Tadinya Tomas hanya mengintip dan ikut mendengar pembicaraan mereka berdua sambil bersembunyi. Tiba-tiba Tomas melihat Gisela nekat melepas pakaiannya sendiri di depan Ethan untuk telanjang dan menawarkan tubuhnya. Saat itu Tomas yang marah mulai merekam mengunakan ponselnya.Tomas semakin syok ketika mendengar Gisela berani menghianatinya cuma demi mendapatkan kepercayan dari Ethan Landon. Tom mendengar sendiri ketika Gisela bercerita kepada Ethan jika dia dibayar oleh Jonas Hidden untuk mensabotase mobilnya. Tomas sangat terkejut karena dia juga tidak menyangka bila selama ini Gisela juga diam-di
BAB 242 MELANJUTKAN HIDUPAkhirnya musim gugur, hampir empat bulan sejak Mia kehilangan Zontus serta ibunya Helena. Mia terlihat jauh lebih baik, lebih sehat dan ceria, meski isi hatinya tetap tidak ada yang tahu.Mia dan Theo kembali berteman dekat dan berkomunikasi lagi seperti dulu. Theo juga sering datang mengantarkan makanan dengan mengetuk pintu. Kadang mereka membuat makan malam bersama dan pergi ke taman saat akhirnya pekan.Kali ini Theo mengantar Mia pergi ke Hampton untuk acara bayi Henry dan Livie. Hampir semua keluarga besar Mia ikut datang. Geby beserta kelima putri kembarnya dan anak-anak mereka yang ramai. Brandon, Lily serta anak-anak keluarga Lington termasuk Jacob dan bayi mereka yang berambut merah.Hanya Anelies yang tidak bisa ikut datang, tapi dia menitipkan hadiah spesialnya pada Jeny dan Pangeran Albany."Ini hadiah dari Ane untuk Leon."Akhirnya Henry memberi nama Leonel Loghan seperti permintaan Aron yang tidak bisa dibantah."Sampaikan ucapan terimakasihku
BAB 241 MENJALANI HIDUP Mia masih sangat muda dan labil, bisa bertindak ceroboh dalam kondisi tidak stabil. Sebelum pergi dari rumah peternakan, Anelies terus mengingatkan adiknya agar tidak pernah putus asa. "Waktu adalah kesempatan dengan banyak pelajaran yang dapat menjadi penyembuh bagi hati dan jiwa yang sakit. Tidak boleh putus asa, hidup harus tetap dijalani seperti janji yang telah diambil sumpahnya!" Sebagai kakak perempuan, Anelies akan terus mengingatkan Mia lagi dan lagi sesering dia bisa. "Berjanjilah untuk kami semua!" Anelies meminta Mia untuk berjanji agar tidak menyakiti dirinya sendiri. "Aku berjanji tidak akan bertindak bodoh!" Mia bersumpah. Anelies memeluk Mia erat-erat sambil terus berbisik. "Kami semua mencintaimu!" Mia mengangguk kemudian balas memeluk Anelies yang berpamitan pergi bersama anakanak. Aneleis yang pergi paling terakhir dari rumah peternakan. Satu pekan setelah Anelies pergi Mia ikut kembali ke New York. ******* Walapun Mia telah be
240 MIA RINDUSatu Minggu setelah semua orang pergi meninggalkan rumah peternakan, Mia masih terlihat murung, belum memiliki aktifitas lain kecuali berdiam diri di dalam kamar. Mia sering menangis sampai pagi tanpa sedetikpun memejamkan mata.Sungguh Mia sangat rindu tapi tidak tahu harus mencari Zontus kemana. Patah hati karena ditinggalkan selamanya ternyata jauh lebih menyakitkan dari pada sakit hati karena cemburu dan pertengkaran. Ketika hanya sekedar bertengkar, paling tidak Mia masih memiliki kesempatan untuk melihat Zontus kembali. Sekarang Mia sudah tidak bisa dan tidak tahu harus menahan rindunya sampai kapan.Mia semakin sedih karena satu buah kenangan foto pun dia tidak punya. Kadang Mia juga sangat takut bagaimana jika nanti dia lupa dan semua ingatannya tentang Zontus menghilang seolah mereka memang tidak pernah ada. Mia benar-benar bisa gila jika terus seperti ini."Mia apa kau sudah bangun?" Suara Mara mengetuk pintu kamar Mia dari luar."Masuklah, Mom."Begitu mendeng
BAB 239 KEKHAWATIRAN SEMUA ORANGMia bukan cuma telah kehilangan Zontus, dia juga baru tahu jika Helena adalah ibunya. Tapi dari semua kepedihannya, Mia paling sedih karena dia dan Zontus berpisah dalam kondisi sedang marah, bahkan Mia mengusirnya pergi.Sebuah kesalahan pahaman yang pastinya juga sulit untuk Zontus jelaskan dalam kondisi seperti kemarin. Zontus bersikeras tetap pergi karena Helena memang harus dia selamatkan. Sekarang mereka berdua sudah sama-sama tidak ada, Zontus pergi menyusul Helena.Penyesalan memang sering kali datang terlambat. Sekarang Zontus benar-benar pergi dan rasanya Mia ingin gila. Sejak kemarin Mia hanya duduk di balkon kamar, diam melihat jauh ke garis hutan tanpa mau berkumpul dengan keluarga yang lain. Keluarga Mia sedang berkumpul, bahkan Kai juga kembali datang bersama istri serta anak-anaknya untuk Mia."Semua akan berlalu dia akan baik-baik saja." Emillie berusaha menenangkan ibunya meski sebenarnya dua juga khawatir dengan kondisi Mia. "Mia
238 KEPERGIAN ZONTUSSetelah suara retakan kubah magma disusul ledakan dahsyat, elang api keluar dari puncak gunung dengan langsung merentangkan sayap lebar. Tiap helai dari bulu elang raksasa itu berkobar jingga, wujudnya benar-benar mengagumkan. Gerald terus berdiri takjup karena tidak menyangka dirinya bakal menjadi saksi dari kebebasan elang api yang telah ribuan tahun bersemayam dalam belenggu. Elang api sudah terbebas, dia terbang lenyap ke angkasa. Saat itu juga Gerald langsung berlutut untuk pengorbanan rajanya. Gerald terus berlutut hingga gemuruh di pungcak gunung api itu kembali mereda tapi jantung Gerald tetap berdebar kencang.Sungguh Gerald juga masih gemetar melihat pengorbanan Zontus untuk meraka semua. Meski Gerald tidak menyangka akan berakhir seperti ini. Tapi Zontus telah pergi membawa semua benda milik raja negeri Utara bersama tubuhnya, pedang perak, belati, permata bahkan darah milik raja tertua mereka.Setelah cukup tenang dan yakin semuanya telah usai, Ge
BAB 237 KING IN THE NORTH Sejak awal sudah benar tindakan Zontus dengan membekukan Latuza agar tidak mengacau, tapi dengan iseng Lana yang nakal justru membangunkannya. Kali ini giliran Gerald yang kembali mengacau karena tidak mau mendengarkan peringata Zontus untuk berheti ikut campur. Helena yang sudah berahasil lolos dari Latuza terpaksa harus ikut bertarung demi untuk menyeamatkan keturunannya.Mustahil jika Zontus tidak murka, peringatannya telah di abaikan dan sekarang tetap Zontus juga yang harus bertanggung jawab menyelesaikan semuanya segera. Zontus tidak memiliki pilihan lagi setelah melihayat Helena juga telah berkorban."Kalian telah mengacaukan segalanya!" Setelah berteriak lantang Zontus juga langsung melesat pergi dengan murka."Kupikir dia akan melenyapkan kita!" Theo yang bicara disisa atmosfer yang masih beku mencekamGerald juga masih syok karena dia pikir Zontus akan melenyapkan mereka bertiga, tapi ternyata tidak. Gerald, Jared, dan Theo sama-sama masih berd
BAB 236 AKHIR PERTARUNGANDalam kondisi panik terdesak, Latuza langsung melesat ke arah Jared berdiri seorang diri tanpa senjata dan tanpa perlindungan. Meskipun Jared seorang mutan tapi dia tetap bukan lawan sepadan untuk Latuza yang memiliki kemampuan sihir hebat. Haya dengan tatapan mata saja, Jared seketika lupa cara untuk lari dan bergerak. Jared tetap berdiri seperti orang linglung ketika Latuza mendatanginya dengan sangat cepat tidak terduga."Jared!" Gerald berteriak lantang, tapi seperinya dia sudah terlambat.Latuza sengaja menyerang jared untuk mengalihkan perhatian Gerald sekaligus membalas kelancangan musuh-musuhnya. Jared sama sekli tidak menghindar dari serangan Latuza. Tepat ketika Latuza ingin menelan kepala Jared dengan mulut terbuka lebar, tiba-tiba sebuah gelombang tidak kasat mata menerjang tubuh Jared sampai terpental jauh."Wanita terkutuk!" Latuza berteriak melengking pada penyihir berambut merah yang tibatiba sudah berdiri di hadapannya.Jared yang baru terpe
BAB 235 BEKERJA SAMA MENJEBAK LATUZAAnelies dan Emillie sedang duduk di balkon istana membicarakan buku tua Brandon Lington yang masih hilang."Ternyata buku itu berisi kumpulan ramuan sihir yang sangat kuno." Emillie memberitahu Anelies. "Papa yakin, dalam buku itu juga terdapat ramuan sihir yang dapat membebaskan kami dari darah immortal."Anelies jadi membayangkan jika Emillie, Gerald, dan putri mereka bisa mendapatkan kehidupan normal."Sayangnya buku itu hilang." Anelies ikut menyesal. "Seandainya aku bisa melihat siapa yang mengambilnya.""Gerald mencurigai Latuza, karena itu juga sekarang papa dan Gerald sedang bekerja sama memburunya."Pangeran Husain yang diam-diam mendengar pembicaraan mereka tidak berani bicara meskipun dia tahu, buku tersebut sudah dibakar oleh Zontus. Zontus beralasan jika buku tua itu adalah benda terkutuk, harus dimusnahkan, agar tidak kembali menciptakan bencana. Sebenarnya Husain juga tidak mengerti dengan semua tindakan Zontus yang sulit diprediksi.
BAB 234 SEMAKIN DEKATBegitu melihat Lana yang duduk membeku di lantai, Mia langsung sadar siapa pelakunya, karena memang cuma Zontus yang dapat membekukan mahluk apapun yang dia mau."Zontus!" Mia berpaling cepat untuk melihat ke sekeliling kamar.Zontus terlihat sudah berdiri di ambang pintu balkon kamar. Seketika dada Mia berdebar hangat, meledakkan kelegaan luarbiasa meski mahluk yang tidak tahu sudah sangat dia rindukan itu sama sekali tidak memiliki ekspresi menyenangkan.Zontus tetap kaku, dingin dan suka semaunya sendiri. Mia juga masih belum mengerti kenapa dia bisa memiliki persaan berdebar pada mahluk seperti Zontus. Yang Mia tahu, merindukan seseorang tanpa kabar ternyata sangat tidak enak. Mia sudah tidak tahan, dia langsung berlari memeluk Zontus lebih dulu. "Jangan membuatku rindu!" Mia menenggelamkan wajah ke dada hangat Zontus untuk dia hirup dalam-dalam."Jangan membuatku marah!" Zontus balas memeluk erat."Jangan membuatku cemburu!" Kali ini Mia mendongak pada le