Tomas sudah tahu sejak lama jika Gisela menyukai Ethan Landon, Tomas sudah beberapa kali mengajak Gisela untuk menikah tapi gadis itu selalau menolak. Bahkan ketika tomas mendapatkan cukup banyak uang dan dan ingin mengajak Gisela kabur ternyata gadis itu juga tetap tidak mau.Pagi itu ketika Tom melihat Gisela menyusul Ethan masuk ke gudang jerami, dia juga langsung mengikutinya diam-diam. Tadinya Tomas hanya mengintip dan ikut mendengar pembicaraan mereka berdua sambil bersembunyi. Tiba-tiba Tomas melihat Gisela nekat melepas pakaiannya sendiri di depan Ethan untuk telanjang dan menawarkan tubuhnya. Saat itu Tomas yang marah mulai merekam mengunakan ponselnya.Tomas semakin syok ketika mendengar Gisela berani menghianatinya cuma demi mendapatkan kepercayan dari Ethan Landon. Tom mendengar sendiri ketika Gisela bercerita kepada Ethan jika dia dibayar oleh Jonas Hidden untuk mensabotase mobilnya. Tomas sangat terkejut karena dia juga tidak menyangka bila selama ini Gisela juga diam-di
Selama menjadi tahanan rumah dengan pembebasan bersyarat, Ethan sama sekali tidak diperbolehkan mengunakan alat komunikasi, ponselnya disita dan wajip melapor setiap dua kali dua puluh empat jam. Pergelangan kakinya juga dipasang gelang alarm yang akan berbunyi nyaring dan mengirimkan sinyal ke pos kepolisian jika Ethan keluar dari area rumah utama.Masa penyidikan terus berlangsung, pihak kepolisian masih berusaha utuk menemukan alat bukti baru setelah kemarin gagal dengan DNA Tomas Miller. Walaupun Jared dan Ethan sudah tahu siapa saja pelakunya tapi mereka tidak bisa sertamerta memberi tuduhan tanpa alat bukti yang bisa dibawa ke persidangan. Kecuali Tomas sendiri yang akan mengakui kejahatannya.Suasana di peternakan juga masih diliputi duka atas kepergian Gisela. Ethan yang sempat digelandang pihak kepolisian sebagai tersangka makin membuat atmosfer di antara para pekerja jadi sangat dingin, kaku, dan saling waspada."Hai ...!" Mia mengintip Ethan di kamarnya.Gadis kecil itu in
Ethan sudah menemukan DNA dari ayah janin yang dikandung Gisela menggunakan situs GEDmatch kemudian mentransfer profil DNA itu ke perusahaan fenotipe DNA untuk mengetahui tampilan fisik dari pemilik DNA tersebut yang ternyata delapan puluh lima persen mirip Jonas Hidden. Pihak kepolisian bisa saja sudah mengetahuinya, karena mereka juga biasa menggunakan cara yang sama untuk melacak pelaku kejahatan. Tapi mungkin masih agak rumit ketika akhirnya harus berurusan dengan keluarga Hidden yang bisa memiliki banyak koneksi polotik. Karena itu Ethan sengaja langsung membuka kasusnya di media, karena tidak ada yang lebih kuat dari serangan publik di jaman digital sekarang ini. Ethan akan membuat Tomas membongkar sendiri persekongkolan mereka. ***** Rumor berikutnya yang beredar, Jonas Hidden membayar Tomas Miller untuk membunuh Gisela Perez karena gadis itu sedang hamil darah dagingnya. Meski motif tersebut tidak sepenuhnya benar tapi tetap mengenai sasaran dengan tepat. Tomas juga sangat
Setelah Ethan dibebaskan dari segala tuduhan, tanpa menunggu lama Jeny langsung ikut Jacob untuk pulang ke peternakan. Sebenarnya Tobias masih belum nyaman membiarkan putrinya pergi ke peternakan setelah kasus yang menimpa Gisela Perez, tapi bukan Jeny jika tidak bisa memaksa papanya untuk memberinya ijin."Ingat Papa, Ethan sama sekali tidak bersalah! seharusnya Papa juga ikut datang ke sana untuk meminta maaf karena sudah meragukan sikap baiknya!""Aku hanya tidak mau kau berkeliaran seorang diri setelah situasi begini."Masalahnya Jonas juga masih buron."Aku di rumah Jared dan Mara mereka akan menjagaku, aku dan Jacob juga akan menggunakan penerbangan privat dari Glasgow.""Baiklah, hanya satu minggu, kau harus segera kembali ke New York atau aku akan menjemputmu!""Terima kasih Papa." Tidak lupa Jeny melayangkan kecupan bibirnya dari seberang telepon."Aku akan ikut pulang bersamamu!" Kali ini Jeny bicara pada Jacob yang sedang berkemas."Oh, Tuhan kenapa kau makin suka datang ke
Ethan menenggelamkan pinggul Jeny ke dalam air dan merabanya, meraba untuk mencari celah lembutnya yang sangat sensitif agar mau diajak bermain."Oh ..."Jeny melenguh hingga kepalanya terlontar ke belakang, Ethan segera menghisapi ceruk lehernya yang mulus dan lembut, terus menghisap dengan rakus sampai merambat turun ke gumpalan buah dada Jeny yang telah dia buat telanjang untuk sekalian dia remasi sampai gemas. Mereka sudah sama-sama pandai menangani sex tanpa perlu saling diajari.Jeny membiarkan Ethan menyingkirkan celana basahnya dari dalam air dan langsung menikamnya tanpa ampun."Ethan ... oh ...." Jeny balas menjepitkan kaki lebih keras sampai pemuda itu mengeram dan makin bersemangat untuk menumbukkan pinggulnya dengan hentakan kasar. Ethan sangat keras dengan batang besarnya yang meluncur seperti rudal kapal selam di dalam air dingin. Airnya benar-benar dingin tapi mereka berdua sedang panas terbakar, bercumbu dengan liar tanpa sedikitpun rasa gentar, di tengah malam, di
TIGA TAHUN YANG LALU (sedikit 'flash-back' agar pembaca tidak bingung runutannya) Jeny sedang dikurung di dalam rumah oleh Tobias setelah Anelies dan Yang Mulya Serkan memperingatkan anak gadisnya bisa dalam bahaya. Saat itu Anelies juga merasa sangat bersalah karena telah melibatkan Jeny dalam masalah mereka, seandainya saja Anelies tidak ceroboh mungkin seharusnya Jeny tidak perlu mengenal monster seperti Pangeran Albany. Dengan sistem keamanan yang dipasang oleh Tobias di tempat tinggalnya, Jeny memang tidak mungkin dibawa kabur, tapi ternyata bukan perkara sulit untuk Pangeran Albany menyelinap masuk dan menyekap gadis itu di kamarnya sendiri. "Hemm ...." Jeny tidak bisa bersuara mulutnya dibekap kencang, "Hemmm ...." Jeny terus berusaha menendang-nendang berontak dari jerat kaku lengan Pangeran Albany yang terus mengangkatnya seperti barang enteng. "Hemmm ...." Pangeran Albany membawa Jeny masuk ke bilik shower. "Temani aku mandi!" Bibir pemuda itu berdesis kaku penuh kem
"Kau sudah bersumpah untuk tidak membunuh lagi!" tegas Jeny yang yakin jika Jonas benar-benar telah dilenyapkan oleh Ethan entah dengan cara apa. "Aku tidak punya pilihan." "Kau punya!" tegas Jeny sekali lagi. Jeny sdar jika pemuda itu memang bisa sangat keji, lebih sehat untuk dia hindari. Tapi masalahnya Jeny malah jatuh cinta pada sosok Ethan Landon. "Ethan Landon tidak akan membunuh!" Jeny menatap pemuda di depannya. "Aku yakin kau juga bisa melihat bagaimana mereka semua menyayangimu, Jared, Mara, saudara-saudaramu, dan tentu saja Yang Mulya Serkan!" Ethan masih belum bicara dia cuma terdiam oleh ucapan Jeny. "Tolong pikirkan mereka semua yang mencintaimu, termasuk aku!" "Jonas Hidden layak mendapatkannya, aku tidak menyesal!" Entah itu Pangeran Albany atau pun Ethan Landon mereka tetap sama-sama tidak bisa dikendalikan oleh siapapun, dan intinya Ethan juga sudah mengakui jika ia memang sudah menghabisi Jonas yang masih menjadi buronan pihak kepolisian. Jeny tidak ingin m
Jacob benar-benar melihat sepasang pemuda yang sedang sama-sama telanjang, bergulat di atas tumpukan jerami, tumbuk-menumbuk di siang hari yang panas, dan gerah. Napas Jeny sudah putus nyambung tersengal-sengal sesak tapi Ethan terlihat masih ingin menyiksanya dengan bersemangat. Meski agak brutal tapi semua terlihat tanpa paksaan, mereka saling ingin, saling tergila-gila dan sama-sama ceroboh.Jeny juga sangat terkejut karena tiba-tiba Jacob sudah berdiri di hadapan mereka dengan ekspresi syok menyaksikannya sedang suka rela berbaring untuk ditikami dengan batang besar. Ethan langsung berhenti tapi belum sempat mencabut dirinya ketika ikut menoleh ke pada Jacob. Anehnya Ethan tidak terlihat canggung atau malu karena tertangkap basah sedang menyetubuhi Jeny di gudang jerami."Cepat pakai kembali pakaian kalian!" Jacob langsung kembali keluar agar mereka berpakaian.Selepas Jacob pergi, Ethan baru pelan-pelan mencabut dirinya yang belum tuntas tapi harus berhenti karena yakin Jacob past
BAB 243 HUJANHujan akhir musim gugur selalu turun dia sertai badai. Mia memperhatikan guguran daun basah di lantai balkon yang terbawa badai semalam. Sudah hampir tiga jam, Mia hanya meringkuk diam menyaksikan sisa hujan tanpa ingin beranjak dari ranjang.Sebentar lagi musim gugur berlalu, beralih ke musim yang baru tapi nampaknya hati Mia masih belum bisa beranjak ke manapun. Sesering apapun Mia berusaha tersenyum, tapi tetap tidak dapat menutupi kerinduan nya saat sendiri. Sungguh Mia rindu Zontus.Diam-diam air mata bening kembali mengalir dari sudut mata Mia tanpa sedikit suara isakan. Dua bulan lagi usia Mia sudah sembilan belas tahun. Waktu akan terus berjalan tanpa bisa diputar kembali, tapi Mia sudah bertekad menghabiskan seumur hidupnya untuk balas menunggu Zontus.[Ingat kau berjanji akan datang menjemputku di ulang tahunku yang ke dua puluh lima] Mia mengirim pesan ke ponsel Zontus yang sudah lama lenyap padam.********Suhu udara di luar semakin menusuk tulang, rintik h
BAB 242 MELANJUTKAN HIDUPAkhirnya musim gugur, hampir empat bulan sejak Mia kehilangan Zontus serta ibunya Helena. Mia terlihat jauh lebih baik, lebih sehat dan ceria, meski isi hatinya tetap tidak ada yang tahu.Mia dan Theo kembali berteman dekat dan berkomunikasi lagi seperti dulu. Theo juga sering datang mengantarkan makanan dengan mengetuk pintu. Kadang mereka membuat makan malam bersama dan pergi ke taman saat akhirnya pekan.Kali ini Theo mengantar Mia pergi ke Hampton untuk acara bayi Henry dan Livie. Hampir semua keluarga besar Mia ikut datang. Geby beserta kelima putri kembarnya dan anak-anak mereka yang ramai. Brandon, Lily serta anak-anak keluarga Lington termasuk Jacob dan bayi mereka yang berambut merah.Hanya Anelies yang tidak bisa ikut datang, tapi dia menitipkan hadiah spesialnya pada Jeny dan Pangeran Albany."Ini hadiah dari Ane untuk Leon."Akhirnya Henry memberi nama Leonel Loghan seperti permintaan Aron yang tidak bisa dibantah."Sampaikan ucapan terimakasihku
BAB 241 MENJALANI HIDUP Mia masih sangat muda dan labil, bisa bertindak ceroboh dalam kondisi tidak stabil. Sebelum pergi dari rumah peternakan, Anelies terus mengingatkan adiknya agar tidak pernah putus asa. "Waktu adalah kesempatan dengan banyak pelajaran yang dapat menjadi penyembuh bagi hati dan jiwa yang sakit. Tidak boleh putus asa, hidup harus tetap dijalani seperti janji yang telah diambil sumpahnya!" Sebagai kakak perempuan, Anelies akan terus mengingatkan Mia lagi dan lagi sesering dia bisa. "Berjanjilah untuk kami semua!" Anelies meminta Mia untuk berjanji agar tidak menyakiti dirinya sendiri. "Aku berjanji tidak akan bertindak bodoh!" Mia bersumpah. Anelies memeluk Mia erat-erat sambil terus berbisik. "Kami semua mencintaimu!" Mia mengangguk kemudian balas memeluk Anelies yang berpamitan pergi bersama anakanak. Aneleis yang pergi paling terakhir dari rumah peternakan. Satu pekan setelah Anelies pergi Mia ikut kembali ke New York. ******* Walapun Mia telah be
240 MIA RINDUSatu Minggu setelah semua orang pergi meninggalkan rumah peternakan, Mia masih terlihat murung, belum memiliki aktifitas lain kecuali berdiam diri di dalam kamar. Mia sering menangis sampai pagi tanpa sedetikpun memejamkan mata.Sungguh Mia sangat rindu tapi tidak tahu harus mencari Zontus kemana. Patah hati karena ditinggalkan selamanya ternyata jauh lebih menyakitkan dari pada sakit hati karena cemburu dan pertengkaran. Ketika hanya sekedar bertengkar, paling tidak Mia masih memiliki kesempatan untuk melihat Zontus kembali. Sekarang Mia sudah tidak bisa dan tidak tahu harus menahan rindunya sampai kapan.Mia semakin sedih karena satu buah kenangan foto pun dia tidak punya. Kadang Mia juga sangat takut bagaimana jika nanti dia lupa dan semua ingatannya tentang Zontus menghilang seolah mereka memang tidak pernah ada. Mia benar-benar bisa gila jika terus seperti ini."Mia apa kau sudah bangun?" Suara Mara mengetuk pintu kamar Mia dari luar."Masuklah, Mom."Begitu mendeng
BAB 239 KEKHAWATIRAN SEMUA ORANGMia bukan cuma telah kehilangan Zontus, dia juga baru tahu jika Helena adalah ibunya. Tapi dari semua kepedihannya, Mia paling sedih karena dia dan Zontus berpisah dalam kondisi sedang marah, bahkan Mia mengusirnya pergi.Sebuah kesalahan pahaman yang pastinya juga sulit untuk Zontus jelaskan dalam kondisi seperti kemarin. Zontus bersikeras tetap pergi karena Helena memang harus dia selamatkan. Sekarang mereka berdua sudah sama-sama tidak ada, Zontus pergi menyusul Helena.Penyesalan memang sering kali datang terlambat. Sekarang Zontus benar-benar pergi dan rasanya Mia ingin gila. Sejak kemarin Mia hanya duduk di balkon kamar, diam melihat jauh ke garis hutan tanpa mau berkumpul dengan keluarga yang lain. Keluarga Mia sedang berkumpul, bahkan Kai juga kembali datang bersama istri serta anak-anaknya untuk Mia."Semua akan berlalu dia akan baik-baik saja." Emillie berusaha menenangkan ibunya meski sebenarnya dua juga khawatir dengan kondisi Mia. "Mia
238 KEPERGIAN ZONTUSSetelah suara retakan kubah magma disusul ledakan dahsyat, elang api keluar dari puncak gunung dengan langsung merentangkan sayap lebar. Tiap helai dari bulu elang raksasa itu berkobar jingga, wujudnya benar-benar mengagumkan. Gerald terus berdiri takjup karena tidak menyangka dirinya bakal menjadi saksi dari kebebasan elang api yang telah ribuan tahun bersemayam dalam belenggu. Elang api sudah terbebas, dia terbang lenyap ke angkasa. Saat itu juga Gerald langsung berlutut untuk pengorbanan rajanya. Gerald terus berlutut hingga gemuruh di pungcak gunung api itu kembali mereda tapi jantung Gerald tetap berdebar kencang.Sungguh Gerald juga masih gemetar melihat pengorbanan Zontus untuk meraka semua. Meski Gerald tidak menyangka akan berakhir seperti ini. Tapi Zontus telah pergi membawa semua benda milik raja negeri Utara bersama tubuhnya, pedang perak, belati, permata bahkan darah milik raja tertua mereka.Setelah cukup tenang dan yakin semuanya telah usai, Ge
BAB 237 KING IN THE NORTH Sejak awal sudah benar tindakan Zontus dengan membekukan Latuza agar tidak mengacau, tapi dengan iseng Lana yang nakal justru membangunkannya. Kali ini giliran Gerald yang kembali mengacau karena tidak mau mendengarkan peringata Zontus untuk berheti ikut campur. Helena yang sudah berahasil lolos dari Latuza terpaksa harus ikut bertarung demi untuk menyeamatkan keturunannya.Mustahil jika Zontus tidak murka, peringatannya telah di abaikan dan sekarang tetap Zontus juga yang harus bertanggung jawab menyelesaikan semuanya segera. Zontus tidak memiliki pilihan lagi setelah melihayat Helena juga telah berkorban."Kalian telah mengacaukan segalanya!" Setelah berteriak lantang Zontus juga langsung melesat pergi dengan murka."Kupikir dia akan melenyapkan kita!" Theo yang bicara disisa atmosfer yang masih beku mencekamGerald juga masih syok karena dia pikir Zontus akan melenyapkan mereka bertiga, tapi ternyata tidak. Gerald, Jared, dan Theo sama-sama masih berd
BAB 236 AKHIR PERTARUNGANDalam kondisi panik terdesak, Latuza langsung melesat ke arah Jared berdiri seorang diri tanpa senjata dan tanpa perlindungan. Meskipun Jared seorang mutan tapi dia tetap bukan lawan sepadan untuk Latuza yang memiliki kemampuan sihir hebat. Haya dengan tatapan mata saja, Jared seketika lupa cara untuk lari dan bergerak. Jared tetap berdiri seperti orang linglung ketika Latuza mendatanginya dengan sangat cepat tidak terduga."Jared!" Gerald berteriak lantang, tapi seperinya dia sudah terlambat.Latuza sengaja menyerang jared untuk mengalihkan perhatian Gerald sekaligus membalas kelancangan musuh-musuhnya. Jared sama sekli tidak menghindar dari serangan Latuza. Tepat ketika Latuza ingin menelan kepala Jared dengan mulut terbuka lebar, tiba-tiba sebuah gelombang tidak kasat mata menerjang tubuh Jared sampai terpental jauh."Wanita terkutuk!" Latuza berteriak melengking pada penyihir berambut merah yang tibatiba sudah berdiri di hadapannya.Jared yang baru terpe
BAB 235 BEKERJA SAMA MENJEBAK LATUZAAnelies dan Emillie sedang duduk di balkon istana membicarakan buku tua Brandon Lington yang masih hilang."Ternyata buku itu berisi kumpulan ramuan sihir yang sangat kuno." Emillie memberitahu Anelies. "Papa yakin, dalam buku itu juga terdapat ramuan sihir yang dapat membebaskan kami dari darah immortal."Anelies jadi membayangkan jika Emillie, Gerald, dan putri mereka bisa mendapatkan kehidupan normal."Sayangnya buku itu hilang." Anelies ikut menyesal. "Seandainya aku bisa melihat siapa yang mengambilnya.""Gerald mencurigai Latuza, karena itu juga sekarang papa dan Gerald sedang bekerja sama memburunya."Pangeran Husain yang diam-diam mendengar pembicaraan mereka tidak berani bicara meskipun dia tahu, buku tersebut sudah dibakar oleh Zontus. Zontus beralasan jika buku tua itu adalah benda terkutuk, harus dimusnahkan, agar tidak kembali menciptakan bencana. Sebenarnya Husain juga tidak mengerti dengan semua tindakan Zontus yang sulit diprediksi.