AYO VOTE DULU AKU SUDAH DOBEL UP
Ethan menenggelamkan pinggul Jeny ke dalam air dan merabanya, meraba untuk mencari celah lembutnya yang sangat sensitif agar mau diajak bermain."Oh ..."Jeny melenguh hingga kepalanya terlontar ke belakang, Ethan segera menghisapi ceruk lehernya yang mulus dan lembut, terus menghisap dengan rakus sampai merambat turun ke gumpalan buah dada Jeny yang telah dia buat telanjang untuk sekalian dia remasi sampai gemas. Mereka sudah sama-sama pandai menangani sex tanpa perlu saling diajari.Jeny membiarkan Ethan menyingkirkan celana basahnya dari dalam air dan langsung menikamnya tanpa ampun."Ethan ... oh ...." Jeny balas menjepitkan kaki lebih keras sampai pemuda itu mengeram dan makin bersemangat untuk menumbukkan pinggulnya dengan hentakan kasar. Ethan sangat keras dengan batang besarnya yang meluncur seperti rudal kapal selam di dalam air dingin. Airnya benar-benar dingin tapi mereka berdua sedang panas terbakar, bercumbu dengan liar tanpa sedikitpun rasa gentar, di tengah malam, di
TIGA TAHUN YANG LALU (sedikit 'flash-back' agar pembaca tidak bingung runutannya) Jeny sedang dikurung di dalam rumah oleh Tobias setelah Anelies dan Yang Mulya Serkan memperingatkan anak gadisnya bisa dalam bahaya. Saat itu Anelies juga merasa sangat bersalah karena telah melibatkan Jeny dalam masalah mereka, seandainya saja Anelies tidak ceroboh mungkin seharusnya Jeny tidak perlu mengenal monster seperti Pangeran Albany. Dengan sistem keamanan yang dipasang oleh Tobias di tempat tinggalnya, Jeny memang tidak mungkin dibawa kabur, tapi ternyata bukan perkara sulit untuk Pangeran Albany menyelinap masuk dan menyekap gadis itu di kamarnya sendiri. "Hemm ...." Jeny tidak bisa bersuara mulutnya dibekap kencang, "Hemmm ...." Jeny terus berusaha menendang-nendang berontak dari jerat kaku lengan Pangeran Albany yang terus mengangkatnya seperti barang enteng. "Hemmm ...." Pangeran Albany membawa Jeny masuk ke bilik shower. "Temani aku mandi!" Bibir pemuda itu berdesis kaku penuh kem
"Kau sudah bersumpah untuk tidak membunuh lagi!" tegas Jeny yang yakin jika Jonas benar-benar telah dilenyapkan oleh Ethan entah dengan cara apa. "Aku tidak punya pilihan." "Kau punya!" tegas Jeny sekali lagi. Jeny sdar jika pemuda itu memang bisa sangat keji, lebih sehat untuk dia hindari. Tapi masalahnya Jeny malah jatuh cinta pada sosok Ethan Landon. "Ethan Landon tidak akan membunuh!" Jeny menatap pemuda di depannya. "Aku yakin kau juga bisa melihat bagaimana mereka semua menyayangimu, Jared, Mara, saudara-saudaramu, dan tentu saja Yang Mulya Serkan!" Ethan masih belum bicara dia cuma terdiam oleh ucapan Jeny. "Tolong pikirkan mereka semua yang mencintaimu, termasuk aku!" "Jonas Hidden layak mendapatkannya, aku tidak menyesal!" Entah itu Pangeran Albany atau pun Ethan Landon mereka tetap sama-sama tidak bisa dikendalikan oleh siapapun, dan intinya Ethan juga sudah mengakui jika ia memang sudah menghabisi Jonas yang masih menjadi buronan pihak kepolisian. Jeny tidak ingin m
Jacob benar-benar melihat sepasang pemuda yang sedang sama-sama telanjang, bergulat di atas tumpukan jerami, tumbuk-menumbuk di siang hari yang panas, dan gerah. Napas Jeny sudah putus nyambung tersengal-sengal sesak tapi Ethan terlihat masih ingin menyiksanya dengan bersemangat. Meski agak brutal tapi semua terlihat tanpa paksaan, mereka saling ingin, saling tergila-gila dan sama-sama ceroboh.Jeny juga sangat terkejut karena tiba-tiba Jacob sudah berdiri di hadapan mereka dengan ekspresi syok menyaksikannya sedang suka rela berbaring untuk ditikami dengan batang besar. Ethan langsung berhenti tapi belum sempat mencabut dirinya ketika ikut menoleh ke pada Jacob. Anehnya Ethan tidak terlihat canggung atau malu karena tertangkap basah sedang menyetubuhi Jeny di gudang jerami."Cepat pakai kembali pakaian kalian!" Jacob langsung kembali keluar agar mereka berpakaian.Selepas Jacob pergi, Ethan baru pelan-pelan mencabut dirinya yang belum tuntas tapi harus berhenti karena yakin Jacob past
Meskipun kali ini merupakan kehamilan ke tiga untuk Anelies, tapi sepertinya justru bakal lebih berat dari kehamilan sebelumnya. Anelies terus memuntahkan semua makanan yang dia telan sampai tubuhnya menjadi lemas dan baru memasuki minggu ke enam saja berat badannya sudah menyusut dua kilo gram.Anelies juga tidak akan bisa tidur tanpa dipeluk oleh suaminya sepanjang malam. Benar-benar harus dipeluk sampai kulit telanjang mereka saling menempel hangat. Rasa mual Anelies memang baru akan berkurang jika kulit perutnya menempel ke tubuh Serkan yang memang selalu hangat dan membuat nyaman. Sangat aneh tapi benar-benar terjadi. Setiap malam Serkan akan ikut tidur dengan bertelanjang dada untuk memeluk Anelies yang juga semakin lembut dan agak rapuh. Tubuh Anelies semakin kurus tapi buah dadanya makin membengkak besar. Serkan sering tidak tahan untuk menghisapnya meski tahu istrinya sedang lemah. Sebenarnya Ane tidak keberatan, meski rasanya agak nyeri saat dihisap atau diremas. Ane rela m
Seperti biasa Mara akan ikut turun tangan sendiri menyiapkan makan siang untuk anak-anak, ada dua orang pelayan yang membantunya memanggang daging dan merebus sayuran."Di mana Papa?" tanya Jacob yang baru tiba kemudian duduk di samping Mia."Masih di Lexington bersama Paman Gerik mungkin agak sore baru kembali." Mara menjelaskan sambil meniriskan sayuran rebus.Di meja makan hanya ada anak-anak, Jeny duduk di samping Emilly, kemudian Ethan yang bergabung paling terakhir karena mandi cukup lama."Kalian mau steak atau sosis panggang?" Mara bertanya pada anak-anak."Aku sosis!" Mia yang angkat tangan."Aku juga!" Jacob juga ikut angkat tangan. " Sosis yang paling besar!" Jacob juga sengaja mengedip jahil pada Jeny."Kalian mau apa?" Mara bertanya pada Jeny dan Emilly."Steak." Mereka kompak menjawab bersama."Ethan!"Mara menunjuk putranya yang paling besar."Steak, kentangnya tidak pakai keju."Mara tinggal memberi perintah pada salah seorang pelayan yang membantunya menyiapkan makan
"Bagaimana jika papamu tidak menyukaiku?""Yang penting aku suka padamu!" Jeny merayap untuk menciumi dada Ethan yang sedang berbaring."Apa yang kau suka dariku?" Ethan membelai pinggul lembut Jeny, gadis itu masih tertelungkup telanjang di atas tubuhnya."Kulitmu yang coklat!" Jeny terus menciumi dada hangat Ethan yang tumbuh bergemuruh. "Ototmu yang besar ...""Oh ...!" Ethan mengeram ketika merasakan bibir Jeny mengulum kepala jantannya yang langung tumbuh menegang.Jeny sangat pandai bermain nakal, dia bukan cuma pandai melilitkan lidah dan menghisap dengan nikmat, dia juga pandai menyentuh laki-laki sampai sekarat. Ethan menggelinjang hingga otot kakinya meregang kaku, menjejak permukaan ranjang oleh rasa kejang.Setelah bermain sangat nakal, tiba-tiba Jeny melepaskan lelakinya yang hampir dia buat klimaks dengan sangat cerdik dan curang."Apa yang kau suka dariku?" Jeny balas bertanya.Ethan langsung mendekap kedua gumpalan buah dada Jeny untuk dia remas."Keberanianmu menyukai
Musim gugur adalah hari-hari paling berwarna di seluruh peternakan keluarga Clark. Puncak-puncak pepohonan di sekeliling garis hutan berwarna cerah dari kuning jingga sampai merah menyala. Guguran daun yang tanggal dari ranting telah melapisi permukaan tanah hingga seperti permadani surga yang hangat, damai, indah tanpa kebisingan. Satu minggu ini udaranya mulai lembab karena sudah sering turun hujan. Kebetulan hari ini langit sedang cerah anak-anak pergi berkuda ke savana, Jacob, Emilly, Mia, Jeny, dan tentu saja Ethan menjaga mereka. Mereka menunggangi kuda masing-masing termasuk Mia yang memilih kuda lebih muda untuk dia tunggangi sendiri. Ethan yang memilihkan kuda untuk Mia, dia juga yang memasangkan pelana dan menaikkan gadis itu ke punggung kuda. Ethan memang sangat menyayangi Mia karena gadis itu juga paling suka bermanja. Sisa hujan kemarin benar-benar seperti kembali menyaring udara menjadi atmosfer baru yang segar untuk di hirup. Semilir angin dari utara juga bertiup lebi
BAB 54 MENYERANG KAWAN SENDIRIKelopak mata Dokter Faiza perlahan terbuka sayup, kepalanya terasa berat, dan napasnya masih tersengal sesak oleh sisa endapan asap. Dokter Faiza pingsan akibat terjebak di tengah tenda yang sedang terbakar, dia menghisap terlalu banyak asap karbon. Tapi beruntung wanita cantik berhati malaikat itu masih selamat dari tragedi mengerikan.Kondisi Dokter Faiza masih sedikit linglung, ranjang empuk di bawah tubuhnya terasa asing, bau antiseptik di sekelilingnya menusuk sangat keras. Setelah mengerjap pelan, Dokter Faiza baru sadar bila dirinya telah berada di kamar rumah sakit. Tangan kiri Dokter Faiza dipasangi infus, dia juga mendengar suara langkah kaki dari luar dan tidak lama kemudian pintu terbuka."Anda sudah sadar?" Seorang perawat wanita menghampiri Dokter Faiza."Apa yang terjadi?" Dokter Faiza benar-benar bingung dengan kondisinya."Anda pingsan karena menghirup terlalu banyak asap kebakaran." Perawat wanita menjelaskan."Bagaimana dengan camp rel
BAB 53 SERANGAN TIBA-TIBA Kurang lebih lima belas mil dari perbatasan kota yang dijaga ketat oleh pasukan tentara musuh, tenda relawan medis berjejer di dekat hilir sungai. Tenda-tenda tersebut sengaja di pindahkan ke dekat tepian sungai agar diam-diam bisa mempermudah penyelundupan para tawanan untuk mendapat pertolongan.Setelah lebih dari enam bulan para tim relawan dikirim ke medan pertempuran, sepertinya mereka cuma semakin tersingkir jauh dari kota yang telah di duduki oleh pihak musuh. Pihak musuh menerbitkan larangan keras bagi siapapun untuk memasuki kota. Penduduk sipil yang masih terjebak di tengah kota sebagian menjadi sandera dan sebagian besar dalam kondisi memprihatinkan, terutama wanita dan anak-anak.Setiap hari gelap para relawan militer akan menyelinap melalui jalur sungai untuk membawa korban terluka dan membebaskan sandera. Kamp para tentara relawan juga terletak tidak jauh dari tenda tim medis agar memudahkan akses bagi mereka untuk saling membantu dan berbagi
BAB 52 HARUS PATUHPutri Sofia yang baru kembali dari asik berlibur langsung dibuat terkejut melihat Hamna sudah menunggunya di Istana Zubair."Apa yang kau lakukan di sini?""Pangeran Al-Waleed mengirim saya untuk menjaga Anda, Putri Sofia.""Mustahil!" Putri Sofia tidak percaya. "Pangeran Al-Waleed telah mengembalikan mu!""Silahkan Anda bicara sendiri dengan Pangeran Al-Waleed."Saat itu juga Putri Sofia menghubungi Pangeran Al-Waleed melalui telepon. Setelah tiga kali nada sambung, Pangeran Al-Waleed langsung menyambut dengan ucapan salam keselamatan dengan nada lembut."Kenapa Hamna ada di Istana Zubair?" Putri Sofia yang sedang terburu emosi langsung menerjang dengan pertanyaan lantang tanpa membalas ucapan salam."Aku yang mengutusnya untuk menjagamu." Pangeran Al-Waleed masih berusaha tenang dengan sikap dewasa."Aku sudah punya Zahra, aku tidak butuh pengawal lagi." Sofia menolak. "Aku tidak suka dengan pengawal yang Anda kirim!""Suka atau tidak suka, kau tetap harus dija
BAB 51 PERTEMPURAN AKAN KEMBALI DIMULAI "Ternyata Putri Sofia pergi berlibur dengan Pangeran Yusuf." Abdul langsung melapor pada Pangeran Al-Waleed. "Darimana kau mendapat informasi itu?" Pangeran Al-Waleed melempar tatapan tajam pada pengawalnya. "Pangeran kecil itu yang baru bercerita." Abdul dan Pangeran Al-Waleed memperhatikan Pangeran Habibi yang masih duduk sendirian. "Tidak mungkin anak-anak akan berbohong" Abdul melanjutkan. "Dia juga memberitahu jika Putri Sofia menyimpan banyak foto Pangeran Yusuf." Telinga Pangeran Al-Waleed semakin terbakar, rongga dadanya bergemuruh hebat dengan rasa panas. "Kembali kirim Hamna untuk mengawasi Putri Sofia!" ****** Terlepas dari hati Putri Sofia yang masih bimbang dan perasaan Pangeran Yusuf yang belum bisa terbalas, mereka tetap harus menjadi saudara yang saling menyayangi. "Apapun yang bakal terjadi aku tidak ingin hal tersebut merubah hubungan kita." Yusuf menggenggam tangan Putri Sofia. "Ya?" Putri Sofia mengangguk
BAB 50 SOFIA & YUSUFSetelah berpisah di savana dengan perasaan cemas, Pangeran Yusuf benar-benar tidak bisa berhenti memikirkan Putri Sofia, apa lagi setelah itu Putri Sofia juga tidak turun untuk makan malam. Pangeran Yusuf sangat takut telah bertindak ceroboh.Dalam pikiran Yusuf, Putri Sofia tetap gadis muda yang masih sangat polos, belum pernah tersentuh oleh laki-laki. Seharusnya Yusuf tidak tergesa-gesa. Sekarang Yusuf merasa sangat bodoh karena tidak dapat menahan diri."Dimana Sofia?" Emillie yang bertanya dimeja makan."Sepertinya dia kelelahan setelah berkuda." Mara yang menjawab. "Zahra sudah mengantar makan malam Sofia ke kamar."Meski tahu penyebabnya, Pangeran Yusuf tidak berani ikut bicara.Sampai larut tengah malam Yusuf melihat kamar Putri Sofia masih terang benderang, tapi Yusuf tidak berani mengusik. Sekedar mengirim pesan pun Pangeran Yusuf tidak berani.Sepanjang malam itu sebenarnya Putri Sofia dan Pangeran Yusuf sedang sama-sama tidak bisa tidur. Sampai lewat
BAB 49 PUTRI SOFIA BERLIBURPutri Sofia mengirim pesan kepada Pangeran Al-Waleed bahwa dirinya tidak bisa datang ke Istana Tamir.[Maaf Pangeran Al-Waleed, saya tidak bisa hadir ke pesta ulangtahun Anda karena mendadak harus menjenguk kakekku]Kakek berarti keluarga dari ibu Putri Sofia. Pangeran Al-Waleed tidak banyak bertanya karena selama ini Yang Mulya Serkan diketahui sangat privat merahasiakan keluarga istrinya.[Semoga kakek Anda diberi kesehatan dan selalu dilimpahi keberkahan, Putri Sofia]Pangeran Al-Waleed membalas pesan dari Putri Sofia dengan sebuah doa seperti adab pria terhormat. Pangeran Alwaleed berpikir kakek putri Sofia pasti sudah jompo dan sakit sakitan.*********"Jared apa kau bisa diam sebentar saja!" Mara berteriak pada suaminya yang sudah kembali berada di atas punggung kuda."Aku hanya ingin mengajak anak-anak berkeliling di perbukitan."Jared mengajak Pangeran Yusuf, Putri Sofia, Pangeran Rasyid, dan tentunya Lana yang tidak mau ketingalan sebagai pasukan h
BAB 48 PILIHAN PUTRI SOFIAEmillie dan Gerald datang berkunjung ke Istana Zubair karena kebetulan mereka sedang berada di timur. Gerald bertemu dengan Yang Mulya Serkan untuk membicarakan masalah pertempuran yang semakin memanas. Sementara itu Emillie pergi menemui Anelies karena tidak mau ikut campur urusan laki-laki.Emillie bukan cuma terkejut karena melihat tingkah Pangeran Al-Waleed yang mengirim begitu banyak kotak kado merah muda, Emilie juga terkejut mendengar putri Sofia demam tinggi karena tekanan stress."Aku bukan cuma takut Sofia jatuh sakit, aku paling takut bila dia kembali nekat kabur." Anelies mengungkapkan kerisauannya pada Emillie. "Aku hanya menginginkan kebahagian untuk Sofia, tapi Yang Mulya Serkan dan seluruh negeri ini pasti juga menginginkan putri kami bersama pria yang setara dengannya."Artinya Sofia tetap tidak bisa bersama sembarangan laki-laki, pernikahannya tetap harus di atur oleh keluarga kerajaan. "Sepertinya Putri Sofia cuma perlu berlibur." Emil
BAB 47 MENJADI GILAFaaz diseret ke sebuah ruangan berdinding biru terang, terdapat banyak sekat kaca tembus pandang dengan berbagai mesin canggih digital. Laboratorium kota telah dikuasai pihak musuh dan mereka alih fungsikan sebagai tempat penyiksaan manusia paling keji.Suara teriakan keras terdengar dari ujung lorong kaca. Suara seorang pria yang terus meraung tersiksa dengan pedih, sesekali juga terdengar suara lecutan disusul tangis memohon ampun. Faaz berusaha menutup rapat telinganya dan tahu dirinya bakal segera bernasib serupa."Ayo cepat seret dia ke mari!"Kaki Faaz kesulitan berjalan tegak karena lututnya juga telah bertubi-tubi mendapat pukulan keras."Beruntung kami tidak akan memotong kaki dan lenganmu!"Faaz masih berani menatap tajam untuk menunjukkan sikap tanpa gentar."Beraninya kau menantangku!"Faaz kembali mendapat pukulan keras hingga sisi rahangnya berderak."Sebentar lagi seluruh kesombongan di kepalamu akan lenyap!"Faaz didorong ke kursi metal, kaki, tang
BAB 46 TANTANGAN BERATKomandan tim relawan telah mengkonfirmasi pada media yang telah meliput kejadian tembakan rudal dua hari yang lalu."Tidak ditemukan tubuh korban di lokasi kejadian!" Kemal juga telah mencari berbagai berita mengenai kejadian tersebut."Pagi setelah ledakan, warga cuma melihat bekas kendaraan militer yang telah hancur. Kondisinya sangat parah. Seandainya Faaz masih selamat dari maut, pasti kali ini dia juga sudah tertangkap oleh pihak lawan.""Oh, Tuhan...!" Kemal terus mencengkeram rambut di kepalanya.Tertangkap sebagai penyusup hukumannya bisa sangat keras mengerikan.*******Putri Sofia sedang duduk di balkon bersama Yang Mulya Seika ketika Zahra datang melapor."Putri Sofia, baru saja Pangeran Al-Waleed datang untuk menjenguk Anda."Sofia cukup terkejut karena dia pikir Pangeran Al-Waleed tidak akan nekat datang."Aku belum mau bertemu siapapun!" Putri Sofia menolak Pangeran Al-Waleed di hadapan Yang Mulya Seika. "Katakan saja aku masih perlu istirahat."