Musim gugur adalah hari-hari paling berwarna di seluruh peternakan keluarga Clark. Puncak-puncak pepohonan di sekeliling garis hutan berwarna cerah dari kuning jingga sampai merah menyala. Guguran daun yang tanggal dari ranting telah melapisi permukaan tanah hingga seperti permadani surga yang hangat, damai, indah tanpa kebisingan. Satu minggu ini udaranya mulai lembab karena sudah sering turun hujan. Kebetulan hari ini langit sedang cerah anak-anak pergi berkuda ke savana, Jacob, Emilly, Mia, Jeny, dan tentu saja Ethan menjaga mereka. Mereka menunggangi kuda masing-masing termasuk Mia yang memilih kuda lebih muda untuk dia tunggangi sendiri. Ethan yang memilihkan kuda untuk Mia, dia juga yang memasangkan pelana dan menaikkan gadis itu ke punggung kuda. Ethan memang sangat menyayangi Mia karena gadis itu juga paling suka bermanja. Sisa hujan kemarin benar-benar seperti kembali menyaring udara menjadi atmosfer baru yang segar untuk di hirup. Semilir angin dari utara juga bertiup lebi
Jeny masih sangat lemas, cuma ingin dipeluk erat dalam lilitan tubuh telanjang Ethan Landon yang kokoh dan masih berdenyut-denyut panas mengisinya. Ponsel Jeny terus berbunyi tapi dua anak muda itu masih enggan bergerak dan malah lanjut bercumbu beberapa saat lagi. Ethan melumati bibir Jeny yang melemas pasrah dan menyisir surai lembutnya di permukaan air."Kau adalah milikku ...." Ethan terus berbisik. "Tidak boleh ada yang mengambilmu dariku!""Aku rela kau ikat dengan cara apapun, mengunakan lengan atau rantai baja." Jeny balas mencium lelakinya. "Kau boleh memilikiku sampai puas Ethan Landon."Ethan kembali dikecupi sampai kebawah pusar dan dibuat mengeram hampir gila. Sapuan lidah lembut di atas permukaan bulu-bulu maskulin itu benar-benar mampu membuat pria sekeras apapun bakal gemetar. Jeny menjilati permukaan otot perut Ethan yang tegang siaga dan panas berdenyut-denyut.Sialnya, ponsel Jeny kembali berbunyi tidak mau diam sampai akhirnya Ethan yang merangkak naik keluar dari
Ethan semakin risau karena Jeny tetap belum bisa dia hubungi, sinyal ponselnya benar-benar lenyap tidak terlacak, bahkan tidak ada postingan baru dari semua akun media sosialnya sejak beberapa hari ini.Tiba-tiba Ethan terpikir untuk sengaja memancing dengan memberi like pada beberapa postingan lama di akun media sosial milik Jeny mengunakan menggunakan akun media sosial Pangeran Albany. Saat itu juga sebuah peretas langsung terdeteksi melakukan penelusuran atas akun media sosialnya. Ethan jadi tahu jika Jeny sedang diawasi, semua alat komunikasi dan media sosialnya sedang dikendalikan oleh orang lain.Ethan langsung menutup layar monitor di depannya dan mulai berpikir keras. Ethan yakin ada sesuatu yang tidak beres dari kepulangan Jeny yang mendadak dan tanpa kabar.******Dari peretas yang Tobias pakai untuk menelusuri akun media sosial milik Pangeran Albany, Tobias yakin jika Pangeran Albany memang sudah kembali. Tobias harus lebih waspada karena pemuda itu sama sekali tidak bodoh j
Jared kembali menghubungi Anelies melalui telepon untuk memberi kabar mengenai Pangeran Albany dan ingatannya."Dia belum ingat apapun.""Papa yakin?""Ya."Jared terkesan tidak banyak bicara agar putrinya yang sedang hamil muda tidak perlu cemas."Jaga kesehatanmu, jangan terlalu banyak memikirkan masalah yang akan menganggu istirahatmu.""Ya, Papa."Meski terlihat keras tapi sebenarnya Jared memiliki hati yang paling hangat utuk orang-orang yang dia sayangi."Bagaimana kehamilanmu?""Masih sering mual, tapi Yang Mulya Serkan juga sangat luar biasa menjaganya." Anelies mengucapkan rasa syukur sambil membelai permukaan perutnya yang masih rata."Ingat kau harus cukup istirahat dan tidak perlu ikut mencemaskan apapun." Jared tetap tidak mau putranya terlibat masalah."Ya, Papa." Anelies mengangguk meski Jared sedang tidak dapat melihat.Sejak dulu Jared memang tidak pernah setuju jika putrinya ikut terlibat dengan urusan pria. Bahakan Jared telah meminta Serkan untuk bersumpah agar tida
Setelah mendengar semua kecurigaan Tobias Harlot mengenai Pangeran Albany yang telah kembali mengingat masa lalunya, Anelies sepakat agar Yang Mulya Serkan lebih waspada. Bukannya Anelies tidak mempercayai Jared yang kemarin telah meyakinkan jika Ethan Landon baik-baik saja bersamanya, tapi Anelies juga masih sangat trauma dengan kejadian yang pernah menimpa suaminya. Anelies tidak mau tragedi mengerikan kembali terjadi di lingkungan istana. Anelies bisa benar-benar gila jika sampai terjadi hal buruk pada Yang Mulya Serkan.Anelies semakin tidak tenang dengan berbagai ketakutan mengerikan. Bayangan penikaman yang pernah dilakukan oleh Pangeran Albany terhadap Yang Mulya Serkan masih menempati ranking teratas dari daftar ketakutannya."Tolong dengarkan nasehat MR. Harlot, Yang Mulya," Anelies memohon pada suaminya."Kemungkinan Pangeran Albany bukan cuma telah membunuh Pangeran Sofyan, tapi juga terlibat dalam kematian Tuan Husain dan telah melecehkan Putri Asifa dengan sangat keji."K
Ethan masih cemas karena belum mendapatkan berita apapun dari Jeny, dia benar-benar bisa gila jika tidak segera menemukan cara. Semua akses mereka seperti terblokir, jelas Ethan tahu jika musuhnya kali ini adalah Tobias Harlot CEO Loghan Global sekaligus jenius yang mustahil untuk dia kalahkan seorang diri.Jacob terlihat baru turun dari atas punggung kuda dan langsung berjalan menghampiri Ethan yang masih duduk di teras istal sambil beberapa kali memperhatikan foto Jeny di akun media sosialnya."Culik saja gadis itu!" dukung Jacob yang luar biasa mengejutkan. "Aku akan membantumu!"Awalnya Ethan cuma mendongak untuk mempertimbangkan keseriusan Jacob yang memang suka asal bicara."Bukankah saudara seharusnya saling membantu!" tambah Jacob dengan nada lebih tegas.Kemarin ketika Jacob memergoki kebohongan Ethan dan mereka bertengkar, Ethan yang paling bersikeras untuk menjadi saudaranya meski Jacob pilih tidak perduli dan tetap menganggapnya pembohong licik. Ketika tiba-tiba mendengar p
Pagi masih cukup gelap, Jeny kabur dari tempat tingalnya yang dilengkapi sitem skuriti tinggi. Sebenarnya tidak sulit jika Jeny sendiri yang ingin keluar, dia tinggal mematikan sistem utama dari kamar papanya dan jangan membuat sura berisik agar tidak membangunkan Maria. Gadis itu keluar hanya dengan memakai hoodie hitam milik Tobias yang agak kebesaran untuk membungkus gaun tidurnya.Begitu berhasil keluar dari gedung apartemen tanpa ketahuan, Jeny langsung menghentikan taksi. Jeny juga sudah siap dengan uang cash yang dia curi dari laci kamar papanya. Ethan sudah berpesan berulang kali agar dia tidak meninggalkan jejak digital. Jeny juga sengaja turun di pinggir jalan yang dia perkirakan tidak terdapat kamera CCTV kemudian melanjutkan bejalan kaki sampai di SPBU tempat dia dan Ethan membuat jaji untuk bertemu.Kira-kita dua ratus meter untuk sampai di SPBU, Jeny berjalan setengah berlari karena kondisi yang masih gelap sempat membuatnya agak takut. Suhu udara kota New York juga sudah
Setelah sex terburu-buru yang lumayan sembrono dan menguras tenaga, Ethan membiarkan Jeny bersandar lembut di dadanya yang masih bergemuruh meski napas mereka sudah mulai tenang. Mereka sedang sama-sama menyaksikan sinar matahari pagi yang baru terbit dari sisi perbukitan, warna jingganya memancar cerah, nampak seperti serabut tipis ketika menembus kaca."Cantik ..." gumam Jeny sambil mengangkat telapak tangannya untuk menerawang cahaya dari sela-sela jari."Kau lebih cantik." Ethan membelai kulit lembut Jeny yang menghangat oleh sinar matahari pagi kemudian merunduk untuk mengecup bahunya."Aku tidak menyesal bersamamu." Jeny menengadah untuk menatap kekasihnya. "Bawa aku kabur sejauh mungkin.""Aku akan membawamu mencari sarapan dulu." Ethan beralih menyentuh dagu Jeny, dia angkat lembut kemudian dia kecup bibirnya dan ia gigit sebentar sampai gadis itu sedikit terkejut."Aku lapar ..." canda Ethan ketika Jeny mendorong bahunya."Apa kau kanibal?" Jeny juga langsung menimpali bercand
BAB 289Zontus sudah mengigit bibir bawah Mia tapi tetap berdesis kesal. Zontus benar-benar tersinggung dianggap pria tidak normal oleh gadis muda nakal yang telah dia nikahi."Ayo kita bercinta?" Mia meremas pakaian depan Zontus. "Kau panas dan dadamu berdegup kencang!"Mia bisa sangat nakal. "Sekali saja ...!"Zontus langsung menahan pinggang Mia yang ingin merapat."Tidak!" Zontus menolak tegas.Pinggang Mia masih Zontus tahan, tapi gadis nakal itu justru langsung melompat ke pinggangnya."Jangan menipuku!" Mia juga mengaitkan lengan ke leher Zontus. "Aku tahu kau juga ingin!"Zontus berdiri kaku dengan Mia memanjat naik ke pinggangnya. Kedua kaki Mia terlilit kencang di pinggang Zontus tidak mau lepas dari lelakinya yang berdenyut-denyut panas."Ayo Zontus...!" Mia menyapukan ujung hidung ke rahang kasar Zontus, terus menyapu turun melalui ceruk leher hingga ke dadanya untuk mengigit biji kancing kemeja.Zontus terkejut mendengar suara renyah dari bibir Mia. Ternyata Mia menggigi
BAB 287 DI UTARA Cukup bagi Theo untuk melihat Julie selamat, dia rela berakhir. Theo melihat Gerald datang, Julie akan tertolong. Saat itu napas Theo sudah sampai di ujung tenggorokan, bahkan Theo tidak sempat menyebut nama Julie ketika napas terakhirnya lenyap. "Kau tidak boleh mati!" Mia berteriak histeris. "Theo!" Mia menggoncang tubuh lemas Theo yang sudah tidak bergerak. Theo sudah tidak merespon panggilan Mia. Sungguh Mia tidak sanggup seketika dia meledak dalam tangisan pilu. Ketika tidak memakai cincin hitam, Theo hanya lycan biasa. Jantung Theo telah meledak dan tulang punggungnya remuk hancur, mustahil dia bisa selamat. Kepedihan Mia semakin luar biasa karena tahu Theo pemuda yang sangat baik, dia tidak layak berakhir tragis seperti ini. "Theo!!!" Mia terus menjerit. "Kau tidak boleh mati!" Zontus langsung mencabut pedang perak dari belakang tulang punggungnya. "Menyingkir!" Zontus berteriak pada Mia. Mia tidak sepenuhnya paham sampai Gerald harus menyeret Mi
BAB 286 SANGAT MENYAKITKANJulie terus memperhatikan cincin hitam yang baru dia pungut dari lantai. Kemarin Julie sempat memakainya sejenak dan tiba-tiba jantung Julie berdegup kencang hingga darah di sekujur tubuh ikut mendidih panas. Dengan rasa penasaran yang masih belum terpecahkan, Julie kembali coba memasukkan cincin hitam tersebut ke salah satu jarinya.Kali ini Mata Julie langsung mengerjap lebar, kepalnya terlontar kebelakang dengan tubuh melengkung kaku. Seketika tubuh Julie meledak gila, rasanya seperti sedang disayat dan dibakar hidup-hidup dengan api neraka. Setiap jaringan tubuh Julie bermutasi dengan sangat cepat. Lengan ramping Julie berubah menjadi gumpalan otot keras yang ditumbuhi bulu putih lebat. Julie sedang sendirian, dia tidak terkendali, tubuhnya meledak ke wujud srigala ganas berbahaya.Dengan satu kali ayunan cakar Julie membelah ranjang besi, meraung gila untuk melepaskan diri dari rantai. Begitu Julie berhasil mencabut rantai di kakinya dia langsung menerj
BAB 285 BERKUMPUL KE UTARAZontus telah membuat keputusan untuk menunggu seumur hidup Mia, menemani wanitanya hingga menua. Tapi Zontus tetap harus segera menyelesaikan semua masalahnya yang lain."Kita akan pergi ke Utara!"Zontus pernah bersumpah akan membawa Mia ke Utara sebagai ratunya. Sekarang saatnya Zontus menyelesaikan urusannya dengan pasukan lycan pengacau. Zontus akan memberi hukuman setimpal untuk para lycan yang telah berani berkhianat dengan Latuza."Ingat kau berjanji untuk membebaskan Theo!" Mia mengingatkan Zontus."Ya!"Zontus tidak pernah main-main dengan sumpahnya. Para lycan bercincin hitam akan Zontus lenyapkan dihadapan seluruh kawanan yang telah berkumpul di Utara. Tidak ada lycan yang bisa lolos dan tidak ada lycan yang dapat membantah perintah rajanya.Dari kejauhan Mia melihat para lycan telah berkumpul dalam lingkaran besar, tidak terhitung jumlahnya. Berbagai jenis lycan dari berbagai penjuru dunia bergemuruh seperti gerombolan lebah kebingungan. Mereka m
BAB 284 DI TENGAH BADAISemua gerak gerik sepele yang sedang dilakukan oleh Theo terus mengingatkan Julie pada anjing peliharaannya yang pintar. JJ juga sangat pandai menjaga api perapian."JJ!" Julie menguji dengan nama anjingnya."Ya!"Julie tidak menyangka Theo bakal langsung menoleh ketika dia panggil dengan nama anjing. Julie mendadak beku. Sepertinya Theo juga sedang syok. Ketika mata mereka terus bertemu, saat itu juga Julie semakin sadar kenapa tatapan Theo selalu terasa tidak asing baginya."JJ!" Julie memanggil sekali lagi.Theo langsung berdiri bangkit dari depan perapian untuk mendatangi Julie dengan patuh persis seperti ketika dirinya masih seekor anjing.Julie terduduk beku di atas ranjang, begitu Theo sudah berdiri di hadapannya, Julie mengulurkan salah satu lengan. Theo langsung merunduk berlutut untuk menyapukan sisi wajah dan kepalanya ke lengan Julie persis seperti kebiasaan anjing peliharaan.Saat itu napas Julie masih gemetar, matanya berkaca-kaca bening, menggena
BAB 283 AKAN MENUNGGUTanga Julie terus gemetar, menggenggam bandul kalung milik anjingnya. Julie tidak tahu bagaimana kalung milik JJ bisa berada di dalam brankas milik Theo. Isi kepala Julie masih terlalu kacau. Julie langsung teringat jejak darah di jendela rumahnya yang hancur. Julie curiga Theo juga telah membunuh anjingnya."Oh, tidak!" Julie menarik napas dalam untuk memenangkan diri. Julie ingin menangis dan ingin marah."JJ ...!" Akhirnya Julie cuma bisa menangis untuk anjingnya yang malang.Sungguh Julie sangat sedih membayangkan anjing pintarnya sudah tidak ada, mungkin JJ telah dicabik lycan atau ditelan. Entah bagaimana Theo bisa tega membunuh anjing tidak berdosa. Julie ingin sekali marah, tapi dia merasa tidak berdaya untuk melawan apa lagi membalas.Julie kembali buru-buru meraba ke dalam laci lemari untuk menemukan petunjuk apapun mengenai Theo. Kali ini Julie malah tidak sengaja menemukan sebuah cicin hitam. Cincin hitam pekat dengan motif kepala srigala yang terli
BAB 282 ANAK-ANAK MEREPOTKANSetelah hampir setengah hari Zontus menunggu, akhirnya Mia kembali pulang. Mia baru masuk melalui pintu depan dan langsung berjalan menghampiri Zontus dengan langkah cepat."Aku ingin punya anak darimu!" Mia bicara sambil berkacak pinggang persis gaya Lana. "Baru kau boleh pergi!""Uhk!" Zontus langsung batuk tersedak."Apa kau makan keripik kentangku lagi?"Sungguh ini pertama kalinya Zontus tersedak setelah ribuan tahun lamanya dan Mia malah menuduhnya menghabiskan stok keripik kentang."Kau tidak bisa minta anak dariku!" Zontus langsung melotot pada Mia."Tapi aku sangat ingin bayi!" Mia serius dengan keinginan anehnya.Mia pikir memiliki bayi segampang batuk atau bersin, padahal dia sendiri masih sering banyak ulah seperti bocah rewel."Aku ingin satu saja darimu!""Percayalah, anak-anak itu nakal, merepotkan, kau tidak akan suka!" Zontus sudah pernah punya anak, dia tidak akan mau lagi. "Lihat kau juga terus ribut dengan putri kakakmu!""Aku tidak
BAB 281 SITUASI SULITKetika Kai mengajak Zontus untuk bicara berdua, ternyata dia langsung bisa menebak jika Zontus sedang menyembunyikan rahasia."Aku sangat menghargai semua kerelaanmu untuk keluargaku, dan aku tahu yang sedang kau lakukan bukan cuma sekedar ikut duduk di meja makan bersama kami."Kai menatap ke manik mata Zontus yang seketika mengelap pekat."Kau bisa bercerita padaku!" Kai bukan cuma menawarkan diri sebagai pendengar, dia juga ingin mengambil tanggung jawab sebagai kakak laki-laki bagi Mia."Aku tidak sehebat yang klian pikirkan." Baru kali ini Zontus mengakui kelemahan dirinya. "Aku takut tidak dapat memenuhi janjiku untuk Mia.""Apa kau akan meninggalkan adikku?" Kai kembali langsung menebak."Aku sudah tahu mengenai cawan ramuan sihir yang bisa membebaskan kalian semua dari kutukan panjang."Kai terkejut, tapi juga ikut mendapat harapan. "Kau sudah menemukannya?""Cawan itu adalah tubuhku!" Zontus balas menatap Kai Loghan."Apa maksudmu?" Kai mendadak cemas.
BAB 280Julie sudah tidak perduli dengan seluruh pakaiannya yang koyak compang-camping, dia terus berontak menyerang Theo sekuat tenaga. Julie masih terlalu sinting dan sangat marah. Bayangkan saja siapa yang tidak bakal gila mengetahui dirinya telah diculik, disekap, dan sekarang ikut terinfeksi darah monster."Lepaskan aku!" Julie meronta keras dari pelukan Theo. "Kau monster! Kau membuatku jijik!""Aku tidak punya pilihan." Theo terus berusaha menenangkan. "Aku tidak mau kehilanganmu!""Aku lebih pilih mati!"Julie berteriak histeris sampai Theo harus kembali menjatuhkan nya ke atas ranjang untuk dia terkam."Tatap aku dan jangan pernah mengucapkan kalimat seperti itu!" Theo menjerat tubuh Julie dengan kuat. "Aku berdosa padamu, kau boleh marah dan menghukum ku tapi jangan pergi."Julie melihat tubuhnya didekap erat, terus marah dan jijik tapi tidak dapat bergerak."Jangan tinggalkan aku." Theo menenggelamkan wajahnya ke dada Julie dengan napas bergetar panas. "Hanya kau yang aku m