Dia berusaha menepis tanganku. Tapi aku sudah tak bisa mengendalikan pikiranku. Dengan gerakan cepat aku menguasai tubuh Nindya, mendorongnya hingga mepet ke tembok.“Jangan,” ucapnya lirih.“Terusin yang tadi di mobil.” Suaraku menjadi berat.“T-tapi---“ Segera kubungkam mulutnya sebelum gadis itu meneruskan.“Aku tau kamu juga menginginkan ini, Nin,” ucapku disela-sela cumbuanku padanya.Gadis itu menggeliat, sesekali mendorong pelan dadaku, lalu kemudian membalas pelukan dan juga pagutanku. Aku tau Nindya belum berpengalaman, berbeda dengan Aya yang selalu mengimbangiku selama ini.“Rileks,” bisikku.Kulihat gadis itu memejamkan mata yang bagiku itu seolah pertanda mengizinkanku untuk melanjutkan, sesekali ia masih mendorongku, tapi bagiku tenaganya tak berarti apa-apa. Aku terus merangsek, menjelajah dan mencari sesuatu yang baru hingga akhirnya kami berdua berakhir di atas tempat tidurnya dengan napas yang terengah-engah.“Maaf,” ucapku sambil melepaskan diri. Gadis itu terus sa
Last Updated : 2023-01-03 Read more