“Duh, yang ketemu penggemar berat,” godaku setelah Bella dan Imelda menyalami.“Ah, apaan sih.”“Mereka masih pada ngarep kayaknya, tuh,” godaku lagi.“Ya udah nanti kutawari jadi yang kedua dan ketiga,” balasnya santai.Aku mencubit pinggangnya. “Enak aja!”“Kamu milikku. Hanya milikku.” Aku berbisik di telinganya, dan aku tau pasti bagaimana reaksi pria ini.Aku terkikik melihatnya menggigiti bibirnya. Sungguh pria berkelas yang tak kuat menerima godaanku.Beberapa kali aku melihat ibu berbincang dengan Mama Indah yang datang dengan Papa, aku pun sempat melihat Mas Adam dan Nindya sesaat sebelum mereka berdua hilang di tengah kerumunan tamu. Satu hal yang kusyukuri adalah, ibuku dan Mama Indah tetap terlihat akrab seperti dulu. Meski aku tak bisa menebak apa yang ada dalam pikiran masing-masing, tapi cukuplah seperti itu. Itu sudah membuatku bahagia.Namun hal yang paling mengejutkanku malam ini adalah di ujung pesta, kala tetamu sudah tak ada dan menyisakan WO dan keluarga besar ka
Last Updated : 2023-01-03 Read more