“Kamu mau kan ninggalin Adam?”Kalimat yang terlalu berani, tak beretika bahkan cenderung kurang ajar. Bagaimana bisa dia mendesakku untuk bercerai. Sungguh semua sudah berjalan tak pada tempatnya. Tapi pertanyaan kurang beretika itu justru kujawab dengan anggukan kepala yang tegas.“Aya.”“Hm.”“Jangan cari yang lain kalau udah lepas dari Adam. Segeralah berlari padaku.”Sekali lagi, tanpa rasa malu sedikit pun aku mengangguk.“Aku ninggalin dia karenamu. Kalau bukan karenamu aku pasti masih memilih bertahan disana, meski dengan luka.”“Wah, aku sangat tersanjung, Nona.”Kalimat yang lucu menurutku, tapi dia mengatakannya dengan ekspresi yang datar.“Kamu lucu, Van.”Dia mengedipkan mata.“Boleh nyium?”Aku menggeleng. “Jangan.”“Tapi matamu berkata lain.”“Jangan dibahas!”Aku mengikuti gayanya, meletakkan lenganku di dashboard dan menyadarkan kepalaku di sana menghadap padanya.“Jangan tatap-tatapan,” ucapnya dengan senyum tipis. “Aku nggak kuat,” lanjutnya.Tapi aku bergeming, mem
Last Updated : 2022-11-17 Read more