/ Romansa / DOSA TERINDAH / 챕터 91 - 챕터 100

DOSA TERINDAH의 모든 챕터: 챕터 91 - 챕터 100

476 챕터

Bab 90

Akhirnya aku memilih duduk sendirian di gazebo. Entah mengapa pembicaraan semua orang malam ini membuatku merasa terasing. Tapi kemudian aku menyadari jika mereka semua, para wanita di bangunan sebelah kiri dan para pria di kafe tadi hanya mengobrol biasa dengan topik yang sangat wajar untuk dibahas saat ini mengingat tempat ini memang milik Ivan. Aku sendirilah yang merasa asing, karena memang semua pembahasan tetangnya selalu terasa menyentilku.Maka, di sinilah aku. Sendirian di tengah hingar bingarnya suara anak-anak dari bangunan sebelah kiri dan ramainya suara tawa para pria di bangunan sebelah kanan. Aku sendiri, merasa kosong di tengah keramaian. Tak mampu berbaur dengan keramaian karena hatiku hanya dipenuhi oleh satu nama.Di sini lah aku, sendiri memikirkanmu.Aku baru beranjak dari gazebo saat Mas Adam mengirim pesan dan mengajak pulang. Suasana memang sudah agak sepi karena pesta ulang tahun tadi sudah selesai dan sebagian besar yang hadir sudah meninggalkan Twin House. H
last update최신 업데이트 : 2022-11-08
더 보기

Bab 91

Meski pandangannya terhalang oleh hitamnya kaca mobil Mas Adam, tapi tatapannya seolah mampu menembus kaca, bahkan menembus hingga ke dalam hatiku. Aku pun menatapnya, meski tak dapat melihatnya dengan jelas karena kabut yang kini telah menghalangi pandanganku.“Aku merindukanmu,” gumamku sambil menyusut mata, menghapus kabut yang menghalangi pandangan. Dan tatapan matanya pun seolah menjawabku dengan ucapan yang sama, sebab kemudian kulihat ia juga menyeka sudut matanya, sebelum kemudian membalikkan badannya dan melangkah masuk ke Twin sementara Bella mengikutinya dari belakang.🍁🍁🍁Siang ini aku menemani Kak Dian menghadiri arisan di kantor pusat bank tempat suaminya bekerja. Menurut Kak Dian, mereka para istri dari kepala cabang dari berbagai daerah memang mengadakan arisan di kantor pusat setiap sebulan sekali. Aku terpaksa menemani Kak Dian setelah tadi tiba-tiba saja ibu dua anak itu datang ke butikku dan memintaku menemaninya. Meski aku terheran-heran dari mana Kak Dian tau
last update최신 업데이트 : 2022-11-08
더 보기

Bab 92

Kak Dian menyodorkan ponselnya yang menampilkan chat dengan Ivan. Akhirnya aku pun menurut. Namun ternyata mengobrol dengan Kak Dian sangat mengasyikkan hingga membuatku lupa waktu. Aku baru menyadari ketika sudah pukul tujuh malam dan tiba-tiba hujan deras dan langit terlihat hitam.“Pulangnya nanti aja, nunggu agak reda,” ucap Kak Dian saat melihatku gelisah.“Kabari suami kamu, Ay. Bilang aja agak telat pulangnya nunggu hujan deras,” lanjutnya lagi.“Mas Adam lagi nggak di rumah, Kak. Dia ada meeting di daerah puncak.”“Tapi kita sebagai istri harus tetap memberi kabar, Aya.”Aku terdiam, merasa tersindir.“Ivan sudah cerita bagaimana hubunganmu dengan suamimu. Terutama komunikasi kalian yang selalu berujung pertengkaran. Tapi bagaimana pun selama kalian masih dalam ikatan pernikahan, kamu tetap wajib jujur pada suamimu. Termasuk pulang terlambat seperti saat ini, meski pun suamimu tak ada di rumah.”Aku mengangguk mengiyakan, lalu meraih ponselku. Namun yang terlihat olehku justru
last update최신 업데이트 : 2022-11-08
더 보기

Bab 93

Kakiku serasa tak lagi berpijak di bumi saat aku membalikkan badan dan melihat seseorang sedang berdiri di sana, bersandar di dinding sambil bersedekap tangan dan menyilangkan kaki."Hai, Sunshine!"“K-kamu? Bukannya ....”Tanganku gemetar, buru-buru kuletakkan gelas yang kupegang ke atas meja karena takut terlepas dari genggaman.“Eh, hati-hati, Ay!” dia buru-buru bergerak ke arahku saat aku hampir saja salah meletakkan gelas di pinggir meja.“Bukannya ... kamu ... lagi ... di Bali.” Aku terbata-bata.Huft! Jantungku belum bisa kembali normal karena keterkejutan ini.“Nggak, Ay. Bukan di Bali, aku lagi di surga.”“Hahh???”“Nih ada bidadari di hadapanku. Di mana coba kalau bukan lagi di surga.”Astaga! Aku meraba dadaku, semoga jantungku masih aman di dalam sana. Beruntung setelahnya Kak Dian kembali muncul ke dapur.“Eh, ini anak! Dibilangin jangan keluar kamar malah didatangin ke dapur Aya nya.”Kak Dian melotot sambil mencubit pinggang adiknya.“Sakit, Kak!” pekik Ivan.“Lagian si
last update최신 업데이트 : 2022-11-09
더 보기

Bab 94

“Gimana kabarmu, Aya?” Suaranya terdengar sangat lembut di telingaku.Suara itu. Suara yang selalu kurindukan, dan kini pemilik suara itu sedang berada di depanku. Aku masih kehilangan akal apa yang harus kulakukan. Hingga akhirnya aku hanya bisa menunduk dan meremas jemariku sendiri.“Aya, kamu tau nggak. Waktu tau kamu ada di dalam mobil Adam di Twin waktu itu. Aku rasanya ingin berlari ke arahmu, mengabaikan semua yang ada, termasuk Adam. Susah payah aku menahan agar pikrianku tak warasku itu tidak menguasaiku.”Lalu aku teringat kalau waktu itu dia sedang bersama Bella.“Bukannya waktu itu kamu sedang bersama Bella?” tanyaku.“Kamu pasti tau kenapa aku dekatin Bella, Ay. Aku terpaksa melakukannya.”Napasnya terdengar berat.“Tapi bagiamana kalau Bella serius dan suka sama kamu?”“Aku nggak peduli. Aku melakukannya demi kamu. Hanya demi kamu.”Huhh, badanku rasanya merinding mendengarnya. “Ay.”Aku mendongakkan wajah menatapnya.“Aku kangen.”Ya Tuhan! Bolehkah aku berlari ke dala
last update최신 업데이트 : 2022-11-09
더 보기

Bab 95

“Hanya satu orang yang tak pernah mau ikut-ikutan memanas-manasi grup dengan gurauan tentang video itu. Hanya Supri yang tak pernah mau ikut menanggapi, padahal dia adalah orang yang paling tau bagaimana sebenarnya hubungan kita.”Dia terdiam sebelum kembali melanjutkan.“Aku memilih tak datang ke Twin dengan alasan sedang meeting karena aku tak mau kamu merasa tidak nyaman dengan gurauan-gurauan mereka.”Ucapan Ivan membuatku berpikir keras. Video itu beredar di grup mereka dan menjadi bahan gurauan? Tapi kenapa Mas Adam tak pernah membahas itu? Apa dia sama sekali tak merasa terganggu dengan video itu dan gurauan teman-temannya?Aku berpamitan setelah menghabiskan segelas teh hangat buatan Bik Jum dan mengobrol sebentar dengan Kak Dian yang mengeluhkan putri bungsunya yang masih rewel karena demam.“Udah Kak Dian urus Adelle aja, biar aku yang antar Aya ke depan,” kata Ivan saat melihat Kak Dian hendak ikut mengantarkanku ke depan.“Halah, modus lu!”Aku kembali tertawa mendengar du
last update최신 업데이트 : 2022-11-09
더 보기

Bab 96

“Jangan menangis, Aya.”“Kamu nggak bisa nyetir kalau begini.”“Tenangkan diri dulu, Ay.”Dia masih menungguku, menyodorkan kotak tisu padaku, mengatakan kalimat-kalimat yang menyemangatiku. Hingga akhirnya tangisku berhenti, atau lebih tepatnya kupaksakan diriku untuk berhenti.“Udah tenang?”Aku mengangguk. Dia tersenyum.“Hati-hati berkendara, Sayang.”Dia membuka pintu lalu keluar. Tapi kalimat terakhirnya membuat pikiranku kembali berjalan diluar batas normal. Dia memanggilku sayang!Tanpa bisa berpikir jernih lagi aku pun membuka pintu mobilku, lalu keluar dan menghambur ke pelukannya.“Jangan pergi.” Kini aku terisak-isak dalam dekapannya.“Aya, jangan begini.” Suaranya bergetar, tangannya memelukku.“Sebentar saja. Biarkan begini.”Aku mengeratkan pelukan, dia membalasnya lebih erat. Telingaku menempel di dadanya, degup jantungnya terdengar bagai irama memabukkan bagiku. Lalu aku merasa ia mencium pucuk kepalaku.“I love you, Cahaya.”Kupejamkan mata meresapi semuanya. Hingga
last update최신 업데이트 : 2022-11-09
더 보기

Bab 97

PoV AdamTak seperti biasanya, pagi ini aku memilih pulang lebih dulu dari rekan-rekanku yang lain, termasuk Nindya. Tim semua sedang berada di daerah puncak setelah semalam terpaksa menginap karena terkurung oleh cuaca buruk. Kemarin aku, Nindya dan beberapa utusan perusahaan memang sedang mengikuti meeting dengan salah satu perusahaan alat berat yang akan menjadi partner kerja perusahaan kami di daerah Kalimantan.Aku sempat melihat Nindya melirikku saat aku pamit pulang duluan, mungkin dia bertanya-tanya kenapa aku seolah terlihat buru-buru, namun tak berani menanyakannya. Biasanya memang aku akan selalu berbasa-basi mengajaknya pulang bersama ikut di mobilku ketika kami sedang sama-sama ditugaskan di luar kantor seperti ini. Meski Nindya akan selalu menolak ajakanku dan lebih memilih ikut dengan rekanku yang lain yang memakai movil inventaris perusahaan. Namun kali ini aku tak menawarinya untuk pulang bersamaku.Bukan tanpa sebab aku ingin pulang lebih awal. Percakapanku dengan Su
last update최신 업데이트 : 2022-11-10
더 보기

Bab 98

Hingga akhirnya aku memutuskan untuk pulang lebih dulu dari rekan-rekanku yang lain setelah sebelumnya meminta Supri menemaniku ke rumah Ivan. Meski bersahabat dengan Ivan, aku memang tak tau alamatnya karena biasanya kami selalu bertemu di coffeeshop miliknya.Ternyata pemandangan yang kudapatkan saat tiba di depan rumah Ivan sungguh membuat darahku mendidih. Cahaya Kirana, istriku, sedang berada dalam pelukan Ivan Nicholas, sahabatku. Aku tak terima, harga diriku merasa diinjak-injak melihat pemandangan ini. Dengan kasar kutarik tubuh Aya dari dekapan pria itu. Masih kulihat Aya terhuyung ketika aku mendorong dan mencampakkan tubuh kotornya setelah terlepas dari dekapan Ivan.“Brengsek, Kamu!”Hanya kata itu yang kuucapkan dengan lantang, karena kemudian tangan dan kakiku lah yang berbicara, mengeluarkan semua kemarahanku pada pria yang telah lancang menyentuh milikku dan menginjak harga diriku. Aku benar-benar sudah dikuasai amarah, tak ingin berhenti hingga pria yang sudah terkapa
last update최신 업데이트 : 2022-11-10
더 보기

Bab 99

Pikiranku melayang pada sosok wanita yang sudah mendampingiku selama lebih dari tiga tahun itu. Cahaya Kirana. Sebuah nama yang waktu itu tiba-tiba saja disebut-sebut papa hendak dijodohkan denganku. Beberapa kali papa dan mama membahas perjodohan itu disela-sela kesibukan pekerjaan mereka. Sejujurnya aku sendiri tak begitu peduli, dan hanya mengiyakan begitu saja perjodohan itu karena tak ingin papa dan mama terus-terusan membahasnya. Terlebih pada saat itu aku merasa sedang mati rasa, karena Bella Sabrina, kekasih yang sudah kupacari sejak lama tiba-tiba saja memutuskan hubungan denganku. Padahal, saat itu kami sudah bertunangan dan sedang mempersiapkan pernikahan.Singkat cerita, aku menikahi Cahaya Kirana meski papa dan mama sebenarnya tak mendesak dan tetap memberiku kesempatan untuk memilih. Namun karena waktu itu kudengar Bella sudah hendak bertolak ke Australia dan melanjutkan karirnya, maka tanpa perhitungan apa pun aku menyetujui menikahi Cahaya saat itu juga, sebelum Bella
last update최신 업데이트 : 2022-11-10
더 보기
이전
1
...
89101112
...
48
DMCA.com Protection Status