Home / Romansa / Bukan Istri Pilihan Suamiku / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Bukan Istri Pilihan Suamiku : Chapter 121 - Chapter 130

264 Chapters

Bab 121

"Hati-hati," jawab Hana yang kemudian tersenyum." Meskipun tahu Daffin saat ini sudah membohonginya, namun tidak bisa mengatakan apapun. Ia hanya merasakan sakit di hatinya."Iya sayang, Abang cuma sebentar. Adek istirahat aja ya, jaga anak-anak." Daffin tersenyum dan mengusap perut istrinya. Diciumnya perut Hana kiri dan kanan seperti yang selalu dilakukan. "Iya, Abang harus jaga kesehatan, ingat jangan terlalu capek. " Hana berusaha menahan air matanya yang siap menetes. Hatinya terasa begitu sangat sakit ketika melihat sikap Daffin yang seperti ini. Mengapa pria itu tidak mau jujur kepadanya. "Iya sayang, sudah pasti." Daffin tersenyum dan kemudian pergi. Dipandangnya punggung lebar suaminya yang semakin menjauh dan menghilang di balik pintu. "Meskipun Abang tidak mengatakan kepada Hana, kalau abang akan menemui Berliana, tapi Hana tahu, Abang akan menemui dia." Tangisnya pecah, ketika membayangkan suaminya yang akan menemui mantan calon istrinya.Kepercayaan yang telah dico
last updateLast Updated : 2023-01-22
Read more

Bab 122

"Apa mungkin ada orang yang ingin menagih hutang kepada ku? Seingat ku, semua hutang yang dulu aku buat sudah aku bayar semua."Berliana menangis. Bayang akan peristiwa yang menyeramkan dimasa lalunya, kini melintas kembali dipandangnya. Ia pernah dikurung di dalam gudang selama tiga hari. Pada waktu itu, Berliana mencoba untuk lari dari kolektor. Namun nasibnya begitu sangat malang, karena debkolektor berhasil menemukannya. Sikapnya yang seperti ini, membuat debkolektor begitu sangat marah dan juga kesal. Debkolektor itu mengurungnya di dalam sebuah gudang. Mereka mengancam akan dibunuh, bila tidak mampu membayar hutang. Mengingat ini semua membuat dirinya begitu sangat ketakutan. Tidak ada sedikitpun penerangan di dalam ruangan ini sehingga dirinya tidak bisa melihat apa-apa. Berulang kali dicobanya untuk memandang apa saja yang terlihat, namun tetap saja tidak ada yang bisa untuk dilihatnya. "Mama, aku takut, mama tolong aku." Ia duduk dengan menekuk kan kakinya. "Jika sea
last updateLast Updated : 2023-01-23
Read more

Bab 123

Didalam ruangan ini sendiri, sungguh membuatnya takut. Berbagai macam pikiran negatif kini mulai menggerogoti pikirannya. "Bagaimana bila aku dikurung di sini hingga sampai berhari-hari, bahkan hingga berminggu-minggu dan berbulan-bulan, tanpa ada yang tahu. Apa itu artinya, hidup ku akan berakhir disini dan membusuk di ruangan yang penuh dengan tikus seperti ini." Berliana menangis histeris, ketika membayangkan betapa menyedihkannya hidupnya yang harus berakhir di dalam gudang yang dipenuhi tikus seperti ini."Sebenarnya apa maunya?Mengapa dia melakukan hal ini kepadaku. Sebenarnya apa salahku kepadanya?Padahal selama ini, aku paling jarang menegurnya." Pertanyaan demi pertanyaan selalu saja dilontarkannya. Namun sampai saat ini, dirinya tidak menemukan jawaban dari semua pertanyaan sederhana tersebut.Ia hanya sibuk dengan pikirannya sendiri dan terus menangis. "Daf tolong aku Daf. Lihat apa yang dilakukannya terhadapku." Di saat kondisi yang seperti ini, dirinya begitu sangat be
last updateLast Updated : 2023-01-23
Read more

Bab 124

Berliana menjerit ketika tubuhnya disiram asisten pribadi Daffin. "Ini sangat dingin," ucapnya ketika merasakan tubuhnya yang mengingil setelah air es menguyur seluruh tubuhnya. "Aku hanya menyuruhnya untuk menyirammu dengan air. Aku tidak mau tahu, dia memakai air apa. Bila dia menyirammu dengan air cabe sekalipun, itu bukan urusanku," ucapnya datar. "Apa semua ini kamu yang merencanakannya Daf?" Berliana menatap Daffin. Meskipun sudah tahu bahwa ini semua Daffin yang merencanakannya, namun tetap saja ia bertanya untuk meyakinkan dirinya. Daffin tertawa ngakak ketika mendengar pertanyaan bodoh dari Berliana. Bukan hanya dirinya saja yang tertawa saat ini, namun juga asisten pribadinya ikut menertawakan Berliana.Berliana diam layaknya orang bodoh, ketika ditertawakan seperti ini. Sepertinya tidak ada yang salah dengan pertanyaannya. "Apa kau mengira bahwa kedatanganku ke sini untuk menyelamatkanmu?" Daffin tersenyum tipis.Berliana menganggukkan kepalanya."Kau terlalu percaya
last updateLast Updated : 2023-01-24
Read more

Bab 125

"Siapa yang memerintahkan mu untuk mendekatiku?" Daffin berkata dengan wajah yang menegang.Wajahnya pucat Pasih ketika mendengar pertanyaan Daffin. Ia tidak menduga, bahwa pria itu sudah mengetahui tentang hal ini. Dengan cepat Berliana menggelengkan kepalanya. "Cukup sudah kau membohongi aku Berliana." Daffin dengan sangat marah dan menendang keras ember yang berada dekat kakinya, hingga ember itu terpelanting ke dinding.Berliana begitu sangat takut ketika melihat kemarahan Daffin yang seperti ini. Selama mereka menjalin hubungan, tidak pernah pria itu marah seperti ini kepadanya. "Tidak ada yang memerintahkanku, Daf, percayalah " Ia berharap Daffin percaya dengan ucapannya."Siapa orang yang membantumu keluar dari permasalahan hutang?" Berliana menelan air ludahnya yang terasa amis karena luka di bibirnya. Mengapa, kau tidak bisa menjawab, Berliana?" tanya Daffin."Aku tidak pernah berhutang." Berliana berusaha mengelak."Kau dan ibu mu, bersekongkol menjual dua mobil milik
last updateLast Updated : 2023-01-24
Read more

Bab 126

Daffin duduk di belakang kursi kemudi. Pria itu memijat pelipis keningnya. "Mengapa dia tidak mau mengatakan siapa orang yang telah memerintahnya. Aku lihat, sampai kapan kau mampu untuk bertahan Berliana. Aku yakin, dia tidak akan mampu bertahan dan pada akhirnya dia akan mengatakan kepadaku siapa orang yang sebenarnya sudah memerintahkannya.""Sudah sampai pak," ucap sopir yang membawa mobilnya. Daffin menganggukkan kepalanya dan kemudian turun dari dalam mobil. Pria itu bercermin di depan kaca jendela mobilnya, untuk melihat seperti apa saat ini wajahnya. Setelah yakin bahwa tampilannya sudah sempurna dan terlihat biasa-biasa saja, barulah ia melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah. Saat tadi akan pergi ke keluar, Hana begitu sangat biasa melepaskannya. tanpa ada curiga dan banyak tanya. Ia yakin saat pulang, istrinya pasti tidak akan menerornya dengan berbagai macam pertanyaan tentang Berliana. Disaat kondisi seperti ini, ia harus sangat berhati-hati ketika menghadapi istrinya. J
last updateLast Updated : 2023-01-25
Read more

Bab 127

Dikemudikannya mobil menuju ke kos-kosan lama istri. Bila dalam kondisi seperti ini, sudah pasti Hana akan mencari tempat tinggal sementara. Kemudian besar tempat yang akan ditujunya, rumah teman-teman dekatnya. Daffin sudah mengetahui, Cinta adik satu kos Hana, yang paling dekat dengannya. Karena itu, tempat pertama yang akan didatanginya, adalah rumah kos-kosan tempat Hana dulu tinggal. Daffin turun dari mobil. Dengan sangat cepat, pria itu berjalan menuju rumah kos. "Assalamualaikum." Diketuknya pintu kosan yang dalam keadaan terbuka. Saat ini sudah hampir jam 9 malam. Ia masih memiliki waktu sebentar untuk bertamu. Lewat dari jam 9, pintu dan pagar di tutup. ya tahu aturan di kosan ini tidak boleh tamu laki-laki masuk ke ruang tamu dan tertempel peraturan di dinding."Waalaikumsalam, cari siapa bang?" jawab mahasiswi yang menjawab salam Daffin."Apa ada Cinta?" tanya Daffin."Oh kalau untuk Abang pasti adalah bang," jawab mahasiswi itu dengan tersenyum genit. Di saat malam sep
last updateLast Updated : 2023-01-26
Read more

Bab 128

Begitu keluar dari dalam mobil, pria itu langsung menuju ke ruman Nara. Diketuknya pintu rumah yang saat ini sudah tertutup rapat. Bersyukur lampu di dalam rumah masih dalam keadaan menyala yang berarti, bahwa si pemilik rumah masih dalam keadaan terbangun. "Assalamualaikum Bu," ucap Daffin."Iya, Waalaikum salam, ada apa ya, mas Daffin?" Tanya mama Nara yang memang sudah mengenal Daffin, karena sudah beberapa kali datang ke rumahnya. "Saya ingin bertemu Nara sebentar Tante, apa boleh?" Tanya Daffin."Oh boleh, tunggu sebentar tante panggilkan." "Iya tante." Daffin sedikit tersenyum dan menunggu di teras rumah. "Abang Daffin cari Nara?" Nara tampak terkejut, ketika melihat suami sahabatnya datang di jam malam seperti ini."Iya Nara, abang mau tanya, apa Hana ada datang kesini?"Nggak ada bang, apa Hana pergi dari rumah?" Nara memandang Daffin.Daffin menganggukkan kepalanya. Tubuhnya lemah seketika. Harapannya pupus sudah, ketika mendengar jawaban dari gadis di depannya. Ia berha
last updateLast Updated : 2023-01-26
Read more

bab 129

Bab 115Satu persatu hotel mulai ditelusurinya. Namun sampai saat ini, tidak ditemukannya keberadaan Hana. "Ke mana lagi aku harus mencari. Ini sudah jam 02.00 malam, sedangkan aku tidak mendapatkan sedikitpun informasi tentang istriku. Daffin mengacak-ngacak rambutnya. Rasa bersalah, menyesal, hanya ini yang dirasakannya. Berulang kali mengutuk dirinya sendiri. Mengapa dulu ia memperlakukan istrinya dengan tidak baik. Mengapa dulu kalimat- kalimat yang menyakitkan diucapkannya untuk membuat istrinya tersakiti. Namun kini ia yang harus tersakiti dengan apa yang dulu dikatakan. Dikeluarkannya ponsel milik Hana di dalam saku celananya. Dipandangnya ponsel itu dan kemudian membuka kunci ponsel dengan sidik jarinya.Daffin mengecek panggilan terakhir yang dilakukan Hana. Panggilan terakhir sore, saat Hana menghubunginya. Kemudian panggilan untuk pengawal Nia, sore.Hatinya sungguh tidak tenang. Ia mulai mengecek isi ponsel istrinya. Namun tidak ada satupun petunjuk yang bisa diambilnya.
last updateLast Updated : 2023-01-27
Read more

Bab 130

Daffin terbangun dan memandang jam digital di dalam mobilnya. Tangannya memegang kepala yang terasa sakit dan berat. "Papi yakni, akan bisa menemukan kalian. Papi yakin, anak-anak Papi sedang bermain dengan mami. Kalian pasti sedang menunggu papi. Kalian apa sudah makan nak?Apa pagi ini, mami sarapannya banyak?" Daffin begitu sangat mencemaskan istri serta kedua calon anak-anaknya. Ia kembali melanjutkan mencari istrinya. Meskipun kepalanya terasa begitu sakit dan juga berat, namun semangatnya tidak akan pernah hilang. Daffin mengendarai mobilnya menuju ke hotel selanjutnya mobil hitam yang dikemudikannya, berhenti di sebuah hotel kelas biasa. "Hana orangnya sangat sederhana, pasti dia mencari hotel yang sewanya murah." Daffin mengingat seperti apa sifat istrinya. Hampir semua hotel mewah di datanginya, namun tetap saja tidak menemukan istrinya di sana.Dengan cepat, ia turun dari dalam mobil dan langsung menuju ke dalam hotel. "Permisi mbak, saya ingin mencari tamu yang bernama
last updateLast Updated : 2023-01-27
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
27
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status