Home / Romansa / Bukan Istri Pilihan Suamiku / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Bukan Istri Pilihan Suamiku : Chapter 111 - Chapter 120

264 Chapters

Bab 111

"Mau di pijit?" Mendengar istrinya mengeluh, dengan cepat Daffin menawarkan jasanya. Ia duduk di belakang Hana. "Iya, pakai minyak zaitun ya." Hana tersenyum lebar. Ketika sedang pegal, ada yang menawarkan jasa pijat, mana mungkin ia sanggup untuk menolak.Daffin tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Bila istrinya mengeluh sakit dan pegal seperti ini, ia akan selalu memijit bagian yang sakit. Diambilnya minyak zaitun di atas meja yang ada di samping tempat tidur. Saat ini minyak zaitun, begitu sangat penting dan selalu dipakai Hana, sehingga Daffin tidak ingin meletakkan minyak ini di tempat yang sulit untuk temukan. "Hana sudah kasih tahu dokter Lusi, kalau pinggang bagian belakang, suka sakit sekali. Gak kuat duduk lama, juga. Tapi kata dokter Lusi, keluhan seperti ini, memang sudah biasa untuk wanita hamil. Hana juga nggak dikasih obat apa-apa." Hana mengadu dengan suaminya."Kalau pegel, kasih tahu Abang aja, biar Abang pijit." Daffin meneteskan minyak zaitun ke telapak tangan
last updateLast Updated : 2023-01-17
Read more

Bab 112

Berliana berdandan dengan sangat cantik. Rambutnya yang panjang dan lurus dibiarkannya tergirai begitu saja. Lipstik berwarna merah membuat bibir tipisnya tampak menggoda. Disemprotnya parfum merk termahal ke tubuhnya dengan aroma yang begitu sangat enak. "Aku yakin kamu pasti akan mengingat aroma parfum yang aku pakai." Berliana tersenyum."Jujur Daf, aku sangat rindu denganmu. Aku yakin kamu juga sangat merindukan aku." Berliana memejamkan matanya dan mengangkat dagunya ke atas. Dirambahnya leher jenjang nan putih, yang selama ini menjadi kebanggan nya. Ia seakan merasakan sentuhan yang diberikan Daffin untuknya. Bayangan kemesraan yang dulu dirasakannya, kini kembali hadir dalam ingatannya. "Kita akan kembali bersama dan aku ingin kamu membuang jauh Hana dari hidupmu. Aku tidak akan pernah rela bila kamu bersama dengannya." Berliana tersenyum sambil menatap wajah cantiknya di depan cermin."Anak, mama sudah sangat cantik." Susi tersenyum. Entah bagaimana caranya, kini ia dan jug
last updateLast Updated : 2023-01-18
Read more

Bab 113

Hana tidak tahu apa yang ingin dilakukan kakak tirinya. Dalam kondisi hamil seperti ini, ia tidak akan mampu melawan, bila Berliana melakukan tindakan kekerasan terhadapnya. Saat ini yang harus dipikirkannya, adalah keselamatan kedua calon anak yang sedang dikandungnya. Hana mulai berpikir apa yang harus dilakukan. Dipandangnya ponsel yang saat ini sudah dipegangnya. Tidak mungkin rasanya bila menghubungi Mama mertuanya. Lagi pula dari rumah mama mertuanya hingga ke rumahnya memakan waktu sekitar hampir satu jam. Ia duduk dengan gelisah sambil menggenggam tangannya sendiri. Tidak mungkin bila harus menunggu sampai suaminya pulang. Ia juga tidak yakin bahwa nanti Daffin akan berpihak kepadanya. Rasa percaya, tidak sedikitpun bisa diberikan untuk pria tersebut. Ia tidak ingin berharap dan bergantung dengan Daffin. Rasa percaya yang sudah mulai dibangunnya, kini roboh seketika. Setelah berfikir cukup lama, Hana akhirnya menghubungi pengawal pribadinya. "Halo Mbak Nia." Ia langsung men
last updateLast Updated : 2023-01-18
Read more

Bab 114

"Apa kau takut berbicara denganku, sampai harus ada bodyguard." Berliana memandang Nia yang berdiri tidak jauh darinya. Wanita itu terlihat sedang mengawasi setiap gerak yang dilakukannya."Tentu saja tidak, Mbak Nia ini pengawal pribadi, aku, yang diberi Abang Daffin. Mbak Nia bertugas untuk menjaga aku di manapun berada, termasuk di rumah seperti ini. Bukan hanya ketika mengobrol sama kak Berlin saja, dia ada, tapi juga dia akan selalu ada kemanapun aku pergi." Hana berkata dengan sangat santai dan tersenyum.Perkataan Hana, mampu meningkatkan emosinya. Dadanya terasa panas ketika menahan rasa emosi. Berliana mengepalkan tangannya yang sudah mulai gemetar. "Apa kau merasa Daffin mencintaimu." Berliana tersenyum mengejek adiknya. "Ketahuilah Hana, hanya aku wanita yang dicintainya dan kau hanyalah penggantiku." Nia yang berdiri tidak jauh dari Berliana, menatap dengan tajam. Namun ia tidak bisa berbuat apa-apa, karena Hana sudah mengatakan kepadanya untuk tidak melakukan apapun, s
last updateLast Updated : 2023-01-19
Read more

Bab 115

Ingin sekali Berliana meremas mulut adik tirinya, namun ia, tidak berani melakukannya, ketika memandang Nia yang berdiri tidak jauh darinya. Wanita yang berstatus pengawal pribadi itu, tampak selalu waspada. Sebagai seorang artis, ia tahu, seperti apa kemampuan seorang pengawal pribadi, tidak mungkin bisa dihadapinya. "Kenapa? ingin pukul aku? bukankah dulu kalian paling suka memukuli aku?Bila ada papa, kalian begitu sangat baik kepada aku. Namun bila papa tidak di rumah, apa pun aku tidak boleh makan. Aku hanya di suruh untuk bekerja. Rumah yang selama ini menjadi surga untuk ku, berubah menjadi sebuah neraka, karena keberadaan kalian kakak dan mama. Bahkan aku harus pergi dari rumah yang aku sayangi, karena tidak sanggup dengan sikap kasar kalian. Tapi aku nggak mau melakukan hal itu sama kakak, karena apa?Aku lagi hamil kak." Hana tersenyum dan mengusap perutnya. Selama ini, apa yang dirasakannya tidak pernah bisa diungkapkannya. Namun saat ini, ia ingin melepaskan semua sesak
last updateLast Updated : 2023-01-19
Read more

Bab 116

"Aku sudah mengatakan aku hanya ingin melihat kondisimu," balas Berliana."Kakak sudah melihat kondisi aku, kakak lihat, aku sangat baik. Jadi silahkan pergi. Maaf bukan niat aku mengusir, tapi Aku sekarang sedang hamil. Aku butuh banyak waktu untuk beristirahat." Hana tersenyum."Berani sekali kau mengusirku, ini rumahku." Berliana mengeraskan suaranya. Namun lagi-lagi, ia tidak berani melakukan apapun terhadap Hana.Hana tertawa lepas ketika mendengar ucapan Berliana. "Jangan mimpi terlalu tinggi kak. Rumah ini milik bang Daffin, sedangkan Aku, adalah istrinya. Di rumah ini, akulah nyonya besarnya. Sedangkan kakak, hanyalah masa lalu ." Hana tersenyum sambil mengibaskan tangannya, layaknya mengusir seekor lalat.Berliana diam dengan wajah merah padam. Ia sudah bertekad datang ke rumah ini, untuk menemui Hana dan menemui Daffin. Ia sudah bertekad untuk mempertontonkan kemesraannya bersama dengan pria mantan calon suaminya di depan Hana.***Setelah mendapat telepon dari Nia, Daffin b
last updateLast Updated : 2023-01-20
Read more

Bab 117

Jantungnya berdegup dengan sangat hebatnya, ketika melihat sosok pria yang begitu sangat dirindukannya. Lebih 5 bulan tidak melihat Daffin, rasanya begitu sangat rindu. Pria itu tetap terlihat ganteng dan gagah seperti dulu ketika ditinggalkannya. Wajahnya yang tadi begitu sangat kesal dan marah saat berbicara dengan Hana, kini tersenyum manis ketika Daffin memandang ke arahnya.Dengan cepat, ia beranjak dari duduknya. Diberikannya senyum termanis untuk pria yang saat ini memakai helm di kepalanya. Ia berlari mengejar Daffin dengan mengambang tangannya. "Daf, aku merindukan mu." Kalimat awal yang lolos dari bibirnya. Rasanya sudah tidak sabar untuk memeluk tubuh pria yang dirindukannya. Tampilannya yang cantik, modis dan menggoda seperti ini, sudah pasti akan memikat hati Daffin. Berbeda terbalik dengan adik tirinya, yang sudah terlihat mulai semok dan hanya memakai daster rumahan saja. "Dia akan lebih tertarik kepada ku, dari pada kau Hana."Kalau tidak memikirkan kondisi kandungann
last updateLast Updated : 2023-01-20
Read more

Bab 118

"Kenapa kamu tega, bahkan kamu tidak memandangku, tidak menegurku." Berliana berkata di dalam hati. Ia hanya berdiri dan diam ketika melihat Daffin yang pergi bersama dengan istrinya ke kamar. Berliana kembali duduk di sofa dan menikmati rasa sakit hingga ulu hatinya."Aku yakin, kamu bersikap seperti ini karena di depan Hana. Aku yakin, bahwa kamu sangat mencintai aku. Aku tidak tergantikan oleh siapapun." Rasa sakit dihatinya hilang seketika, saat membayangkan bahwa sikap Daffin seperti ini, hanya sekedar sandiwara.Daffin masuk ke dalam kamar sambil memegang tangan istrinya. Wajah yang tadi begitu sangat manis tersenyum untuknya, kini sudah berubah menjadi sosok yang sangat mengerikan yang menatapnya dengan tajam."Kenapa marah sih sayang." Daffin mengusap kepala istrinya.Hana tidak mungkin menceritakan semua yang diucapkan Berliana tadi kepadanya. Kini hatinya hanya merasa sakit, ketika memandang suaminya. Rasa cemburu, rasa takut akan kehilangan, rasa takut dicampakkan, sunggu
last updateLast Updated : 2023-01-21
Read more

Bab 119

Daffin keluar dari kamar bersama dengan Hana. Diruang tamu ini, hanya ada Nia, yang duduk di sofa sambil memandang ponselnya. Ia sudah tidak melihat keberadaan Berliana di ruang tamu. "Apa dia sudah pergi?" Katanya dalam hati. Namun ia tidak berani untuk bertanya langsung kepada pengawal pribadi istrinya.Nia yang menyadari kedatangan Daffin dan juga Hana, dengan cepat beranjak dari duduknya. Wanita bertubuh tegap itu, berdiri tidak jauh dari sofa yang tadi didudukinya. "Mbak Nia, dia mana?" tanya Hana yang memandang pengawal pribadinya."Sudah pulang ibu." Nia tersenyum tipis.Mulut Hana membulat ketika mendengar ucapan pengawal pribadinya. Ia sangat senang ketika melihat Berliana yang tahu diri dan mau pergi tanpa harus diusir. "Ternyata si ulat bulu tahu diri juga ya, mau pulang tanpa diusir." wajah Hana masih tampak kesal.Di saat kondisi seperti ini, ia harus sangat berhati-hati untuk berbicara. Bila tidak, maka Hana pasti akan salah paham. Pada akhirnya, Daffin memilih untuk dia
last updateLast Updated : 2023-01-21
Read more

Bab 120

Berlian keluar dari dalam lift dan langsung berjalan menuju ke kamarnya dengan memegang dinding. Dibukanya pintu apartemen dengan menekan tombol di samping pintu."Berli, sudah pulang." Susi senang melihat putrinya yang sudah masuk kedalam apartemen.Berliana menangis historis ketika mendengar pertanyaan dari mamanya."Ada apa nak? Kenapa Berli nangis seperti ini?" Susi tidak mengerti."Aku tidak terima ma, bila Hana bahagia. Seharusnya aku yang menjadi istri Daffin, bukan dia." Berliana berkata dengan nada suara yang tinggi."Apa maksudnya?" tanya Susi."Di depan mata aku, dia mencium wanita siluman itu. Dia dengan sangat teganya menunjukkan kemesraannya." Ia menangis dan menutup matanya dengan kedua tangannya.Darahnya mendidih ketika mendengar cerita putrinya. Sebagai seorang ibu, ia tidak terima bila putrinya diperlakukan seperti ini. "Daffin itu hanya marah nak. Mama yakin dia sangat mencintai kamu dan bila dia marah seperti ini, itu tandanya dia mencintai kamu. Apa yang dilakuk
last updateLast Updated : 2023-01-22
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
27
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status