Share

Bab 128

Penulis: Liazta
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-26 14:57:58

Begitu keluar dari dalam mobil, pria itu langsung menuju ke ruman Nara. Diketuknya pintu rumah yang saat ini sudah tertutup rapat. Bersyukur lampu di dalam rumah masih dalam keadaan menyala yang berarti, bahwa si pemilik rumah masih dalam keadaan terbangun.

"Assalamualaikum Bu," ucap Daffin.

"Iya, Waalaikum salam, ada apa ya, mas Daffin?" Tanya mama Nara yang memang sudah mengenal Daffin, karena sudah beberapa kali datang ke rumahnya.

"Saya ingin bertemu Nara sebentar Tante, apa boleh?" Tanya Daffin.

"Oh boleh, tunggu sebentar tante panggilkan."

"Iya tante." Daffin sedikit tersenyum dan menunggu di teras rumah.

"Abang Daffin cari Nara?" Nara tampak terkejut, ketika melihat suami sahabatnya datang di jam malam seperti ini.

"Iya Nara, abang mau tanya, apa Hana ada datang kesini?

"Nggak ada bang, apa Hana pergi dari rumah?" Nara memandang Daffin.

Daffin menganggukkan kepalanya. Tubuhnya lemah seketika. Harapannya pupus sudah, ketika mendengar jawaban dari gadis di depannya. Ia berha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bukan Istri Pilihan Suamiku    bab 129

    Bab 115Satu persatu hotel mulai ditelusurinya. Namun sampai saat ini, tidak ditemukannya keberadaan Hana. "Ke mana lagi aku harus mencari. Ini sudah jam 02.00 malam, sedangkan aku tidak mendapatkan sedikitpun informasi tentang istriku. Daffin mengacak-ngacak rambutnya. Rasa bersalah, menyesal, hanya ini yang dirasakannya. Berulang kali mengutuk dirinya sendiri. Mengapa dulu ia memperlakukan istrinya dengan tidak baik. Mengapa dulu kalimat- kalimat yang menyakitkan diucapkannya untuk membuat istrinya tersakiti. Namun kini ia yang harus tersakiti dengan apa yang dulu dikatakan. Dikeluarkannya ponsel milik Hana di dalam saku celananya. Dipandangnya ponsel itu dan kemudian membuka kunci ponsel dengan sidik jarinya.Daffin mengecek panggilan terakhir yang dilakukan Hana. Panggilan terakhir sore, saat Hana menghubunginya. Kemudian panggilan untuk pengawal Nia, sore.Hatinya sungguh tidak tenang. Ia mulai mengecek isi ponsel istrinya. Namun tidak ada satupun petunjuk yang bisa diambilnya.

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-27
  • Bukan Istri Pilihan Suamiku    Bab 130

    Daffin terbangun dan memandang jam digital di dalam mobilnya. Tangannya memegang kepala yang terasa sakit dan berat. "Papi yakni, akan bisa menemukan kalian. Papi yakin, anak-anak Papi sedang bermain dengan mami. Kalian pasti sedang menunggu papi. Kalian apa sudah makan nak?Apa pagi ini, mami sarapannya banyak?" Daffin begitu sangat mencemaskan istri serta kedua calon anak-anaknya. Ia kembali melanjutkan mencari istrinya. Meskipun kepalanya terasa begitu sakit dan juga berat, namun semangatnya tidak akan pernah hilang. Daffin mengendarai mobilnya menuju ke hotel selanjutnya mobil hitam yang dikemudikannya, berhenti di sebuah hotel kelas biasa. "Hana orangnya sangat sederhana, pasti dia mencari hotel yang sewanya murah." Daffin mengingat seperti apa sifat istrinya. Hampir semua hotel mewah di datanginya, namun tetap saja tidak menemukan istrinya di sana.Dengan cepat, ia turun dari dalam mobil dan langsung menuju ke dalam hotel. "Permisi mbak, saya ingin mencari tamu yang bernama

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-27
  • Bukan Istri Pilihan Suamiku    Bab 131

    Nara dan Fatan duduk di sebuah restoran yang berada di hotel tempat terakhir kali mereka mencari keberadaan Hana. Kini mereka sedang makan siang berdua. "Seharusnya aku pakai baju yang cantik, jadi pas makan di restoran seperti ini, nggak malu-maluin." Nara memandang Fatan. Semalam, ia pergi dengan buru-buru tanpa mengganti piyama tidur yang dipakainya. Hingga sampai sekarang Nara masih memakai piyama tidur. Namun karena dinginnya di dalam mobil yang memakai AC, membuat dirinya tidak tahan dan pada akhirnya Fatan meminjamkannya jaket.Fatan tertawa ketika mendengar ucapan gadis tersebut. "Bila orangnya cantik, mau pakai baju apa aja, tetap cantik," jawabnya."Abang bukan orang pertama yang berkata seperti ini." Nara tersenyum dengan lebar.Fatan diam memandang gadis itu ternyata begitu sangat narsis dan memiliki percaya diri yang tinggi."Setelah selesai makan siang ini, kamu pulang saja. Aku akan melanjutkan mencarinya sendiri." Fathan memandang Nara yang sedang memakan nasi dan s

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-28
  • Bukan Istri Pilihan Suamiku    Bab132

    "Akhirnya dia mau berbicara. Tapi aku sedang tidak ingin mengurusnya." Daffin merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Ia seakan sudah tidak perduli dengan Berliana. Kehadiran wanita itu, hanya untuk merusak kebahagiaannya. Dulu, disaat ia benar-benar cinta dan akan menikahi Berliana, wanita itu pergi di saat hari pernikahan sudah hitungan hari. Sekarang, disaat dirinya sudah bahagia bersama dengan istrinya, wanita itu kembali dan membuat istrinya pergi meninggalkannya. "Sebenarnya, apa motif dia berbuat seperti ini?" Daffin mulai berfikir. "Ah sudahlah, aku akan tanya langsung dengan dia, nanti. Sekarang biar saja, dia menikmati berada di ruangan itu. Aku tidak perlu datang ke sana dengan terburu-buru." Saat ini yang dibutuhkannya, beristirahat sejenak. Ia harus memiliki tenaga dan tubuh yang sehat, agar bisa kembali mencari istrinya. Bagi Daffin, Hana jauh lebih penting dan berharga, dari Berliana.Berada di dalam kamar ini, membuat dirinya begitu sangat merindukan istrinya. "Sel

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-28
  • Bukan Istri Pilihan Suamiku    Bab 133

    Melihat pintu yang terbuka, membuat hatinya merasa senang. Ia berharap, Daffin yang datang menemuinya. Berliana kecewa ketika yang masuk ke dalam ruangan adalah Fatan. "Sejak semalam ke mana dia menghilang." Berliana kesal ketika melihat pria yang menjadi asisten pribadi mantan kekasihnya baru memperlihatkan batang hidungnya."Daffin mana?" Berliana bertanya sambil memandang ke pria yang berdiri di depannya."Aku tidak menyangka ternyata Berliana yang terkenal cantik, wajahnya biasa saja tanpa make up," ejek Fatan."Aku males berbicara dengan mu, aku ingin berbicara dengan Daffin." Berliana sudah tidak memiliki energi untuk melawan pria yang saat ini memandangnya dengan tatapan tidak suka."Sebaiknya kamu nikmati dulu tinggal di sini, bermain-main dengan peliharaan yang manis-manis itu." Fatan tertawa."Aku tidak ingin di sini, aku tidak suka dengan tikus." Berliana merengek."Oh aku sukira kamu sangat menyukai tikus, aku merasa sifatmu hampir sama dengan mereka. Suka menggerogoti da

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-29
  • Bukan Istri Pilihan Suamiku    Bab 134

    Setelah mendengar apa yang disampaikan Berliana sungguh membuat dirinya pucat dan juga panik. "Aku belum bisa membuat laporan ke kantor polisi, karena ini belum 24 jam. Apa aku harus memberi tahu hal ini dengan mama dan papa?" Daffin panik. Ia sudah tidak bisa lagi untuk berpikir.Daffin duduk diam di dalam mobilnya dengan otak yang terus saja berpikir akan apa yang harus dilakukannya. "Sepertinya sudah tidak ada jalan lain lagi. Aku harus memberitahukan kepada mama dan juga papa tentang Hana yang pergi dari rumah. Walau bagaimanapun, Mama dan papa harus tahu tentang hal ini." Daffin berkata ketika dirinya yakin akan mengambil keputusan tersebut. Saat ini yang dibutuhkannya, pendapat dari kedua orang tuanya. Ia yakin, papa dan mamanya, bisa memberikan solusi terbaik untuknya. Daffin menghubungi nomor ponsel mamanya. Cukup lama menunggu, namun panggilan teleponnya tidak dijawab. Dicobanya lagi untuk kembali menghubungi. Jantungnya berdegup dengan cepat ketika mendengar sahutan d

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-29
  • Bukan Istri Pilihan Suamiku    Bab 135

    "Mengapa mama dan papa lama sekali." Ia sudah pasrah dan siap untuk menerima seperti apapun kemarahan kedua orang tuanya nanti.Daffin mengusap wajahnya dengan kasar. Dipijatnya kepala yang terasa pusing dan seakan mau pecah. Apa yang disampaikan Berliana, sungguh membuatnya takut. Bila orang itu memiliki dendam terhadapnya, mengapa, tidak menemuinya secara sportif. Apapun permasalahan yang ada, pasti akan terselesaikan, bila dibicarakan dengan baik-baik. Namun mengapa orang itu, lebih memilih untuk membalas dendam dengan cara pecundang seperti ini. "Apa sebenarnya permasalahan Antara aku dengan orang itu. Mengapa dia meminta Berliana untuk mendekatiku dan meninggalkan aku di saat aku mencintainya. Setelah dia tahu, aku bahagia dengan istriku, dia kembali memerintahkan Berliana untuk merusak kebahagiaan rumah tangga aku. Ia semakin cemas ketika mengetahui orang itu telah sudah mengetahui tentang Hana.Kepalanya begitu sangat pusing ketika memikirkan hal ini. "Jika Hana ada bersamak

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-30
  • Bukan Istri Pilihan Suamiku    Bab 136

    "Dasar manusia serakah. Apa kamu membiarkan Berliana dan Susi lepas begitu saja?" tanya Mita dengan sangat marah.Daffin menggelengkan kepalanya. "Mereka akan mempertanggungjawabkan perbuatannya terhadap Hana. Aku ingin Hana mendapatkan keadilannya. "Mita sangat senang ketika mendengar ucapan Daffin. Dari cara putranya berbicara, tampak jelas bahwa saat ini Daffin sudah sangat mencintai istrinya. "Lalu apalagi?" tanya Mita. "Setelah menjadi artis, Berliana terlilit hutang." Daffin menceritakan semua tentang Berliana kepada mama dan papanya.Surya hanya diam dan fokus mendengar apa yang disampaikan Daffin. "Pada saat ia terlilit hutang dan dalam marabahaya, karena penagih hutang mengancam untuk membunuh. Berliana diselamatkan oleh seseorang dan orang itulah yang mengorbitkan Berliana menjadi artis terkenal. Orang itu juga yang memfasilitasi kehidupan Berliana hingga ia bisa terlihat menjadi artis sukses dan kaya. Orang itu membantu Berliana dengan syarat, dia harus mendekati aku."

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-30

Bab terbaru

  • Bukan Istri Pilihan Suamiku    Bab 264

    Hana hanya diam saat kalung indah itu melingkar di lehernya. "Abang, beneran ini?" Tanyanya yang masih tidak percaya. "Iya sayang, nanti kasih Abang bonus ya." Daffin tersenyum dan mengangkat 3 jarinya.Mata Hana terbuka lebar saat melihat tiga jari suaminya. "Maksudnya 3 ronde?" Wanita cantik itu bertanya dengan wajah serius."Iya dong sayang," jawab Daffin.Hana diam dan menelan air ludahnya. Namun wanita itu tidak mampu untuk menolak, berhubungan apa yang diberikan Daffin tidak sebanding dengan apa yang dia inginkan. "Jangankan 3, 10 aja Hana layani bang," kata Hana dengan candaan.Namun berbeda dengan tanggapan yang diberikan Daffin. Pria itu ternyata mengganggap apa yang dikatakan istrinya serius. "Kalau gitu sampai pagi ya sayang." Dengan sangat genit Daffin mengedipkan matanya.Hana diam dan menelan air ludahnya. Mengapa dia berkata seperti itu sehingga Daffin salah mengartikan. "Emang sanggup?" Dengan bodohnya Hana bertanya dan terkesan menantang sang suami. "Ya jelas sanggu

  • Bukan Istri Pilihan Suamiku    Bab 263

    Hana begitu sangat menikmati liburnya di kota Dewata Bali. Sesuai dengan apa yang di katakan Daffin, ini merupakan perjalanan bulan madu pertama mereka setelah menikah. Ia memiliki waktu berdua dengan sang suami. Sedangkan kedua anaknya diasuh nenek, kakek dan baby sitter nya. Mama mertuanya benar-benar memberikannya waktu untuk berbulan madu. Hana tersenyum malu-malu ketika melihat Daffin menatapnya. "Kalau ada si kembar pasti lebih asik," ucapnya untuk menghilangkan rasa canggung. Meskipun sekarang mereka sudah memiliki dua bayi kembar, namun tetap saja Hana merasa canggung jika Daffin menatapnya tanpa berkedip."I love you," jawab Daffin dengan menyelisikan jari telunjuk dan jempolnya.Hana tertawa ketika melihat tingkah suaminya. "Lain yang dibilangin lain yang dijawab," ucapnya yang tersenyum malu."Emangnya tadi bilangin apa?" tanya Daffin yang mengulum senyumnya."Andaikan ada si kembar disini, pasti asik." Hana kembali mengulang ucapannya."Mana boleh si kembar datang kesini.

  • Bukan Istri Pilihan Suamiku    Bab 262

    Udara yang tadi terasa dingin kini sudah berangsur menghangat dan matahari sudah mulai mengeluarkan panas paginya yang menyehatkan.Hana masih sangat nyaman dengan duduk di tepi pantai bersama bersama dengan Daffin. Dengan sangat manja menyandarkan kepalanya di bahu sang suami."Sayang, Abang mau ke kamar, ambil si kembar. Kalau nunggu bangun, takutnya nanti terlalu siang dan keburu panas." Daffin tersenyum dan mengusap kepala istrinya."He... He.... Tahu aja kalau Hana lagi malas berdiri," ucapnya dengan tersenyum. Sejak tadi ia begitu malas untuk beranjak dari duduknya. Duduk di tepi pantai, melihat air omba yang saling berkejaran, membuat hatinya tenang. Dalam waktu sebentar saja permasalahan yang selama ini menghimpit dadanya berangsur-angsur terlupakan."Mami si kembar malasnya level tinggi." Daffin tersenyum dan beranjak dari duduknya. Panas pagi seperti ini sangat dibutuhkan oleh kedua anaknya, karena itu mereka sudah berniat untuk menjemur si kembar setiap pagi, selama berad

  • Bukan Istri Pilihan Suamiku    Bab 261

    Udara pagi terasa sangat segar ketika masuk ke lubang hidung dan mengisi paru-parunya. Hana berulang kali menarik napas yang panjang dan menghembuskan secara berlahan-lahan. Pagi ini dia menikmati segarnya udara pagi di tepi pantai. Matahari yang mulai terbit, menambah indahnya suasana pagi ini.Daffin menggenggam tangan istrinya. Pria berwajah tampan itu tersenyum ketika melihat rona bahagia yang terpancar di wajah ibu dua anak tersebut. "Nanti kalau si kembar sudah bangun pasti dia senang ya lihat pantai." Hana tersenyum. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi Kiandra dan juga Keyzia saat melihat keindahan pantai seperti sekarang. "Pasti minta masuk ke dalam air." Daffin tertawa. Baru saja membayangkan saja sudah membuat ia gemas sendiri. Si kembar sudah sangat pintar bermain. Apalagi jika diajak bermain air. Biasanya bayi kembar itu tidak akan mau keluar dari dalam air dan mami mereka akan kesulitan ketika membujuk kedua bayi kembarnya agar mau berhenti berendam. Daffin bis

  • Bukan Istri Pilihan Suamiku    Bab 260

    Berliana mendongakkan kepalanya ke atas dan memandang langit yang sudah semakin gelap. Mungkin sebentar lagi hujan akan kembali turun. Angin yang berhembus kencang, membuatnya sedikit takut. "Mama, tenanglah di sini. Mau seperti apapun mama, aku akan tetap selalu menyayangi mama. Mama, aku pamit pulang, Aku juga akan pergi meninggalkan Indonesia, dalam waktu 3 bulan ini. Jadi mungkin aku tidak datang ke sini untuk melihat mama. Tapi aku janji, aku akan langsung ke sini, setelah aku kembali dari Korea. Aku akan menuruti semua yang mama katakan. Aku juga sudah mendapatkan identitas baru. Aku sudah tidak menjadi Berliana lagi." Diusapnya air mata yang mengalir deras. Semua kisah hidupnya, semua cerita indah tentang kebersamaannya dengan sang mama, akan disimpan di dalam memori ingatannya. Berliana sudah mendapatkan kabar dari pria yang membantunya membuat identitas baru. Pria itu mengabarkan bahwa identitas barunya sudah selesai. Itu artinya, ia sudah bisa pergi meninggalkan Indonesia.

  • Bukan Istri Pilihan Suamiku    Bab 259

    "Selamat tidur anak ganteng mami." Hana tersenyum dan mencium pipi bulat Keandra kiri dan kanan. Ia juga mencium bibir kecil bayi laki-laki tersebut.Selamat tidur sayang mami yang cantik jelita." Hana tersenyum dan mencium pipi kiri dan kanan, bayi cantiknya. Di mata ibu dua anak itu, anak-anaknya makhluk yang paling sempurna. Keandra yang terlihat begitu tampan dan Keyzia yang tampak begitu sangat cantik. "Kenapa ya, kalau cium adek nggak pernah ada puasnya. Mami ngerasa selalu aja kurang." Hana tersenyum sambil menatap wajah cantik putrinya. Meskipun kedua anaknya sudah tidur, namun Hana tetap saja berbicara, seakan kedua bayi itu mendengar apa yang dikatakannya. Ia kembali mencium kening dan juga puncak kepala bayi yang berambut tebal tersebut. "Abang Kean, jangan nakal ya sama adek. Jangan digigit kuping, jangan disedot hidung dan juga pipi adek ya." Hana tersenyum memandang Keandra. Sebenarnya ia ingin memisahkan tempat tidur kedua bayi itu, namun jika tidur ditempat tidur ter

  • Bukan Istri Pilihan Suamiku    bab 258

    Bian tersenyum penuh kepuasan ketika melihat hasil persidangan Susi. "Manusia iblis," ejeknya. Selama beberapa minggu ini pria itu selalu mengikuti perkembangan kasus Susi. Dan hari ini dia begitu sangat bahagia karena mendengar keputusan hakim. Wanita itu membayar perbuatannya dengan nyawanya sendiri. Diambilnya telpon genggam yang terletak di atas meja. Ia langsung menghubungi nomor ponsel yang tersimpan di kontak telepon. Nomor ponsel yang selalu akan disimpannya. Suara panggilan telepon yang dilakukannya baru di angkat di panggil yang sudah ketiga kalinya. Biasanya Bian akan marah jika panggilan telepon yang dilaksanakannya diabaikan begitu saja. Namun saat ini, ia tidak marah, mungkin karena suasana hatinya yang sangat senang. "Halo." Suara serak yang menjawab telpon darinya, menandakan si penjawab telpon sedang menangis. "Pantas saja kamu bisa seperti ini Berliana, ternyata kamu keturunan iblis, betul nggak sih." Senyum penuh kemenangan terukir di wajah tampannya.Berliana

  • Bukan Istri Pilihan Suamiku    Bab 257

    "Hana mau dengar semuanya ma." Hana memandang punggung Susi yang membelakanginya.Saya juga pernah merencanakan agar para preman melakukan perbuatan asusila kepada Hana. Setelah mereka puas dengan tubuhnya saya meminta agar menghabisi nyawanya. Karena apa Saya ingin terkesan seperti korban kejahatan preman yang mabuk. Namun nyatanya Hana tidak pulang ke rumah karena dia menginap di rumah teman sekolahnya. Dan hal itu sudah saya lakukan berulang kali. Namun selalu saja gagal dan pada akhirnya saya membatalkan rencana tersebut.Hana memegang dada yang terasa begitu sangat sakit dan sesak. Tidak terbayang olehnya ternyata wanita yang dinikahi ayahnya memang benar-benar iblis."Saya bahkan tidak pernah menyesal karena menghilangkan nyawa suami saya yang kebetulan bodoh itu. Karena jujur, saya tidak pernah mencintainya. Saya menikah dengan dia, hanya untuk mendapatkan harta dan uangnya. Dan semua itu karena dia yang terlalu bodoh dan terlalu berharap lebih kepada saya. Karena nyatanya, say

  • Bukan Istri Pilihan Suamiku    Bab 256

    "Mama Berliana berlari dan memeluk Susi dengan erat. Air mata kesedihan tidak bisa di tutupinya. Susi tersenyum dan mengusap punggung putrinya. Senyum yang ditunjukkan sebagai bukti bahwa dirinya baik-baik saja. "Mama baik-baik aja nak.""Mama aku sungguh tidak sanggup." Berliana berkata di tengah isak tangisnya. Menyaksikan persidangan sang mama, sungguh membuat tubuhnya lemas dan tidak sanggup untuk menerima kenyataan pahit atas hukuman yang akan diterima oleh wanita yang sudah melahirkannya. Namun yang lebih membuat hatinya terasa sakit dan juga perih, ketika tidak bisa membela mamanya sama sekali. Ribuan kata makian untuk menghakimi perbuatan Susi. Mereka terlalu pandai untuk menilai dan menghakimi kesalahan yang orang lain lakukan. Ingin rasanya Berliana marah dan menangkis semua perkataan orang-orang itu. Namun apa yang dikatakan mereka benar. Semua fakta tidak bisa di pungkiri. Pada akhirnya dia berusaha untuk tuli dan tidak mendengarkan. Meskipun kenyataannya, apa yang dikat

DMCA.com Protection Status