Semua Bab TERPAKSA MENIKAHI JURAGAN TUA: Bab 51 - Bab 60

77 Bab

Bab 51

Nuria sudah mulai beraktifitas seperti biasa. Dua minggu sudah berlalu dari semua kejadian yang membuat psikisnya terguncang. Sesekali dia masih sering mengelus perutnya, di mana kemarin ada tertanam harapan di sana. Rasa kehilangan itu pasti ada, hanya saja dia mencoba untuk ikhlas. Nuria pun menyibukkan diri dengan mengurus perdu-perdu melati peninggalan almarhumah Saraswati. Setiap pagi, dialah yang menyirami rumpun melati yang berselang seling dengan pohon kenanga. Entah kenapa, dirinya mulai menyukai harum kedua bunga itu. Ketiadaan Mita yang kini statusnya sudah berubah menjadi tersangka, membuat duri kecil pengganggu itu terlempar dengan sendirinya. Hidup Nuria kini damai dan tanpa gangguan dari siapapun juga. Hanya saja, Juragan Arga masih belum mengijinkannya pergi jauh, termasuk menjenguk Fatma yang sudah menempati rumah barunya. Nirina dan Bi Lela pun ikut tinggal di sana, katanya. Untuk mengobati rasa rindu Nuria pada Fatma. Minggu kemarin, Juragan Arga sengaja meminta
Baca selengkapnya

Bab 52

Keberadaan Ardhan sudah ditemukan. Rupanya selama ini jejaknya bak menghilang adalah karena ulah Anggita juga. Orang yang kata Anggita sudah menangani semuanya itu adalah orang yang bersekongkol. Karena itulah keberadaan Ardhan selalu dikatakan masih dalam pencarian karena sebetulnya mereka tak mencarinya. Ardhan sudah berada di kediaman Juragan Arga, tim kepolisian sudah menjemputnya dari sebuah rumah tinggal di pelosok Bekasi. Selama ini, Ardhan berada di kediaman putrinya Mardi---sang penculik. Putri sulung Mardi mengalami kemandulan, karena itu bayi Ardhan adalah kebahagiaan tak terhingga baginya. Butuh waktu untuk berdamai dengan keadaan dan mempercayai jika lelaki paruh baya yang selama ini merantau di kota menekuni pekerjaan terlarang. Test DNA juga sudah dilakukan dua minggu lalu, hari ini hasilnya sudah keluar dan memang benar, bayi itu DNA-nya identik dengan Nilam.Ardhan yang tampak masih merasa asing, masih takut-takut. Dia tidak mau dengan siapapun kecuali dengan Naima
Baca selengkapnya

Bab 53

“Papa kamu percaya kok, Kak. Buktinya dia sendiri bela-belain mau jemput sendiri ke sini, padahal kan ada Habib. Sudah jangan ngambek. Sekarang coba ceritakan apa memangnya permintaan Kakak setelah dapat nilai bagus ini?” Nuria menengahi, sekaligus mengalihkan topik pembicaraan pada hal lain. “Hmmm … tapi Papa janji dulu, Papa akan benar-benar mengabulkan permintaanku. Gimana, Pa? Bisa?” “Hmmmm … apa dulu permintaannya?” “Nanti aku bilang, makan dulu saja, katanya mau ajak makan di restoran mewah.” “Hmmm.”Hanya gumaman yang keluar dari mulut lelaki paruh baya itu. Juragan Arga segera membelokkan mobilnya menuju ke sebuah restoran ternama. Tak jauh-jauh dari restoran masakan sunda yang mereka pilih. Mereka berjalan beriringan, mengambil tempat lesehan pada saung-saung yang berjejer di pinggir danau buatan. Meskipun demikian, angin yang berhembus tetap sejuk, menyapu wajah ketiga orang yang tengah duduk di sana menunggu menu yang dipesannya datang. “Bicaralah, Li.” Juragan Arga b
Baca selengkapnya

Bab 54

Nilam mengalami tingkat perkembangan kepulihan yang semakin baik. Tepat pada usia kehamilan Nuria menginjak bulan ke Sembilan, Psikiater yang menanganinya menyatakan jika Nilam sudah sembuh. Hal ini menjadi kabar gembira untuk Juragan Arga karena satu beban akhirnya terlepas juga. Kesembuhan Nilam merupakan kabar baik, tetapi ternyata memunculkan dilemma dalam pernikahan Juragan Arga yang memang masih terikat secara resmi. Memang dulu Nilam sudah menandatangani persetujuan pernikahan keduanya dengan Nuria, meskipun kondisi mentalnya setengah sadar, tetapi surat-surat resmi pernikahan bisa didapatkannya. Namun kesembuhan Nilam kini, mau tak mau menjadi masalah baru dalam biduk rumah tangganya. “Aku sadar, aku sudah terlalu banyak berbuat salah, tetapi bukankah aku sudah menebusnya dengan merelakan kamu menikah lagi, Kang? Kini tolong berikan aku kesempatan untuk menjadi istrimu kembali seperti dulu. Aku menyesal, aku akan berubah. Tolong jangan ceraikan aku. Apakah Akang gak memikirka
Baca selengkapnya

Bab 55

Proses lahiran Nuria berjalan tanpa hambatan. Bayi berbobot 3,2 kg dengan panjang 52 cm terlahir tepat pada tengah malam dengan normal. Bayi lelaki dengan wajah berseri dan rambut lebat itu diberi nama Surya Cakra Wisesa.Juragan Arga sudah selesai membayar sisa administrasi untuk prosesi kelahiran sang putra. Anak yang sudah begitu lama ditunggu-tunggunya. Seorang anak lelaki yang diharapkan bisa menjadi penerus jati diri keluarga. “Bi Lala tolong kasih tahu Bi Menih untuk membereskan kamar Nyonya dan disesuaikan dengan kehadiran bayi Surya. Habib juga akan menjemput ibunya Nyonya sekarang. Sebentar lagi kita akan bertolak pulang!” Juragan Arga memerintahkan Bi Lala yang menjadi orang kepercayaannya untuk mengurusi semua kebutuhan Nuria dan menjaga bayi Surya. “Sudah, Juragan! Bibi sudah telepon Bi Menih, katanya kamar sedang disiapkan. Elin juga sudah bantu beli param, pilis dan jamu bersalin untuk Nyonya. Jadi Juragan gak usah khawatir. Kamu semua sayang sama Nyonya, Nur.” “Ter
Baca selengkapnya

Bab 56

TERPAKSA MENIKAHI JURAGAN TUA (56)Selamat membaca! “Lili, tolong jaga bicaranya! Saya masih Mama kamu sekarang!” Nilam menatap dengan geram. Hatinya terasa sakit tercubit oleh sikap Celia yang teramat sangat menentang kehadirannya di antara pernikahan Juragan Arga dan Nuria. “Tante gak usah ngajarin aku, aku juga bisa jadi bar-bar dan pemberontak gara-gara siapa? Gara-gara ulah kalian yang membuat rumah tangga Papa sama almarhum Mama hancur berantakan! Jadi jangan salahkan aku, kalau aku sendiri yang akan turun tangan kalau di antara kalian mencoba merebut kebahagiaan Mama dan Papaku lagi!” Celia beruacp dengan penuh penekanan. Wajah juteknya mendominasi dan membagi pandang pada dua perempuan yang tengah mematung tak jauh darinya itu. Nilam menelan saliva. Dia tahu, betapa kebencian sudah ditanamkan Anggita pada Celia untuknya dan itu benar-benar melekat. Bahkan Celia sudah membentangkan sendiri tembok yang tinggi di antara dia dan dirinya. Nirina sedikit terkejut ketika mendenga
Baca selengkapnya

Bab 57

“C--Cupu, beneran kamu, ya?” Ada senyum yang terkulum begitu saja. Setengah berlari Celia meninggalkan kamar Juragan Arga dan menuruni anak tangga dengan tergesa. Ada debar tak biasa yang membuatnya begitu bersemangat untuk menjadi orang pertama yang membukakan pintu untuk lelaki jadul yang tengah berjalan di pekarangan rumahnya. Tiga titian tangga lagi hampir Celia selesaikan. Namun, seketika harapannya harus memudar ketika Bi Lala yang tergopoh dari belakang membukakan pintu itu duluan. “Assalamu’alaikum, Bibi!” Abimanyu menyapa Bi Lala.“Wa’alaikumsalam, ya ampuuun, Abi! Ayo masuk-masuk!”Bi Lala menarik daun pintu dan membiarkan Abimanyu masuk ke dalam rumah. “Makasih, Bibi!” Abimanyu mengangguk sopan, tetapi melangkah ragu. Sudah sekitar satu tahun dirinya tidak menginjak rumah itu. “Duduk dulu, Abi. Biar Bibi panggilkan Juragan!” tukas Bi Lala dengan tergesa. “Makasih, Bibi!” Abimanyu mengangguk sopan. Sesekali jemarinya membetulkan letak kaca mata yang membuat penampilanny
Baca selengkapnya

Bab 58

“Eh, Non mau belajar! Ayo Bibi ajarkan, perempuan pintar masak itu biasanya disayang suami, Non. Terus suami lebih betah tinggal di rumah!” tukas Bi Menih dengan semangat. Senang rasanya melihat perubahan sikap Celia yang dulu teramat sangat bar-bar dan susah di atur, sekarang perlahan membaik. “Lili mau belajar masak! Sini biar Mama yang ajarkan!” Tanpa sepengetahuan Celia, Nilam sudah berada tak jauh darinya dan berjalan mendekat. Sontak Celia memutar bola mata jengah. Malas sekali harus berhubungan dengan perempuan yang membuatnya muak. “Gue belajar sama Bi Menih saja, Tante! Lo gak usah sok baik deh sama gue! Makin lo cari perkara, makin gue keras. Ingat, gue memang sudah memiliki sisi baik karena ajaran Mama Nur, tapi Tante jangan lupa, sisi keras gue lebih lama karena gue hidup bersama Tante Anggita. Jadi … berhenti cari muka depan gue, Tante!” ucap Celia penuh penekanan.Nilam menarik napas panjang, dia pun hanya mampu menelan saliva dan berjalan menjauhi Celia. Hatinya yang
Baca selengkapnya

Bab 59

Waktu, terkadang tak selalu memberikan kesempatan untuk bahagia. Namun, waktu selalu memberikan kesempatan untuk berubah dan memperbaiki diri. Kepergian Nilam dari rumah membuat Juragan Arga murka. Namun, Nuria yang notabene seorang wanita menenangkan suaminya. Meraba rasa seorang Ibu, bahkan dulu Nilam yang pernah depresi berat karena kehilangan anaknya, Nuria sadar, pada satu sisi diri Nilam tertanam cinta yang mendalam untuk putra-putrinya. “Abang, tak ada orang yang lebih sayang pada seorang anak melebihi orang tuanya apalagi seorang Ibu, di mana melahirkan mereka nyawa adalah taruhannya. Berikan Mbak Nilam kesempatan.” Nuria memegang lengan yang mengepal itu. Beberapa anak buahnya sudah Juragan Arga kerahkan, pelarian Nilam yang alakadarnya dan dengan membawa uang yang pas-pasan membuat dia tak bisa bersembunyi terlalu jauh. “Nilam memang selalu keras kepala dan egois. Dia masih belum sadar, semua sikap egois dan keras kepalanya itu yang membuat semua orang jadi susah. Lihat saj
Baca selengkapnya

BAB 60

Nyai Fatimah sudah memberitahu Nilam jika akan ada tamu ke pesantren. Dia tak bilang siapa, hanya saja menyuruh Nilam untuk bersiap-siap membantu di kediaman utama dan menyuguhi sang tamu nanti. “Baik, Nyai! Tapi kalau jam segitu, saya masih sibuk di dapur.” Nilam menatap perempuan yang tak pernah luput dari senyuman itu. “Gak apa, mereka akan paham. Lagi pula masih ada yang back up kerjaan kamu juga, ya! Jadi bersiap saja.” “Baik, Nyai!” Nilam pun akhirnya hanya bisa patuh. Kehidupannya kini bergantung di pesantren tersebut, hanya saja dia tak pernah tahu siapa yang ada di balik semua itu. Nilam segera memandikan Naima dan Ardhan lalu memakaikannya dengan pakaian gamis pemberian Nyai Fatimah. Kadang dia pun merasa tak enak, setiap bulan selalu saja ada pakaian baru yang diberikan Nyai Fatimah pada Ardhan maupun Naima. Ingin sebetulnya menolak, tetapi dia pun sadar dia membutuhkan pakaian itu. Sementara itu. hampir tiga jam, waktu yang ditempuh oleh Juragan Arga dan juga keluarga
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status