Acara lamaran pun usai rombongan keluarga Juragan meninggalkan kediaman Paman Nursam. Bi Lela dan Paman Nursam mengantar rombongan hingga ke depan. Mereka menyalami semua orang yang ikut dalam rombongan itu, kecuali Juragan Arga. Dia tak mau bersentuhan dengan siapapun, termasuk dengan Paman Nursam. “Yah, Juragan teh sombong gitu, ya?” bisik Bi Lela ketika dua mobil mewah itu meninggalkan pekarangan rumahnya.“Ya, namanya juga orang kaya, Bu. Yang penting sekarang tuh, hutang-hutang kita sudah dianggap lunas oleh Juragan Arga!” Paman Nursam menggenggam jemari Bi Lela dengan pandangan berbinar. “Alhamdulilah, Yah. Ringan hidup Ibu. Ini semua gara-gara Ayah sih nurutin terus kemauan Nirina! Jadi kelilit hutang sendiri!” bisik Bi Lela sambil melotot pada Paman Nursam. “Ya mau gimana atuh, Bu. Namanya juga sayang.” Paman Nursam menatap istrinya sambil menghirup udara yang banyak, lalu dihembuskan kasar. Nuria mengangkat wajah, pikirannya kosong. Berharap semua ini hanya mimpi buruk, d
Baca selengkapnya