"Non, izin keluar sebentar, tadi Mita memang sedang sakit, sepertinya minta di antar ke dokter.” “Oke, jangan lama-lama! Males aku di sini bareng si cupu berdua doang!” tukas Celia seraya melirik ke arah Abimanyu yang tampak masih sangat lemah kondisinya. Sebetulnya hatinya berbunga, bisa memiliki alasan lebih lama untuk berada di dalam ruangan itu. Meskipun Celia sendiri tak paham, kenapa dia harus sebahagia ini bisa dekat dengan Abimanyu. Suryadi pun berangkat meninggalkan Celia yang masih berdiri mematung di samping ranjang pasien.“Duduk, Non.” Abimanyu melirik satu kursi tunggu yang biasanya diduduki Suryadi di sana. “Hmmmm.” Celia hanya berdehem, tapi tak urung juga dia menarik kursi itu lalu duduk. Hening, tak ada lagi percakapan. Untungnya ruang rawat untuk Abimanyu kelas VIP. Jadi terasa nyaman, bahkan ada juga televisi. Abimanyu memejamkan mata saja, tak tahu juga mau bicara apa? Dia lebih memilih merasakan perih dan sakit pada bekas jahitan yang masih belum kering itu.
Terakhir Diperbarui : 2022-10-14 Baca selengkapnya