“Lihat ini, Nyonya! Karena malam itu Anda tak ada, paginya Juragan melampiaskan semuanya pada saya! Tanda merah ini buktinya, Nyonya! Tolong bantu saya mendapatkan keadilan, Nyonya! Yang penting saya tak malu, bagaimana jika benih yang ada di rahim saya menjadi janin? Tolong saya, Nyonya! Gak apa saya jadi yang kedua, saya berjanji akan menjadi adik madu yang baik untuk Nyonya!”Nuria bergeming, pengakuan Mita yang bersimbah air mata dan tanda merah yang bertebaran itu seketika membuat kakinya terasa lemas. Namun, dirinya yang memang sedang lemah tak bisa mengurai semua kejadian ini dengan baik. Hanya saja memorinya masih merekam jelas, jejak perbuatan Mita terdahulu seperti apa. “Bagaimana bisa aku yakin kalau tanda merah itu adalah perbuatan suamiku? Bahkan semua orang bisa berbuat itu pada kamu jika kamu mau, Mbak.” Nuria ingat seperti apa obsesi Mita pada Juragan Arga. Meskipun akhir-akhir ini sudah menunjukkan itikad baik untuk berubah. “Saya memang tak bisa meyakinkan Nyonya
Read more