Happy Reading*****"Papa jangan berpikir yang aneh-aneh. Mama mungkin sedang sibuk dan pekerjaannya nggak bisa ditinggal. Bukankah sudah ada Lita dan Wandra di sini," kata si sulung menenangkan."Mas tidak usah bohong. Mamamu pasti pergi jauh, Papa hafal sifatnya. Dia tidak akan pernah mau terlibat dengan urusan pelik seperti ini." Suara Pambudi melemah. Sejak dirinya diperiksa oleh pihak KPK, Ajeng sudah mengatakan tak ingin terlibat. Bahkan terang-terangan menjauh."Maaf, Pa. Sebagai anak, Wandra nggak bisa melindungi keluarga. Sampai saat ini, Mas, belum tahu keberadaan Mama sama Rista."Jelita sebagai orang yang tak seharusnya mendengar percakapan mereka, membalikkan badan. "Mau ke mana, Lit?" tanya Pambudi."Saya keluar dulu, Pak.""Tidak perlu keluar. Kamu pasti sudah tahu sifat calon mertuamu. Kelak, Papa harap kamu tidak akan mengambil sisi buruk darinya."Susah payah, Jelita menelan salivanya. Sebutan Pambudi untuk mengatakan dirinya sendiri apakah disadari? Mengapa dia men
Baca selengkapnya