Happy Reading*****Entah berapa lama Mahesa berdiam diri di mobil. Ketukan pada kaca menyadarkan semua kewarasannya bahwa dia masih berada di pekarangan rumah Puspa. Membuka kaca hingga separuh, Mahesa bertanya, "Ada apa, Bu?"Puspa tersenyum. "Harusnya Ibu yang tanya demikian, Nak. Kamu kenapa dari tadi cuma diem di mobil? Ibu khawatir kalau terjadi sesuatu pada Nak Esa.""Maaf, Bu. Saya tadi lagi telponan sama salah satu klien dan setelah itu entah mengapa kepala pusing banget. Makanya, saya memutuskan untuk tidur sejenak,' alibi Mahesa. "Ya Allah. Kenapa nggak masuk terus minta obat sama ibu aja. Sekarang gimana keadaannya?""Alhamdulillah mendingan. Kalau gitu saya pamit dulu, ya, Bu." Mahesa mulai menghidupkan mesin kendaraannnya. "Hati-hati, Nak. jangan ngebut, jaga kesehatanmu." Puspa merasakan hal aneh setelah lelaki itu keluar dari rumahnya. Semacam rasa sedih, kecewa, bimbang dan mungkin sedikit rasa takut. Mahesa menganggukkan kepala. Bukan kesehatan yang harus dijaga,
Read more