Sementara itu, Cindy asyik bersama Aisyah di kamarnya, tak tahu-menahu apa yang sedang terjadi di luar. “Dingiiiin,” gumamnya dengan menggoyang-goyang kedua lutut. Cindy duduk bersila di atas kasur, bergumul dengan selimut tebal karena belum terbiasa dengan dinginnya malam di kampung tersebut. Aisyah juga menemaninya di sana dengan tetap asyik bermain dengan anaknya Yusuf. “Mau ditambah selimutnya, Kak Cindy?” tanya Aisyah. Cindy menggeleng cepat. “Aku sengaja memilih datang ke sini di musim penghujan ini, karena berharap bisa merasakan sensasi penggunungan yang berkabut. Besok juga akan terbiasa,” jelasnya. “Sekarang mah, tak jelas lagi musim kemarau atau musim penghujam, Kak. Cuaca sekarang sudah tak menentu,” balas Aisyah. “Hoho, mau bahas efek pemanasan global sekarang?” sahut Cindy berseloroh. Di ruang tengah, Rosdiana masih diam, duduk ditemani suaminya dan Mak Sannah. Mak Sannah nampak serba salah, mendapati dua orang besannya itu seperti tak menikmati kunjungan mereka di
Read more