POV. Luna"Mana kuncinya, Non? Biar saya bukain pintunya?" ucap Bu Indah.Aku tidak menjawab. Kuserahkan tas milikku, biar nanti Bu Indah sendiri, yang mengambil kunci itu.Bu Indah pun mengerti. Dia membuka tas itu, dan meraba-raba isi yang ada di dalamnya."Tidak ada, Non, kuncinya," ucapnya.Aku pun meraih tas itu, mencari kunci yang ada di dalamnya. Memang tidak ada.Kuingat dengan benar. Tadi memang ketika mau pergi, suamiku yang mengunci pintunya. Bisa jadi, kunci itu, dia yang membawanya.Akhirnya aku memilih untuk tetap duduk di kursi teras. Aku tidak bisa menghentikan tangisku. Mengingat nasib tragis pernikahanku."Sudah, Non, tidak usah menangis terus," hibur Bu Indah."Mamanya Non Luna, sudah lama, tidak datang ke mari, ya? Biasanya dulu, hampir seminggu sekali, beliau datang ke sini," ucap Bu Indah.Aku hanya mengangguk. Aku sama sekali tidak berselera untuk bercerita tentang Mama, yang mungkin saat ini memang benar-benar sibuk, mendampingi Papa.Pikiranku kacau, memikirka
Last Updated : 2023-07-25 Read more