All Chapters of KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA : Chapter 61 - Chapter 70

131 Chapters

Part 61. Terpaksa merelakan.

POV. Luna"Mereka meminta, supaya Pak Aksa, menikahi Bunga. Karena sekarang Bunga sedang mengandung benihnya Pak Aksa. Makanya, saya melarang mereka untuk ikut masuk, karena saya ingin berbicara dari hati ke hati dengan kalian berdua. Jika sampai mereka ikut masuk, yang ada nanti justru mereka akan memaksakan kehendak mereka. Nanti keputusan Mas Aksa seperti apa, biar saya sampaikan kepada mereka," ujar Pak RT."Begini, Pak. Terus terang saja, saya merasa keberatan, jika saya harus menikahi perempuan itu. Karena apa? Kami melakukannya atas dasar suka sama suka. Bukan karena aku telah memperk*sanya. Apalagi saya sudah punya istri. Tentu saja, saya tidak mau menikahinya!" Suamiku menjawab dengan tegas."Baiklah, akan saya sampaikan, di luar. Saya takutnya, jika orang-orang kerabatnya Bunga itu ikut masuk, yang ada justru nanti akan menjadi gaduh," ucap Pak RT."Suruh masuk sekalian saja tidak apa-apa. Gaduh juga biar gaduh. Biar semuanya cepat selesai!" Mas Aksa berucap dengan lantang.
last updateLast Updated : 2023-07-16
Read more

Part 62. Begitu pilu.

POV. AksaPenyesalan memang selalu datang terlambat. Seandainya saja, aku bisa memutar waktu. Bisa mengulang kembali hari itu. Hari di mana aku berzina dengan bekas pacarku. Tentu, aku tidak akan melakukannya.Besarnya penyesalan ini, sungguh tiada terkira.Hingga akhirnya Bunga hamil, mengandung benihku. Hal yang sama sekali tidak kuinginkan.Sejak Bunga memberitahu perihal kehamilannya, hidupku menjadi sangat kacau.Semua orang menekanku, agar aku mau menikahi perempuan itu. Demikian juga dengan Luna, istriku.Apalagi Bunga masih menyimpan kartu asku. Dia mengancam, akan menyebarkan video itu. Hal itulah yang membuat istriku semakin mendesakku, agar aku segera mengambil keputusan.Aku tahu, istriku terpaksa memaksaku untuk menikahi Bunga, karena dia tidak ingin nama baik ayahnya tercemar, terseret-seret dalam pusaran berita, jika sampai video itu tersebar ke jagat maya.Aku sadar. Semua adalah salahku. Akulah penyebab kekacauan itu. Gara-gara kesalahanku yang hanya satu kali kulakuk
last updateLast Updated : 2023-07-25
Read more

Part 63. Khawatir akan melarikan diri.

POV. AksaAkan kuberi dia nafkah, seikhlasnya Luna. Aku tidak peduli, jika nantinya akan dianggap menjadi suami yang tidak adil. Toh pernikahan itu, bukan aku yang menginginkannya. Aku melakukannya, karena terpaksa. Aku terpaksa, agar video itu tidak tersebar. Agar papanya Luna, tidak ikut mendapat malu.Ponsel seseorang yang mengaku sebagai kerabatnya Bunga, terdengar berdering."Halo, iya, Mbak, ini kami masih ada di rumah calon suaminya Bunga. Ada apa, Mbak?" ucap orang itu.Orang itu terdiam beberapa detik lamanya. Mungkin dia sedang mendengarkan suara orang yang ada di seberang sana."Oh, jangan khawatir. Semua beres. Pacarnya Bunga, mau bertanggung jawab. Dia bersedia menikahi Bunga. Istrinya juga sudah menyetujui. Mbak jangan khawatir. Keadaan Bunga, bagaimana? Aman, kan, kandungannya, tidak ada masalah?" ucap orang itu lagi.Kembali, dia terdiam."Ok, Mbak, kami akan segera ke sana. Tunggu sebentar lagi."Telpon pun ditutup. Ponsel dimasukkan kembali, ke dalam saku celananya.
last updateLast Updated : 2023-07-25
Read more

Part 64. Mencekik ibunya Bunga.

POV. AksaSesampainya di rumah sakit, mereka langsung menelpon seseorang yang kuduga sebagai ibunya Bunga. Mungkin, saat kami tadi ke rumah sakit, ibunya Bunga segera menyusul ke rumah sakit, dan menelpon kerabatnya, supaya menyatroni rumahku."Mari, Mas, itu calon Ibu mertuanya Mas Aksa sudah menunggu di sana," ucap salah satu di antara mereka. Entah namanya siapa.Dia berjalan, menuju seorang perempuan paruh baya, yang tadi sempat datang ke rumahku bersama Bunga.Dia bilang, calon ibu mertuaku. Percaya diri sekali. Bahkan aku tidak akan pernah menganggap, jika dia adalah ibu mertuaku. Jangan harap."Aduh, sudah kuduga. Calon menantuku yang tampan rupawan, pasti akan datang. Ayo silahkan masuk. Tengoklah calon istrimu yang cantik itu," ucapnya.Perempuan setengah tua itu tersenyum. Dia mengulurkan tangannya ke arahku. Namun aku sama sekali tidak menyambutnya. Kubiarkan tangannya mengambang di udara. Luna juga terlihat membuang pandangannya, saat berpapasan dengan perempuan itu."Ya s
last updateLast Updated : 2023-07-25
Read more

Part 65. Terdiam.

POV. LunaHati wanita mana, yang bisa benar-benar rela, jika suaminya ingin menikah lagi? Seperti apa pun aku mencoba untuk kuat dan tegar, tetap hatiku merasakan lukanya.Apalagi ketika kami terpaksa harus pergi ke rumah sakit itu. Hatiku terasa begitu pilu, membayangkan suamiku yang akan menemui calon maduku.Hingga sampailah kami di ruangan sempit, dengan bau obat yang menyengat itu.Di ruangan itu, ibunya Bunga berusaha untuk menekan suamiku. Dia ingin, agar suamiku cepat-cepat menikahi anak perempuannya, sebelum perutnya semakin membesar. Lucu sekali.Hingga meluncurlah kalimat panjang yang sangat menyinggung perasaanku. Semenjak aku berdiri di sini, terhitung sebanyak dua kali, dia mengataiku mandul.Aku pun terpancing emosi. Kuanggap, perkataannya sudah tidak bisa ditolerir lagi. Mulutnya sudah lepas, hingga di luar batas.Belum juga dia mengatupkan bibirnya dari kata "mandul" itu, aku sudah mendorong tubuhnya.Kudorong tubuh yang sebenarnya sudah agak ringkih itu. Aku tidak pe
last updateLast Updated : 2023-07-25
Read more

Part 66. Malu dilihat orang.

POV. Luna"Ibu, jangan membebani mereka. Aku ikhlas, dengan keputusan mereka. Yang penting, Aksa mau menikahiku. Sekecil apa pun nafkah yang nantinya akan mereka berikan, aku rela. Aku juga nantinya akan tetap bekerja, agar tidak membebani mereka. Ibu jangan khawatir. Luna, aku minta maaf. Gara-gara kehamilanku, kamu harus berbagi suami. Aku minta maaf. Sebenarnya, semua ini juga bukan keinginanku. Tapi mau bagaimana lagi? Anak ini sudah terlanjur ada. Suatu hari nanti, dia pasti akan bertanya tentang ayahnya. Jika disuruh menggugurkan, aku juga tidak sanggup. Aku takut dosa ...."Sikap Bunga terlihat begitu manis. Aku tahu, dia sedang ingin meraih simpati suamiku. Dia bilang takut dosa, jika menggugurkan bayinya yang baru berumur satu bulan itu. Sementara, saat membuat anak itu, dia tidak ingat dengan dosa. Benar-benar ratu drama. Bahkan dia juga berbasa-basi, mengucapkan permintaan maaf kepadaku. Aku tahu, dia sedang ingin menunjukkan kepada suamiku, bahwa dia adalah perempuan yang
last updateLast Updated : 2023-07-25
Read more

Part 67. Menumpang di rumah Bara.

POV. Luna"Mana kuncinya, Non? Biar saya bukain pintunya?" ucap Bu Indah.Aku tidak menjawab. Kuserahkan tas milikku, biar nanti Bu Indah sendiri, yang mengambil kunci itu.Bu Indah pun mengerti. Dia membuka tas itu, dan meraba-raba isi yang ada di dalamnya."Tidak ada, Non, kuncinya," ucapnya.Aku pun meraih tas itu, mencari kunci yang ada di dalamnya. Memang tidak ada.Kuingat dengan benar. Tadi memang ketika mau pergi, suamiku yang mengunci pintunya. Bisa jadi, kunci itu, dia yang membawanya.Akhirnya aku memilih untuk tetap duduk di kursi teras. Aku tidak bisa menghentikan tangisku. Mengingat nasib tragis pernikahanku."Sudah, Non, tidak usah menangis terus," hibur Bu Indah."Mamanya Non Luna, sudah lama, tidak datang ke mari, ya? Biasanya dulu, hampir seminggu sekali, beliau datang ke sini," ucap Bu Indah.Aku hanya mengangguk. Aku sama sekali tidak berselera untuk bercerita tentang Mama, yang mungkin saat ini memang benar-benar sibuk, mendampingi Papa.Pikiranku kacau, memikirka
last updateLast Updated : 2023-07-25
Read more

Part 68. Rahasiakan keberadaan saya.

Pov. BaraSemenjak aku mengetahui bahwa suaminya Luna punya selingkuhan, aku memang menjadi sering pulang ke rumah.Aku selalu bertanya kepada Ibu, tentang perkembangan kabar itu. Aku selalu bertanya, apakah rumah tangga Luna, masih baik-baik saja. Jika boleh jujur, sisi baikku kadang berharap, semoga rumah tangganya bahagia, aku pun ikut bahagia. Namun kadang sisi burukku terlintas sebuah pikiran, semoga dia segera bisa membuka matanya, melihat kebenarannya, bahwa seseorang yang telah dijadikan sebagai suami olehnya itu, tidak lebih hanyalah seorang laki-laki buaya, yang tidak pantas untuk dipertahankan. Semoga dia segera menyerah, segera pergi meninggalkan laki-laki itu. Dan aku akan datang untuk menjadi pengobat lukanya. Aku akan datang, memberikan segenap cintaku yang telah begitu lama kupertahankan.Dan sore ini, saat kebetulan aku sudah ada di rumah, aku melihat gundiknya Aksa, mendatangi rumah itu.Karena dia begitu lama tidak pulang-pulang, tetap menunggu di halaman, aku pun m
last updateLast Updated : 2023-07-25
Read more

Part 69. Dek ....

Sudah seminggu ini, tidak ada berita apa pun, tentang rumah tangga Luna. Mereka tampak adem ayem dan mesra. Aku pun bekerja seperti biasanya.Awal pekan ini, jam dua siang, aku sengaja berjalan-jalan, menuju tempat yang dulu sering kukunjungi bersama Luna. Teringat kembali, kenangan-kenangan tujuh tahun yang lalu itu.Di mana kami dulu sering melewati jalan yang ini, untuk menghindari razia polisi.Dan warung bakso itu, mengingatkan kenangan ketika kami masih berpakaian putih abu-abu.Aku dulu hampir seminggu sekali, sering mengajak Luna untuk makan di sini. Untuk bisa mengajaknya makan di sini, siang sebelumnya, aku menjadi kuli panggul hingga sore. Setelah mendapatkan upah, besoknya aku mengajak Luna untuk sekedar makan bakso di kedai ini.Tempat ini masih sama persis, seperti tujuh tahun yang lalu. Bahkan bangku yang terbuat dari kayu itu, yang dulu biasa menjadi tempat duduk kami, juga masih ada. Letaknya pun, masih sama.Hanya saja, penjual bakso itu, wajahnya sudah bertambah tu
last updateLast Updated : 2023-07-25
Read more

Part 70. Curhatan Bu Indah.

POV. Bara"Dek ...."Spontan, bibir ini bergumam lirih, memanggilnya. Panggilan sayangku kepadanya, yang sering kuucapkan sewaktu dulu.Luna pun menatapku. Dia terkejut. Mangkok yang ada di tangannya, jatuh ke lantai, menumpahkan seluruh isi yang ada di dalamnya. Bahkan sebagian kuah bakso itu, sempat tumpah di pahanya. Mungkin bisa jadi, kakinya itu kepanasan. Karena kulihat, kuah yang tumpah di lantai, terlihat mengepul mengeluarkan asapnya."Kamu ...." gumam Luna.Kami sama-sama terpaku di tempat kami berdiri."Jadi selama ini, kamu tinggal di sini? Kamu sengaja bersembunyi, selama ini?" tanya Luna."Selamat, ya? Kamu sudah sukses. Kamu sudah punya rumah impian yang sangat mewah. Kamu sudah punya usaha. Kamu sudah menjadi orang kaya. Sampai-sampai kamu harus bersusah payah untuk bersembunyi dariku. Dan ternyata, kita bertetangga. Sungguh aku tidak menyangka. Ternyata, lelaki yang pernah begitu kutunggu, justru bersembunyi di tempat yang sedekat ini. Jangan khawatir. Kamu tidak perl
last updateLast Updated : 2023-07-25
Read more
PREV
1
...
56789
...
14
DMCA.com Protection Status