POV. AksaSelain itu, aku juga takut, jika Luna hanya di rumah sendirian, mengurung diri di rumah sepanjang hari, aku takut dia akan menjadi depresi. Jika di sana, ada Mama yang menemaninya. Aku bisa memantau keadaan Luna, lewat Mama. Namun jika di sini, aku tidak bisa bertanya kepada siapa-siapa. Bu Indah, entah di rumah, entah tidak.Sesampainya di kantor, aku pun segera bekerja. Tidak perlu menunggu jam masuk kerja. Aku tidak pernah perhitungan soal waktu. Dan itu menjadi salah satu alasan, mengapa aku termasuk dalam daftar salah satu karyawan teladan.Jam sembilan pagi, aku menerima chat dari Risa, yang memberitahukan, bahwa bosnya, sudah ada di butik bersamanya. Aku pun merasa lega. Itu artinya, Luna ada di tempat yang tepat. Tempat di mana dia bisa berinteraksi dengan orang lain. Tempat di mana dia bisa menyibukkan dirinya dengan pekerjaannya.Aku bisa bekerja dengan tenang dan penuh semangat, tanpa perlu mengkhawatirkan Luna.Aku pun tidak memikirkan ucapan tetanggaku itu, yang
Last Updated : 2023-07-12 Read more