POV. Luna"Kamu shalat, Sayang? Alhamdulillah, Mama senang sekali melihatnya," lanjutnya.Aku tersenyum samar, menanggapi ucapan Mama. Mama pun semakin melangkah maju, mendekat, kemudian memelukku.Dan tanpa kuduga, wanita yang bergelar sebagai ibu mertuaku itu, sudah berjongkok, mencium kakiku. Namun dengan secepatnya, aku segera melangkah mundur. Aku pun ikut duduk di lantai. Sejajar dengan Mama."Tolong, jangan tinggalkan Aksa. Beri dia satu kesempatan sekali lagi. Mama sangat menyayangimu. Mama tidak rela, jika kalian berpisah. Tolong, beri Aksa kesempatan," ucap Mama sambil menangis.Melihat Mama yang menangis, aku pun ikut menangis. Luka yang masih basah ini, seolah terbuka kembali."Tolong, maafkan Aksa. Mungkin kamu menganggap Mama egois. Setelah dulu kami pernah memaksamu untuk menerima perjodohan ini, sekarang kami kembali memaksamu untuk mempertahankan Aksa yang nyata-nyata telah menodai pernikahan kalian. Atas nama Aksa, Mama minta maaf. Mama janji. Mama berani menjamin, b
Terakhir Diperbarui : 2023-07-05 Baca selengkapnya