Share

Part 36. Takut dosa

Author: Enik Yuliati
last update Last Updated: 2023-07-05 12:47:37

POV. Luna

"Kamu shalat, Sayang? Alhamdulillah, Mama senang sekali melihatnya," lanjutnya.

Aku tersenyum samar, menanggapi ucapan Mama. Mama pun semakin melangkah maju, mendekat, kemudian memelukku.

Dan tanpa kuduga, wanita yang bergelar sebagai ibu mertuaku itu, sudah berjongkok, mencium kakiku. Namun dengan secepatnya, aku segera melangkah mundur. Aku pun ikut duduk di lantai. Sejajar dengan Mama.

"Tolong, jangan tinggalkan Aksa. Beri dia satu kesempatan sekali lagi. Mama sangat menyayangimu. Mama tidak rela, jika kalian berpisah. Tolong, beri Aksa kesempatan," ucap Mama sambil menangis.

Melihat Mama yang menangis, aku pun ikut menangis. Luka yang masih basah ini, seolah terbuka kembali.

"Tolong, maafkan Aksa. Mungkin kamu menganggap Mama egois. Setelah dulu kami pernah memaksamu untuk menerima perjodohan ini, sekarang kami kembali memaksamu untuk mempertahankan Aksa yang nyata-nyata telah menodai pernikahan kalian. Atas nama Aksa, Mama minta maaf. Mama janji. Mama berani menjamin, b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 37. Mulai berubah.

    POV. LunaEntah sudah berapa lama, kami tidak melakukan itu. Dan suamiku itu, sepertinya selalu berusaha bersabar, setiap menghadapi penolakanku.Setiap suamiku seolah sedang ingin meminta haknya, bahkan aku hanya bisa menangis. Dan jika aku sudah menangis, maka Mas Aksa akan mengurungkan niatnya begitu saja.Aku pun tertidur dengan lelap.Aku terbangun saat mendapati Mas Aksa tidak ada di sampingku. Jam dua dinihari. Ke mana dia?Apakah dia pergi, karena di rumah ini, istrinya tidak melayani? Atau jangan-jangan, diam-diam dia pergi menemui selingkuhannya itu?Pertama, aku mencarinya ke kamar mandi. Namun ternyata tidak ada.Kemudian Kulangkahkan kakiku keluar dari kamar, dengan perlahan. Berjalan dengan pelan-pelan, agar tidak terdengar oleh penghuni rumah yang sedang tertidur.Kulihat di ruang tv pun tidak ada. Di dapur, pun tidak tampak batang hidungnya.Setelah itu aku mengintip garasi, dari jendela kaca yang terhubung dengan ruang makan. Mobil masih ada. Sepeda motor pun ada. Apa

    Last Updated : 2023-07-05
  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 38. Kurapatkan tubuhku pada ....

    POV. AksaPov. AksaBahwa laki-laki yang pernah salah langkah, bukan berarti dia akan tersesat selamanya. Pepatah bijak itu, kujadikan sebagai pedoman. Kujadikan sebagai acuan, untuk aku berubah menjadi lebih baik.Sudah kuniatkan dengan benar dalam hatiku. Bahwa aku akan menjauhi mantan pacarku. Akan kembali kujadikan istriku sebagai satu-satunya ratu di hatiku.Semoga saja Allah masih memberikan kesempatan. Semoga semuanya belum terlambat.Kuhadapi perubahan sifat Luna, dengan kesabaranku. Tidak pernah bosan aku mengajaknya berbicara, meski dia hanya diam, tidak pernah menanggapinya.Dan meskipun Setelah kejadian itu, istriku sudah tidak pernah lagi melayaniku, namun lagi-lagi aku berusaha memakluminya. Aku tidak akan menuntut banyak hal. Aku sadar, bahwa aku sudah pernah melakukan kesalahan yang teramat fatal. Sudah sepantasnya, jika aku mendapatkan hukuman.Semua kulakukan sendiri. Aku yang dulu sering meminta pelayanan istriku, kini sudah tidak lagi. Bahkan Luna juga sudah tidak

    Last Updated : 2023-07-05
  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 39. Kenapa lewat jalan ini?

    POV. AksaKurapatkan tubuhku, pada punggungnya yang tidur membelakangiku. Dan aku pun terpejam, hingga pagi menjelang.Adzan subuh berkumandang dengan merdu, di masjid yang berjarak sekitar dua ratus meter dari rumah orangtuaku. Aku pun segera mandi sekedarnya, dan melangkahkan kakiku ke masjid."Sayang, aku ke masjid dulu, ya?" pamitku pada istriku yang masih tidur. Dia tetap diam.Setelah selesai berjamaah shalat subuh, aku pun berdoa. Kemudian langsung pulang. Aku punya kewajiban untuk membangunkan istriku. Jangan sampai dia meninggalkan shalatnya.Sesampainya di rumah, aku mendapati Luna sedang duduk di atas sajadah yang terbentang. Dia memakai mukena. Mungkin dia sudah menyelesaikan kewajibannya.Kuulurkan tanganku, berharap dia akan menciumnya seperti dulu. Namun ternyata salah. Dia hanya menyambut tanganku dengan senyum yang penuh keterpaksaan, yang hampir tidak terlihat. Tanpa mencium tanganku. Bahkan tanganku langsung dilepaskannya begitu saja, saat aku masih ingin menggengga

    Last Updated : 2023-07-05
  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 40. Pulang ke rumah.

    POV. AksaIni adalah yang pertama kalinya, dia berbicara agak banyak, setelah peristiwa itu. Biasanya, dia hanya berbicara satu atau dua patah kata."Iya, inshaallah, kita mau ke rumah orang tuamu. Tapi nanti, sepulang dari sana" jawabku.Jujur, sebenarnya aku juga ragu, jika besok harus benar-benar berkunjung ke rumah orangtuanya Luna. Aku merasa kotor. Aku merasa buruk. Aku merasa tidak pantas. Apalagi jika nantinya mereka mengetahui tentang kelakuanku waktu itu. Entah bagaimana aku akan menghadapi mereka.Kami sudah keluar dari kota Jakarta. Jalan menuju ke Puncak pun, sudah semakin dekat."Kamu mau membawaku ke Puncak?" tanya dia.Aku hanya mengangguk, sambil tersenyum. Dia diam. Syukurlah. Aku tadi sempat takut, jika tiba-tiba saja, dia kumat keras kepalanya, dan hendak melompat dari mobil yang sedang kukemudikan.Malam hari, kami sudah sampai ke tempat penginapan yang kami tuju. Aku sengaja mencari penginapan yang istimewa. Meskipun harus merogoh kocek yang lumayan dalam. Tidak

    Last Updated : 2023-07-05
  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 41. flashback tujuh tahun yang lalu.

    POV. BaraAku menunggunya dengan gelisah. Duduk di sebuah bangku panjang, di bawah pohon yang rindang. Entah sudah berapa lama, aku menunggunya. Tidak ada jam tangan yang melingkar di pergelangan tanganku. Tidak ada ponsel yang kubawa di dalam saku celanaku. Karena memang aku tidak memiliki kedua benda itu.Suasana yang mendung, membuatku tidak bisa melihat, sudah sampai mana, arah pergerakan sang raja tata surya. Entah ini sudah jam berapa. Apa mungkin, gadisku itu, lupa, bahwa hari ini adalah hari keberangkatanku? Tapi bukankah seminggu yang lalu, aku sudah berbicara? Atau mungkin, dia belum pulang sekolah?"Jam berapa, Mas?"Aku mencoba bertanya kepada seseorang yang lewat."Setengah dua," jawabnya sambil menengok aksesoris yang melingkar di tangannya. Kemudian dia berlalu pergi.Jam setengah dua. Itu artinya, aku sudah menunggunya selama satu jam. Tadi aku ke sini, tepat setelah shalat dhuhur. Dan sekarang, aku hanya punya waktu satu jam saja, yang masih tersisa. Jam empat sore, a

    Last Updated : 2023-07-05
  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 42. Flashback tujuh tahun yang lalu (2)

    POV. Bara"Kamu yakin, mau meninggalkan aku, pergi sejauh itu?" Terdengar suara seraknya, yang seolah tercekat di kerongkongan."Maaf, hanya itu jalan satu-satunya. Bukankah sejak enam bulan yang lalu, aku sudah bilang sama kamu? Dan kamu sudah bilang iya?" jawabku."Aku bilang iya, karena aku tidak tahu. Jika ternyata rasanya akan sesakit ini ...."Kini bahkan tangisan Luna sudah pecah, bercampur dengan suara derasnya air hujan, juga suara petir yang menggelegar. Tubuhnya terlihat terguncang ke depan dan ke belakang. Aku sama sekali tidak bisa menenangkannya. Aku tidak berani untuk mengusap punggungnya. Apalagi berniat tuk memeluknya. Itu bukan gaya pacaran kami."Bukankah masih ada jalan lain? Kamu bisa mencari pekerjaan di sini. Tidak perlu pergi sejauh itu," ucap Luna di sela-sela isak tangisnya.Aku menghela nafas panjang. Rambut panjangnya terbawa angin, hingga menutupi sebagian wajahku. Kupejamkan mataku. Tercium aroma shampo yang wangi, bercampur aroma khas air hujan.Kupejam

    Last Updated : 2023-07-05
  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 43. Flashback tujuh tahun yang lalu.

    POV. BaraAku pun mendongak ke atas. Jangan sampai, air mataku juga luruh, di hadapan kekasihku. Aku laki-laki. Seperti apa pun yang terjadi, aku tidak boleh menangis."Pergilah sekarang juga, jangan pernah menengok ke belakang," ucapnya, sambil memejamkan matanya.Aku pun segera berlari dengan cepat. Menuju bus yang sudah hampir melaju.Satu kakiku sudah naik ke atas. Kutolehkan pandanganku, kepada gadis pujaanku yang tengah berdiri terpaku. Aku memutuskan untuk tetap berdiri di pintu. Menghadap ke belakang, agar terus bisa melihatnya.Hingga bus berjalan, kami masih saling berpandangan. Kulihat tubuhnya semakin mengecil, kemudian tidak terlihat lagi, seiring dengan laju bus yang berjalan kian menjauh.Selamat tinggal ....Semoga lima tahun lagi, kita bisa bertemu kembali.*****Sesampainya di kantor Depnaker, aku segera mengikuti arahan yang ada. Kami semua, para calon TKI, dipindahkan ke tempat penampungan.Paginya, kami langsung diterbangkan ke negri yang menjadi tempat tujuan kam

    Last Updated : 2023-07-05
  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 44. Mulai mencoba ....

    POV. BaraSungguh di luar dugaan. Aku yang selama lima tahun membanting tulang di negeri orang, namun ternyata justru kenyataan yang begitu menyakitkan, yang menyambutku pulang.Gadis pujaanku duduk di pelaminan dengan lain orang.Segera kustarter sepeda motorku. Pergi dari tempat ini, sebelum tangisku tak bisa kubendung lagi.Pergi ke makam ayah dan ibuku. Sendirian. Tanpa Luna, seperti rencanaku sebelumnya.Sesampainya di pusara Ayah dan ibuku, aku segera mengirim doa-doa untuk mereka. Setelah doa-doa itu selesai kubacakan, aku pun bercerita tentang banyak hal.Aku bercerita kepada mereka. Tentang aku yang tidak pernah mengunjungi mereka, karena harus merantau ke tempat yang sangat jauh. Aku bercerita kepada mereka, tentang aku yang baru saja pulang. Aku bercerita kepada mereka, tentang aku yang sudah berhasil membangun rumah.Hingga akhirnya aku bercerita kepada mereka, tentang Luna. Tentang Luna yang ternyata sudah menjadi milik orang lain. Tentang Luna yang ternyata menikah, tepa

    Last Updated : 2023-07-08

Latest chapter

  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 131. Digrebek tetangga.

    POV. Aksa"Aku sudah tidak peduli. Kamu mau menikahi dia, kamu mau menceraikan dia. Bukan urusanku. Justru sekarang juga, aku yang akan meminta cerai. Ceraikan aku sekarang juga! Aku tidak mau lagi bersuamikan laki-laki yang kelakuannya bahkan melebihi kelakuan binatang!"Lagi-lagi, Luna berbicara dengan sangat lantang. Perempuan itu. Sudah kuperlakukan dengan baik, tetap saja bersikap angkuh. Lama-lama, aku pun kesal juga. Apalagi, semenjak dia mengetahui perselingkuhanku dengan Bunga, akhir-akhir ini, dia entah sudah berapa kali mengataiku sebagai binatang. Aku juga heran. Dia yang notebenya sebagai bisnis woman, sebagai seorang putri pejabat, namun mulutnya tidak bisa terkontrol. Tingkahnya juga cenderung arogan. "Luna! Kamu dengar tidak. Nyalakan airnya sekarang juga. Kamu jadi perempuan terlalu angkuh. Selalu ingin menjadi yang paling dominan, di setiap keadaan. Laki-laki mana pun, tidak akan tahan, hidup bersama dengan perempuan sepertimu. Kamu itu sudah berani kurang ajar.

  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 130. Untung tidak gila.

    POV. AksaBunga pun tampak berbinar. Kemudian dengan manjanya, dia meminta gendong. Sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh Luna. Dengan senang hati, aku pun menggendongnya hingga ke kamar atas. Sayangnya, saat di kamar mandi, Bunga justru menggodaku. Hingga akhirnya, aku pun tidak kuasa untuk menolaknya. Dan terjadilah semuanya. Suara musik yang mengalun dengan merdu, membuat kami lupa. Saat aku bersama Bunga sedang sibuk memadu cinta, tiba-tiba aku dikejutkan dengan air shower yang tiba-tiba mati, tidak mengalir lagi. Dalam sekilat pandangan mata, aku melihat Luna sudah menggenggam sabun cair dalam botol. Di semprotkannya, sabun cair itu ke wajahku, hingga mengenai mataku. Aku pun tidak bisa melihat dengan jelas. Mataku terasa perih. Dan sepertinya, hal yang sama juga terjadi kepada Bunga.Kami yang memang sedang berbaring di lantai kamar mandi, dalam posisi yang tidak siap pun, kalah telak, dengan seorang yang diberikan oleh Luna. Luna juga menyemprotkan sabun cair itu ke

  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 129. Meminta gendong.

    POV. Aksa"Aku nggak bisa tidur. Rasanya aku pingiiiinnn ... banget tidur di rumah kamu. Mungkinkah ini yang dinamakan ngidam?"Bunga berbicara lirih, sambil takut-takut. Kasihan sekali, dia. "Ini bukan keinginanku. Ini keinginan anak kamu. Dia pingin tidur di rumah papanya. Kalau aku sih, sudah terbiasa hidup miskin. Meskipun diajak tinggal dikolong jembatan, asal bersamamu, aku rela ...."Bunga mengusap-usap perutnya. "Kalau besok saja, bagaimana? Biar Luna, aku ungsikan dulu ke rumah orang tuaku,"Aku berusaha beralasan. Terus terang, aku merasa ragu, jika ingin membawa Bunga ke rumahku, sementara di situ ada Luna. Aku takut, Bunga yang sedang hamil, dijadikan bulan-bulanan oleh Luna. Jangan sampai, nanti calon bayiku yang menjadi korban. "Tapi anak kita maunya sekarang. Aku nggak bakalan bisa tidur, jika tidak diajak ke sana," rengek Bunga dengan sangat manja. Akhirnya, aku pun mengalah. Membawa Bunga ke rumahku. Untunglah, Luna sudah tidur. Aku bisa masuk ke dalam rumah denga

  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 128. Pingin.

    POV. AksaPagi ini juga, Luna langsung bilang kepada orang tuaku, bahwa dia ingin pulang saja ke rumahnya. Jika sudah Luna yang berbicara, maka Mama Papa pun akan menyetujuinya.Akhirnya, aku bisa juga lepas dari pengawasan Papa.Sepulang dari rumah orangtuaku, aku langsung menghampiri Bunga ke rumahnya."Aksa, muka kamu kenapa? Kok lebam?"Bunga menatap wajahku dengan tatapan heran."Dihajar Papa," jawabku. Bunga menatapku dengan tatapan kasihan. Kemudian dia masuk ke dalam. Tidak berselang lama, dia sudah keluar dengan mangok yang berisi air hangat, dan sapu tangan. Dikompresnya wajahku dengan air hangat itu. "Pasti istrimu mengadu yang tidak-tidak, kepada orang tuamu. Aku bahkan heran. Apa istimewanya Luna, hingga orangtuamu lebih membelanya, daripada terhadap anaknya sendiri."Bunga berbicara dengan nada yang nelangsa. "Luna sudah meminta cerai."Aku berbicara sambil menahan perih di wajahku."Bagus, dong. Ceraikan saja secepatnya! Toh kamu sudah punya aku. Punya calon anak jug

  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 127. Terpergok saat di dalam kamar mandi.

    POV. Luna"Siapa juga, yang mau nyium handuk kamu? Aku juga ogah, yang ada ntar aku langsung pingsan. Keringat kamu, baunya nggak ketulungan. Udah gitu, kepedean, lagi."Aku berbicara sambil mencebikkan bibirku."Cewek memang paling pinter, kalau disuruh ngeles. Kirain kamu cuma pinter nangis doang. Ternyata pinter ngeles juga. Bilangnya pingsan, kalau nyium bau keringat aku. Padahal pas pinjem selimut punya aku aja, dicium-cium, dihirup-hirup sampai matanya merem-merem. Kamu pikir, aku tidak tahu? Aku bahkan melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Masih mau ngeles juga?"Aku malu, mendengar semua kalimat yang dia ucapkan. Benarkah dia melihatnya. "Tuh, kan, pipi kamu merona. Itu artinya, iya."Kenapa pagi ini, dia mendadak genit? Benar-benar, kepribadiannya memang sulit untuk ditebak. Kadang dia bersikap cuek, kadang bersikap serius, kadang malah genitnya nggak ketulungan, seperti pagi ini. "Gimana, boleh ya, aku ngelukis wajah kamu? Sebenarnya, bakat melukis itu, sudah ada sejak

  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 126. Menggodaku.

    POV. Luna"Maaf juga, jika kemarin-kemarin, aku sempat membuat status yang bukan-bukan. Tapi status yang kuunggah, sudah aku atur privasinya, sehingga tidak ada orang yang melihatnya. Maaf juga, jika beberapa hari yang lalu, aku sempat meludahimu."Sebisa mungkin, aku berbicara dengan sopan. Aku ingin, saat perceraian nanti, aku sudah meminta maaf kepadanya."Sudahlah, jangan ngomong hal-hal yang nggak penting. Aku ke sini cuma mau ngomong, kalau nasi gorengnya nggak jadi. Aku mau bubur ayam saja. Kamu tolong ke depan, cari bubur ayam. Cepetan, jangan pakai lama."Aku merasa kesal dengannya. Seenaknya saja, dia mengganti perintah, saat perintah yang pertama sudah hampir kuselesaikan. "Matanya jangan melotot seperti itu. Baru juga meminta maaf, sudah mau membuat dosa. Atau kamu mau? Nanti jika sudah jadi janda, aku informasikan kepada semua orang, jika kamu itu perempuan arogan yang sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga, dan bahkan pernah meludahiku? Biar kamu jadi janda seum

  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 125. Sepertinya aku benar-benar kehilangan suamiku.

    POV. LunaItu minuman siapa? Perasaan, aku tidak pernah meminum minuman seperti itu. Di kulkas memang menyimpannya, tapi lebih sering kugunakan untuk menjamu temannya Mas Aksa, jika ada yang datang ke sini. Suamiku pun, jarang sekali menyentuh minuman seperti itu. Apakah Mas Aksa, semalam sempat pulang? Tapi dia tidur di mana? Dari mana juga, dia bisa masuk? Apakah dia memiliki kunci cadangan?Aku memutar langkahku, menuju ke ruang tamu. Kusingkap dengan lebar, gorden jendela yang tadinya masih tertutup.Benar saja, aku melihat mobil suamiku. Tapi orangnya, ada di mana? Apakah tidur di mobil? Lantas botol minuman itu? Kulangkahkan kakiku, menuju kamar tamu. Kuputar kenop pintunya. Terkunci dari dalam. Itu artinya, memang suamiku pulang, dan memilih tidur terpisah dariku. Sudahlah, biar saja.Aku sedang mulai untuk tidak peduli dengan semua hal tentang dia. Aku akan fokus dengan kebahagiaanku. Semoga saja, Mama dan Papa bisa segera pulang. Dan semoga saja mereka tidak kaget, jika nan

  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 124. Milik siapa.

    Pov. LunaEntah benar, entah salah. Bahkan aku sudah tidak bisa membedakan lagi. Saat aku sedang merasa begitu rapuh, aku justru berbagi cerita dengan mantan kekasihku itu. Bahkan aku juga bercerita tentang rencana perceraianku. Mungkin memang aku salah. Aku keliru. Sebagai seorang istri yang baik, seharusnya jika sedang ada masalah, dia akan mengadu kepada Tuhannya. Dia akan lebih mendekatkan diri kepada agamanya. Bukan malah seperti aku. Berduaan di luar rumah malam-malam, membuka aib rumah tanggaku, berkeluh kesah kepada mantan pacarku. "Kamu yakin, akan bercerai?" tanya Bara."Aku tidak sanggup berbagi. Kemarin-kemarin, kukira aku akan kuat. Tapi baru beberapa hari menjalani, aku rasanya sudah mau gila. Aku lebih baik menjauhi mudharat, daripada mengejar manfaat. Aku tidak sanggup ...."Bara tercenung sejenak, mendengar kalimat yang kuucapkan. Entah apa yang dia pikirkan. Kadang laki-laki itu, memang terlihat misterius."Dik, masuklah ke rumahmu. Tubuhmu punya hak, untuk dijaga

  • KURELAKAN SUAMIKU UNTUK MANTANNYA    Part 123. Pulang membawa ....

    POV. Bara[Samawa till jannah. Dekap eratlah yang ada di hadapanmu. Lupakan yang sudah meninggalkanmu.]Aku tahu. Aku paham, maksud dari komentar itu. Nadin ingin, agar Luna belajar mencintai Aksa yang telah menjadi suaminya, dan melupakan aku yang telah meninggalkannya.Nasehat itu tidak salah. Jika saat ini hatiku merasa tercubit, itu karena mungkin saja aku sedang sensitif. Komentar Nadin, hanya ditanggapi Luna dengan emotikon tersenyum.Kulihat unggahan-unggahannya dari yang paling atas. Semua hanya tentang butiknya. Tentang produk-produk yang dijualnya. Dia sama sekali tidak mengunggah masalahnya di dunia maya.Namun ada akunnya Nadin yang menandainya.[Keep strong. Wonder woman akan selalu kuat. Sobatku yang cantik dan baik.]Unggahan itu disertai dengan fotonya Nadin dan Luna, yang sepertinya sedang duduk di sudut kafe. Postingan itu baru saja diunggah beberapa jam yang lalu. Itu artinya, mereka masih berinteraksi hingga saat ini. Kulihat ada lingkaran kecil berwarna hijau m

DMCA.com Protection Status