Share

Part 64. Mencekik ibunya Bunga.

POV. Aksa

Sesampainya di rumah sakit, mereka langsung menelpon seseorang yang kuduga sebagai ibunya Bunga. Mungkin, saat kami tadi ke rumah sakit, ibunya Bunga segera menyusul ke rumah sakit, dan menelpon kerabatnya, supaya menyatroni rumahku.

"Mari, Mas, itu calon Ibu mertuanya Mas Aksa sudah menunggu di sana," ucap salah satu di antara mereka. Entah namanya siapa.

Dia berjalan, menuju seorang perempuan paruh baya, yang tadi sempat datang ke rumahku bersama Bunga.

Dia bilang, calon ibu mertuaku. Percaya diri sekali. Bahkan aku tidak akan pernah menganggap, jika dia adalah ibu mertuaku. Jangan harap.

"Aduh, sudah kuduga. Calon menantuku yang tampan rupawan, pasti akan datang. Ayo silahkan masuk. Tengoklah calon istrimu yang cantik itu," ucapnya.

Perempuan setengah tua itu tersenyum. Dia mengulurkan tangannya ke arahku. Namun aku sama sekali tidak menyambutnya. Kubiarkan tangannya mengambang di udara. Luna juga terlihat membuang pandangannya, saat berpapasan dengan perempuan itu.

"Ya s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status