Home / Romansa / Mistress: Dendam Wanita Simpanan / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Mistress: Dendam Wanita Simpanan: Chapter 121 - Chapter 130

136 Chapters

Selamat Tinggal

 “Jadi bagaimana?” Erika yang memulai pembicaraan. “Kau sudah mencari tahu dan sudah ingin memberikan jawaban atau penawaran lain?”  “Aku sudah mencari tahu.” Angga mengangguk pelan. “Sayangnya aku masih belum mengerti.”  “Bagian mana yang belum kau mengerti?”  Angga tentu saja mulai menjelaskan. Lelaki itu masih tidak tahu kenapa Erika harus mendekati Jayantaka, padahal perempuan itu membencinya. Dia tidak mengerti kenapa Erika masih mengejar Kaisar, padahal lelaki itu bisa dibilang musuhnya.  “Maksudku, kau pernah membencinya dan kini mengejarnya?” tanya Angga dengan kening berkerut. “Bagiku itu aneh.”  “Apa kau tidak dengar apa yang dikatakan Queenie tadi?” Alih-alih langsung menjawab, Erika ingin menjelaskan lebih dulu.  “Soal selingkuhan?” tanya Angga hati-hati. Walau tadi sudah mendengar, tapi dia tentu tidak ingin salah bicara.  “Ya. Aku
last updateLast Updated : 2023-06-19
Read more

Lelaki Lain

“Apa ini?” Reino langsung bertanya ketika menerima bungkusan dari sahabatnya. “Sambal goreng? Kau bikin sendiri?” Kali ini Vic yang bertanya. “Itu sampel makanan buatan mamaku. Rencananya, kami ingin jualan itu.” Kaisar memberi tahu. “Taste good.” Reino mengangguk, sambil mengunyah. “Kalau begitu, aku pesan untuk satu kantor.” “Apa kau gila?” Viktor yang memaki. “Tante Retno tidak mungkin bisa membuat untuk satu kantormu yang berisi nyaris seratus orang itu.” “Aku hanya ingin membantu temanku, agar dagangannya cepat laku. Apa yang salah?” “Salah karena kau bisa membuat seorang perempuan tua bekerja terlalu keras dan berakhir di rumah sakit karena kelelahan.” Kaisar tersenyum mendengar kedua sahabatnya itu bertengkar. Mereka memang orang-orang yang jarang menggunakan filter saat berbicara, tapi mereka jelas orang yang baik. “Mama masih mengerjakan ini secara manual. Belum ada mesin, jadi kalau kau memesan untuk seratus orang sekaligus, pastinya dia akan kelelahan.” Kaisar menja
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more

Menyerah

“Kenalkan ini, Kaisar.” Erika memulai perkenalan itu. “Lalu ini Travis, katanya dia fansku.” “Kalau boleh tahu, dia siapamu?” Travis dengan lancangnya bertanya. “Pacar,” jawab Erika dengan tegas. “Eh, beneran pacar toh. Kiraiin tadi masnya bohong kalau sudah punya pacar.” Perempuan yang tadi mengikuti Kaisar berbicara. Erika menatap perempuan itu dengan mata menyipit. Untung saja perempuan itu segera mengaku dan berakhir dengan sesi foto bersama. “Kau mungkin bisa jadi selebgram juga.” Erika mengatakan itu, setelah mereka berdua duduk manis di dalam mobil. “Tidak terima kasih. Aku tidak cocok dengan hal-hal seperti itu.” Kaisar segera menolak. “Lalu kau cocok sebagai apa? Pengusaha?” Erika menyindir, untungnya Kaisar tidak marah dan malah tertawa. “Aku memang merasa seperti itu.” Kaisar mengangguk penuh percaya diri. “Anak-anak yang lain juga mengatakan seperti itu. Kau sepertinya cocol di bidang pemasaran.” “Sungguh? Teman-temanmu bilang seperti itu?” Erika tidak
last updateLast Updated : 2023-07-01
Read more

Sudah Terlambat

“Kaisar.” “Hah? Kenapa?” Yang empunya nama langsung terlonjak mendengar panggilan itu. “Kau itu kenapa sih?” Retno menegur putranya. “Dari tadi dipanggil, tapi gak dijawab sama sekali. Melamun saja terus.” “Maaf, Ma. Aku lagi banyak pikiran.” Hanya itu saja yang bisa dikatakan lelaki itu pada ibunya. “Kalau emang lagi banyak kerjaan, gak usah bantu Mama. Pesanannya belum banyak kok. Masih bisa diurus sendiri. Sana, balik ke Erika lagi.” Kaisar langsung meringis mendengar nama itu disebut. Dia jadi teringat lagi dengan kebodohan yang dia buat tempo hari, saat Erika mengatakan ingin menyerah. Beberapa hari lalu, pada akhirnya Kaisar hanya bisa diam. Lelaki itu terlalu terkejut 9untuk mengatakan sesuatu, sampai akhirnya Erika kesal dan memintanya untuk segera pulang saja. “Hei, kenapa melamun lagi?” Retno memukul lengan putranya. “Maaf.” Lagi-lagi hanya itu yang bisa dikatakan oleh Kaisar. “Jangan-jangan, kau bertengkar dengan Erika ya?” Sang mama dengan mudah menabak. Sayangny
last updateLast Updated : 2023-07-02
Read more

Lamaran

“Sialan.” Kaisar mengumpat, setelah melihat ponselnya sekitar dua puluh lima menit kemudian. “Kenapa aku baru baca sekarang?” Lelaki yang baru saja mau masuk ke dalam pusat perbelanjaan itu, langsung putar balik. Dia tidak punya banyak waktu lagi dan harus segera mengejar Erika ke bandara. “Sialan.” Kaisar kembali mengumpat, ketika lupa di mana memarkir motornya. “Kenapa juga dia tidak bilang-bilang mau ke luar negeri?” Setelah sekitar lima menit mencari, pada akhirnya Kaisar bisa menemukan motornya. Dia pun bergegas pergi untuk mengejar sang pujaan hati, takut kalau tidak akan bertemu dan Erika tidak mau kembali lagi. Untung saja jalanan tidak terlalu macet. Padat, tapi masih bisa dilalui oleh motor, tanpa harus terjebak macet selama berjam-jam lamanya. Sayangnya, tetap saja butuh waktu lama ke bandara karena lokasinya yang jauh. “Maaf,” teriak Kaisar cukup kencang, ketika harus mengambil parkiran orang. “Saya lagi buru-buru, pacar saya kabur.” Alasan yang tidak masuk akal, ta
last updateLast Updated : 2023-07-08
Read more

Hanya Mimpi

“Apa sih yang kau lakukan di rumah orang?” Bima bertanya dengan kedua tangan berada di pinggang. “Padahal kau sudah diusir.” “Aku tidak diusir,” jawab Kaisar sang kakak, dengan suara sengau. Saat ini, Kaisar Arya Jayantaka sedang terbaring lemah di atas ranjang. Tentu saja dia masih tinggal di rumah Erika yang super besar itu, walau yang empunya rumah telah pergi. Itu membuat adiknya yang datang menjenguk, berdecak kesal. “Sadarlah sedikit, Kai. Kau sudah dicampakkan begitu, tapi masih juga ingin tinggal di sini.” Bima masih menasihati sang kakak, sambil merapikan beberapa pakaian yang berserakan. “Tapi itu juga salahku. Itu karena dari awal aku tidak tegas dan menghindarinya. Aku yang duluan menyakiti Erika.” Walau sudah ditinggal, lelaki yang tengah sakit itu masih membela pujaan hatinya. “Terserah, tapi yang jelas kau tidak bisa terus tinggal di rumah orang. Walau sempit, tinggal di rumah sendiri lebih baik. Setidaknya ada yang melihatmu kalau sakit seperti sekarang.” Bima te
last updateLast Updated : 2023-07-09
Read more

Mimpi yang Terlalu Indah

“Mimpiku terlalu indah,” gumam Kaisar ketika dia baru saja terbangun dari tidurnya, keesokan hari. Kaisar mendesah pelan ketika mengingat mimpinya. Dia bisa melihat Erika dengan sangat jelas dalam mimpi itu, bahkan bisa mendengar suara pujaan hatinya. Namun, itu tidak mungkin kan? Erika sedang ada di Amerika. “Sudahlah, Kai. Sudah saatnya kau sadar dan kembali pada kenyataan.” Lelaki itu pada akhirnya bangun dari ranjang. Kaisar sudah merasa lebih sehat, tapi masih sedikit lemas. Karenanya dia tidak merapikan ranjang dan memilih untuk pergi ke dapur untuk memakan sesuatu saja. Siapa tahu ada masakan sang mama yang bisa dihangatkan. Namun, belum juga sampai di dapur, Kaisar bisa mendengar suara berdengung. Sepertinya, seseorang sedang menggunakan blender entah untuk apa. “Mama? Sepagi ini sudah datang?” Kaisar tentu mengernyit karena ini masih sangat pagi. Baru jam enam pagi. “Oh, kau sudah bangun?” Kedua bola mata Kaisar membulat mendengar suara itu. Suara lembut yang jelas bu
last updateLast Updated : 2023-07-15
Read more

Tarik Ulur

“Kurasa aku akan menikah dalam waktu dekat,” ucap Erika dengan raut wajah riang. “Eh, kok bisa?” Vanessa yang paling pertama menyahut dengan raut wajah kaget. Kebetulan, mereka memang sedang melakukan panggilan video grup. “Lelaki mana yang akhirnya berani melamarmu?” Lydia juga ikut bertanya dengan nada antusias. “Padahal kupikir kau akan menunggu Kaisar sampai tua.” Cinta yang meledek, sambil menyuapi anaknya makan. “Aku dengan Kaisar kok,” jawab Erika masih dengan nada riang. “Tadi pagi dia melamarku.” Seruan bernada kaget langsung terdengar. Satu per satu sahabat Erika, mulai menanyakan banyak hal. Mereka tentu saja penasaran kenapa bisa Kaisar Arya Jayantaka pada akhirnya memutuskan untuk menikah dengan Erika Wiratama. Tentu saja Erika tidak keberatan menceritakan lamaran yang sama sekali tidak romantis itu, tapi tetap berhasil membuatnya terharu. Dia bahkan memamerkan cincin tipis yang dibelikan Kaisar. “Cantik kan?” tanya Erika benar-benar tak bisa untuk tidak tersenyum
last updateLast Updated : 2023-07-16
Read more

Putus

“Erika.” Kaisar berteriak, sembari mengetuk pintu. “Kau belum makan.” Tentu saja tidak ada jawaban dari balik pintu. Perempuan cantik itu, bungkam dan tidak ingin berbicara pada sang kekasih. Entah Erika yang terlalu negatif atau apa, tapi dia merasa terkhianati. “Aku bukannya tidak ingin menikah.” Pada akhirnya, Kaisar kembali mencoba menjelaskan. “Aku tidak mempermainkanmu. Aku hanya meminta sedikit waktu, sampai aku cukup stabil untuk menghidupimu.” “Saat ini aku bahkan tidak pekerjaan, loh. Aku hanya bantu-bantu mama buat jualan dan itu pun masih baru merintis. Aku janji tidak akan lama-lama.” Seberapa banyak penjelasan yang diberikan Kaisar, tampaknya Erika enggan mendengar. Perempuan itu tetap bungkam dan mengunci diri di dalam kamar. Itu jelas membuat Kaisar menjadi makin sakit kepala. *** “Kenapa sih perempuan sulit sekali dimengerti?” Gagal membujuk Erika keluar kamar, pada akhirnya Kaisar berkunjung ke rumah temannya. “Kalau mereka mudah dimengerti, bukan perempuan
last updateLast Updated : 2023-07-29
Read more

Ditolak

“Aku gak jadi nikah.” Erika meneriakkan itu di depan ponselnya. “Hah? Maksudnya gimana?” Para sahabat Erika yang terhubung melalui panggilan video call, langsung memekik karena terkejut. “Aku udah balikin cincin yang dikasih Kaisar,” jawab Erika dengan wajah cemberut, siap untuk menangis. “Loh? Kenapa?” Cinta yang paling pertama bereaksi. “Perasaan baru berapa hari lalu kamu dilamar.” “Iya, tapi dia hanya asal ngelamar. Gak beneran mau nikah, apalagi dalam waktu dekat.” Erika menjawab dengan ekspresi kesal yang berlebihan. “Bentar-bentar.” Lidya langsung menghentikan sahabatnya yang baru mau menyambung kalimat itu. “Maksudnya gimana sih? Coba cerita yang detail.” Akhirnya, mengalirlah cerita Erika begitu saja. Tentu saja dia menceritakan itu dengan menggebu-gebu karena benar-benar merasa kesal. Tapi ternyata, itu membuat para sahabatnya jadi bingung. “Kenapa kau langsung minta pisah sih?” Vanessa yang bertanya dengan bingung. “Itu kan bisa dibicarakan baik-baik dulu.” “Aku su
last updateLast Updated : 2023-07-30
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status