“Beraninya kau memperlakukan putriku seperti itu! Suami yang baik adalah sauami yang mau bertanggung jawab atas segala semua kebutuhan istrinya! Kalau istrimu meminta banyak hal, artinya kebutuhannya juga banyak! Harusnya kau yang sadar diri karena tidak bisa memenuhi kebutuhan Maya, kenapa jadi menyalahkan dia!” hardik ibunya Maya kepada Rendra.Saat itu, Rendra menyadari bahwa posisinya sama sekali tidak menguntungkan, seharusnya dia tahu bahwa tak akam ada orang yang membelanya sama sekali di sini, seharusnya dia tetap diam saja dan mengikuti apa yang mereka inginkan. Namun, mau bagaimana lagi, nasi sudah menjadu bubur dan tak bisa dikembalikan lagi.“Ibu, Ayah, sudahlah, ini semua salahku, bukan salah Rendra,” ucap Maya dengan tiba-tiba.“Apa? Salah kamu? Nggak! Nggak bisa! Seenaknya sendiri dia bersikap seperti itu kepadamu! Kamu kan memang banyak kebutuhan, Sayang. Harusnya dia bisa memenuhi kebutuhan kamu, dong! Lagian, kenapa menikah sama orang seperti dia sih! Masih banyak pr
Baca selengkapnya