Dara pun kembali ke apartemennya karena ia ada janji akan pergi bersama kedua orang tuanya lagi."Rizal, terima kasih banyak ya. Kabari aku jika wanita itu masih menghubungimu," ucap Dara."Tenang saja, Nona. Saya bisa menghadapi wanita murah seperti itu," ucap Rizal tanpa perasaan."Gila, sadis banget lakik ini," batin Dara."Kalau begitu, besok gajimu aku tambah, ya!""Tidak perlu repot-repot, Nona."Dara juga tidak mau karyawannya yang sangat loyal itu tidak diberi imbalan apa-apa. Namun, apakah memberikan uang adalah pilihan yang tepat untuknya? Sebelum Dara ke luar dari mobil, ia melihat raut wajah pria itu yang cukup kecewa."Ah! Bagaimana kalau kita jalan besok? Akan kutraktir kau makanan yang enak! Kau mau?" Dara mengubah tawarannya."Tentu saja! Tidak perlu menggunakan uang itu, saya lebih suka jalan bersama dengan anda!" ucap pria itu dengan senyum kecil.Dara merasa lega karena kini dirinya bisa mengerti perasaan pria itu. Dara pun pergi ke luar dari mobil Rizal dan langsun
Baca selengkapnya