Beranda / Fantasi / GGAP 3 : THE LAST / Bab 231 - Bab 240

Semua Bab GGAP 3 : THE LAST: Bab 231 - Bab 240

639 Bab

BAB 231

Beberapa detik kemudian, empat orang polisi masuk ke ruangan manajer proyek dengan sikap yang arogan. Dia terlihat memperhatikan setiap orang yang ada di dalam ruangan dengan tatapan jijik dan merendahkan. Tanpa basa-basi, ia langsung bertanya dengan sikap yang sangat angkuh, "Siapa pimpinan perusahaan di sini?" Elisa yang melihat itu, merasa sangat kesal. Para polisi ini, tidak menghargai mereka sama sekali. Karena itu, Elisa menjawab dengan nada acuh tak acuh, "Saya." "Oh, kamu! Kalau begitu, kamu harus kami tangkap atas insiden kecelakaan yang menyebabkan kematian dua orang pekerja." Jelas saja, semua orang dibuat terkejut dengan ucapan si polisi. "Maaf, pak. Apa saya tidak salah dengar? Anda bahkan belum menyelidiki masalah ini dengan benar dan langsung menangkap bos saya?" Tanya Edra tidak puas dengan cara polisi tersebut. Polisis tersebut menatap Edra dengan dingin. Lalu, tanpa basa-basi ia langsung memukul Edra dengan tongkatnya dan membuat Edra tersungkur di bawah meja
Baca selengkapnya

BAB 232

"Ha-halo?" Jawab Jackie gugup. Tangannya bahkan terlihat gemetar ketika mengangkat ponsel tersebut dan beberapa butir keringat sebesar biji kacang keluar dari kulit kepalanya. Sesuatu yang menandakan betapa gugupnya Jackie saat itu.Mengetahui bahwa yang menjawab panggilannya bukan Awan, Rhaysa segera bertanya, "Kamu siapa? Di mana tunanganku?" Glek!'Tunangan?'Ketakutan Jackie semakin menjadi, mengetahui bahwa yang sedang menghungi saat itu adalah tunangan bosnya. Ini akan menjadi bencana besar dalam hidupnya dan membuat wajah Jackie seperti kehilangan warnanya."Ma-maaf, nyonya. Saya- saya Jackie, CEO ROB's Manufacturing.""Oh, ternyata itu anda, Jackie. Oya, di mana mas Awan? Kenapa ponselnya bisa ada sama anda?" Tanya Rhaysa menurunkan nada bicaranya. Rhaysa sudah mendapatkan informasi tentang Jackie sebelumnya dan ia tahu bahwa Awan saat ini berada di perusahaan pimpinan Jackie, selama menyelesaikan urusannya di Hong Kong. Sebelumnya, Rhaysa sempat ragu-ragu untuk menghubung
Baca selengkapnya

BAB 233

Awan berjalan acuh tak acuh mengikuti langkah Edwin. Saat mereka tiba dalam ruangan interogasi, Awan sempat memperhatikan isi ruangan sejenak dan langsung duduk begitu saja di atas salah satu kursi yang terdapat di dalam ruangan.Anggota Edwin langsung membentak Awan, "Hai, siapa yang menyuruhmu duduk di sana? hah!"Awan hanya meliriknya sekilas dan berkata, "Ini kursi, terus apa gunanya kalau tidak untuk diduduki?" Ujar Awan cuek."Kamu?"Anggota tersebut berniat menyerang Awan karena sikap lancang Awan. Namun, Edwin segera menahannya dan berbisik padanya, "Tahan dulu! Kamu matikan CCTV terlebih dahulu dan salah seorang dari kalian harus berjaga di luar. Nanti, ada waktunya kita akan memberi pelajaran pada orang ini."Mendengar itu, tatapan anggota polisi tersebut menjadi berbinar senang. Tangannya sudah sangat gatal sejak tadi dan sudah tidak sabar untuk memberi pelajaran pada Awan dan menunjukkan siapa bosnya, melihat sikap acuh Awan yang tidak menghargai mereka sama sekali.Setela
Baca selengkapnya

BAB 234

Melihat kedatangan inspektur Joseph Lau, sudut mata Edwin Young berkedut panik. Dengan gugup, Edwin berusaha bersikap tenang dan bertanya, "Ada apa, inspektur Joseph? Anda seharusnya menghubungi saya, jika anda membutuhkan sesuatu dari saya." "Bagaimana cara saya menghubungimu, jika nomormu saja tidak aktif!" Balas inspektur Joseph dingin. Matanya segera menapu Awan yang sedang duduk tenang di balik meja. Saat itu, Joseph langsung bisa menebak, bahwa pemuda ini adalah atasan Jackie. Sadar jika tujuannya saat itu untuk membebaskan Awan, ia segera memerintahkan pada Edwin, "Apa kamu sadar apa yang telah kamu lakukan? Cepat bebaskan mr. Awan dan tutup kasusnya." Ucapan Edwin terdengar begitu tegas dan tidak kenal tawar menawar. Hanya saja, Edwin yang sudah diperintahkan secara khusus untuk menangani kasus ini, bagaimana mungkin bisa untuk melepaskan Awan begitu saja? Karirnya dipertaruhkan di sini. "Maaf, inspektur Joseph. Sepertinya, ini tidak akan mudah." Balas Edwin memberanikan d
Baca selengkapnya

BAB 235

Sementara itu, di tempat Elisa berada saat ini. Salah seorang petugas keamanan bergegas melaporkan pada Olivia, "Bos, ini gawat!" Ujarnya dengan napas terengah."Gawat kenapa?" Tanya Olivia penasaran melihat ekspresi tegang anggotanya."Di depan- di depan ada seratus lebih klan Shui Fong. Mereka..." Saking tegangnya, petugas keamanan tersebut sampai kesulitan bicara untuk melaporkan situasi genting yang sedang mereka hadapi."Tenangkan dirimu! Ceritakan, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa mereka kemari?" Tanya Olivia penasaran. Saat itu, ia sempat melirik Elisa dan menduga jika kedatangan klan Shui Fong ke tempat mereka, ada hubungannya dengan Elisa.Sepertinya, ucapan Awan sebelumnya ada benarnya. Jika target yang mereka inginkan sebenarnya adalah Elisa dan mereka sengaja membuat keributan seperti ini untuk menargetkan Elisa. Namun, karena Awan mengacaukan rencana mereka dengan sengaja mengumpankan dirinya, membuat rencana mereka jadi tertunda.Sepertinya, kedatangan klan Shui Fong
Baca selengkapnya

BAB 236

Ketika Tan Yiu melihat Jackie Chan, ia tampak segan dan segera berkata, "Mr. Jackie, anda ternyata berada di sini!""Tapi, ini adalah masalah klan Shui Fong. Saya menghormati anda, karena itu, anda sebaiknya segera pergi dari sini dan tidak terlibat dengan masalah ini."Tan Yiu merupakan satu dari tujuh naga klan Shui Fong. Secara alami, dia tahu sampai di mana batasnya. Meski organisasi mereka termasuk satu dari tujuh klan bawah tanah terbesar yang ada di negeri ini, mereka tidak mungkin bisa memulai konflik dengan tokoh-tokoh konglomerat, seperti halnya Jackie dengan begitu saja. Bukan rahasia lagi, tujuh klan penguasa ini didanai oleh para konglomerat untuk bisa mengoperasikan organisasi mereka. Tentunya selain dari banyak bisnis ilegal yang mereka jalankan. Karena selain faktor dana, pengaruh dari para konglomerat ini, akan membuat mereka kebal dari jerat hukum.Meski Tan Yiu tidak tahu, klan mana yang membekingi Jackie Chan dan perusahaannya. Namun yang jelas, mereka secara alam
Baca selengkapnya

BAB 237

"Kakak Chou, jumlah kita ada dua ratus lebih. Meski kita tidak ahli bertarung! Setidaknya, kita bisa membantu pihak keamanan untuk menghadapi klan Shui Fong.""Iya, itu benar. Kita harus menyelamatkan nona Elisa!""Selamatkan nona Elisa!"Melihat anggotanya sudah bertekad untuk ikut membantu pihak keamanan, Chou akhirnya tidak kuasa untuk menolak keinginan mereka. "Baik, kalau kalian semua sudah sepakat seperti ini. Apa yang akan terjadi nanti, maka terjadilah! Mari, kita selamatkan nona Elisa." Balas Chou berapi-api.Para pekerja yang berjumlah dua ratus orang lebih ini, akhirnya sepakat untuk membantu pihak keamanan menghadapi klan Shui Fong.Meski tidak memiliki kemampuan bertarung seperti halnya gengtser, mereka dengan gagah berani memasuki medan laga dengan bersenjata apapun yang bisa mereka temukan. Ada yang membawa linggis, palu hingga balok kayu sebagai senjata.Hal itu mengejutkan semua orang, saat Olivia sedang kewalahan menghadapi serangan geng Shui Fong, dari kejauhan ter
Baca selengkapnya

BAB 238

Dengan datangnya empat orang pengawalnya ini, Tan Yiu terlihat lebih percaya diri.Pisces tertawa sinis dan menyindirnya, "Ternyata Tan Yiu, salah satu dari dari tujuh naga Fong masihlah seorang pengecut. Sampai harus membutuhkan bantuan orang lain untuk menghadapi seorang wanita."Tan Yiu yang selalu mengutamakan kemenangan, tidak menghiraukan sindiran Pisces terhadapnya, "Teruslah bicara! Karena sebentar lagi, kepalamu akan ku pisahkan dari tubuh indahmu itu."Tan Yiu dan empat orang pengawalnya, tanpa malu langsung menyerbu Pisces yang hanya seorang diri. Anggota Jackie yang melihat hal itu, segera berkata, "Cepat, bantu kepala keamanan! Jangan sampai, para pengawal Tan Yiu melukainya."Para pengawal Jackie segera bergegas untuk memberi bantuan pada Pisces. Hanya saja, Tan Yiu bersama empat pengawalnya masih terlalu tangguh bagi mereka. Sepuluh orang pengawal ini, meski mereka adalah petarung yang handal, ternyata dapat dengan mudah dikalahkan oleh empat iblis penjaga Tan Yiu.Pisc
Baca selengkapnya

BAB 239

Beberapa menit sebelumnya.Patrick Kwang langsung tegang begitu mendengar nama kepala polisi datang mencari dirinya. Dengan langkah gugup, ia berjalan ke luar ruangan untuk menemui kepala polisi yang saat itu sedang menunggu dalam ruang kerjanya.Patirck Kwang bahkan bisa merasakan detak jantungnya saat ini, karena saking cemasnya. Ia sadar, jika kepala polisi mengajar dirinya karena masalah ini, maka ia pasti berada dalam masalah yang sangat besar. Saat Patrick bersama bawahannya masuk ke dalam ruangan, pemandangan yang membuat jantungnya semakin bergemuruh kencang adalah orang-orang yang saat itu berada di dalam ruangan. Ternyata, tidak hanya kepala polisi saja yang berada di sana. Selain, kepala polisi, ada Walikota dan bahkan ketua dewan dan beberapa pejabat penting pemerintahan lainnya. Sementara itu, ada seorang wanita cantik yang saat itu duduk di sofa dalam ruangannya. Di belakangnya, ada juga dua pria berbadan tegap dengan aura begitu kuat menjaganya.Anehnya, pimpinannya d
Baca selengkapnya

BAB 240

Itu adalah tamparan dari William. Dia sangat murka ketika mendengar ucapan Awan barusan. Patrick dan anggotanya benar-benar telah mencoreng institusi penegak hukum negara ini."Sejak kapan kalian bisa memaksa seseorang yang bahkan belum diselidiki untuk membuat surat pernyataan pengakuan bersalah? Kalian telah mempermainkan sesuka hati kalian."William benar-benar malu dengan perbuatan anggotanya tersebut. Di depan semua orang, William menghadiahi Patrick dan anggotanya dengan tamparan dan tendangan.Setelah puas, ia berkata sambil membungkuk dihadapan Awan, "Tuan Sanjaya, tolong maafkan saya. Saya tidak tahu jika anggota saya sampai bertindak sejauh itu terhadap anda. Saya berjanji akan membereskan masalah ini."William adalah kepala polisi yang jujur. Dia mencapai posisinya saat ini dengan kerja keras selama belasan tahun dan banyak prestasi yang telah diraihnya. Sekarang, ada bawahannya yang berani bertindak dengan curang seperti ini, bagaimana ia tidak murka? dan sekaligus, ia san
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2223242526
...
64
DMCA.com Protection Status