Dengan datangnya empat orang pengawalnya ini, Tan Yiu terlihat lebih percaya diri.Pisces tertawa sinis dan menyindirnya, "Ternyata Tan Yiu, salah satu dari dari tujuh naga Fong masihlah seorang pengecut. Sampai harus membutuhkan bantuan orang lain untuk menghadapi seorang wanita."Tan Yiu yang selalu mengutamakan kemenangan, tidak menghiraukan sindiran Pisces terhadapnya, "Teruslah bicara! Karena sebentar lagi, kepalamu akan ku pisahkan dari tubuh indahmu itu."Tan Yiu dan empat orang pengawalnya, tanpa malu langsung menyerbu Pisces yang hanya seorang diri. Anggota Jackie yang melihat hal itu, segera berkata, "Cepat, bantu kepala keamanan! Jangan sampai, para pengawal Tan Yiu melukainya."Para pengawal Jackie segera bergegas untuk memberi bantuan pada Pisces. Hanya saja, Tan Yiu bersama empat pengawalnya masih terlalu tangguh bagi mereka. Sepuluh orang pengawal ini, meski mereka adalah petarung yang handal, ternyata dapat dengan mudah dikalahkan oleh empat iblis penjaga Tan Yiu.Pisc
Beberapa menit sebelumnya.Patrick Kwang langsung tegang begitu mendengar nama kepala polisi datang mencari dirinya. Dengan langkah gugup, ia berjalan ke luar ruangan untuk menemui kepala polisi yang saat itu sedang menunggu dalam ruang kerjanya.Patirck Kwang bahkan bisa merasakan detak jantungnya saat ini, karena saking cemasnya. Ia sadar, jika kepala polisi mengajar dirinya karena masalah ini, maka ia pasti berada dalam masalah yang sangat besar. Saat Patrick bersama bawahannya masuk ke dalam ruangan, pemandangan yang membuat jantungnya semakin bergemuruh kencang adalah orang-orang yang saat itu berada di dalam ruangan. Ternyata, tidak hanya kepala polisi saja yang berada di sana. Selain, kepala polisi, ada Walikota dan bahkan ketua dewan dan beberapa pejabat penting pemerintahan lainnya. Sementara itu, ada seorang wanita cantik yang saat itu duduk di sofa dalam ruangannya. Di belakangnya, ada juga dua pria berbadan tegap dengan aura begitu kuat menjaganya.Anehnya, pimpinannya d
Itu adalah tamparan dari William. Dia sangat murka ketika mendengar ucapan Awan barusan. Patrick dan anggotanya benar-benar telah mencoreng institusi penegak hukum negara ini."Sejak kapan kalian bisa memaksa seseorang yang bahkan belum diselidiki untuk membuat surat pernyataan pengakuan bersalah? Kalian telah mempermainkan sesuka hati kalian."William benar-benar malu dengan perbuatan anggotanya tersebut. Di depan semua orang, William menghadiahi Patrick dan anggotanya dengan tamparan dan tendangan.Setelah puas, ia berkata sambil membungkuk dihadapan Awan, "Tuan Sanjaya, tolong maafkan saya. Saya tidak tahu jika anggota saya sampai bertindak sejauh itu terhadap anda. Saya berjanji akan membereskan masalah ini."William adalah kepala polisi yang jujur. Dia mencapai posisinya saat ini dengan kerja keras selama belasan tahun dan banyak prestasi yang telah diraihnya. Sekarang, ada bawahannya yang berani bertindak dengan curang seperti ini, bagaimana ia tidak murka? dan sekaligus, ia san
Elisa berteriak cemas, saat Leo berada begitu dekat darinya dan tinggal sejengkal lagi meraih Elisa. Elisa merasa jantungnya seakan berhenti berdetak, karena khawatir jika Leo berhasil mendapatkannya dan menyakitinya. Saat kritis seperti itu, sebuah bayangan tiba-tba muncul dari samping tubuh Elisa. Tidak ada yang menyadari kehadirannya, karena saking cepat kemunculannya.Tidak juga Leo, dia terlambat bereaksi, ketika bayangan tersebut langsung menyerangnya dan mengirim tubuhnya terbang hingga terhempas ke dinding dengan begitu kerasnya.Brak!Terdengar bunyi benturan yang sangat keras dan membuat Elisa mau tidak mau memberanikan diri membuka matanya. Ia terkejut, ketika melihat pria yang sebelumnya hendak menangkapnya, ternyata sudah meringkuk di sudut ruangan dan terdapat retakan yang cukup lebar di bagian dinding tempat pria itu terhempas sebelumnya.Elisa sampai menahan napas karena tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi saat itu.'Bukankah dia barusan hampir menangkapku? Lal
Tan Yiu, bukannya bersimpatik justru berniat menyelesaikan Pisces saat itu juga. Seseorang dengan kemampuan seperti Pisces, akan sangat berbahaya jika ia membiarkanya bebas saat ini. Tan Yiu tentu tidak ingin membiarkan nyawanya terancam di masa depan, dengan adanya Pisces yang akan membalas dendam kepadanya atas apa yang terjadi hari ini.Karena itu, Tan Yiu segera memerintahkan empat pengawalnya untuk menyelesaikan Pisces saat itu juga."Bunuh dia!" Perintah Tan Yiu dingin.Empat penjaga iblis Tan Yiu, dengan ekspresi dingin di wajah mereka langsung bergerak maju dan bersiap dengan masing-masing senjata ditangan mereka.Salah seorang dari mereka berkata, "Sayang sekali, hidupmu hanya sampai di sini, cantik!""Jika saja, kamu menerima tawaran dari bos Tan Yiu tadi, mungin kamu masih bisa berumur panjang dan menikmati kehidupan mewah seperti kami.""Sekarang, terimalah ajalmu!"Pisces sudah tidak mendengar ucapan empat penjaga iblis ini dengan jelas. Ia sudah sangat lemah dan satu-sa
Saat Olivia membuka matanya pertama kali, ia menemukan Elisa yang sedang menungguinya di sisi tempat tidurnya. Mata Elisa bahkan tidak berkedip sedikitpun, ketika melihat Olivia bangun untuk pertama kalinya. Awalnya, ia sudah sangat cemas dengan kondisi Olivia. Elisa bahkan sempat berpikir, jika ia akan kehilangan Olivia untuk selamanya. Elisa sudah bersama Olivia selama bertahun-tahun, jadi dia tahu betapa setianya Olivia kepadanya. Wanita itu, bahkan tidak ragu untuk mengorbankan nyawanya sendiri, demi melindungi Elisa dan selama waktu itu, hubungan mereka lebih mirip sebagai saudara ketimbang majikan dan pelayan. Karena itu, ketika melihat luka Olivia yang begitu parah sebelumnya, Elisa menangis khawatir. Ia bahkan tidak ragu bersujud di depan Awan, demi bisa menyelamatkan nyawa Olivia. Hal yang wajar. Mengingat parahnya luka yang diderita oleh Olivia saat itu. Luka paling fatal berada tepat dibagian perutnya. Saking parahnya, isi perutnya bahkan terlihat jelas saat itu dan mem
Di bawah tekanan Dragon Lee yang membawa sepuluh pendiri klan 11S dan juga seluruh anggota mereka, Darick Fong dibuat tidak berkutik.Tidak masalah, jika ia menganggap dapat menghadapi sebelas orang ini, jika mereka menyatukan kekuatan mereka. Masalahnya, di luar markas mereka, telah berkumpul lima ribu lebih anggota 11S yang mengepung markas mereka. Jumlah ini, bahkan hampir dua kali lebih banyak dari total pasukan klan Shui Fong.Tidak ada peluang bagi Darick Fong jika ia berniat untuk melawan Dragon Lee.Pada akhirnya, Darick lebih memilih keselamatan dirinya dan juga semua orang dalam klannya. Ini bukan masalah harga diri ataupun reputasi klan, karena mereka hanya bekerja dibawah perintah Akbar Malik. Apa yang mereka korbankan, tidak sebanding dengan apa yang mereka dapat dari Akbar.Justru, jika mereka nekat untuk melawan klan 11S hari ini, itu akan membuat klan mereka lenyap untuk selamanya.Sebagai, veteran dalam dunia bawah tanah, Darick sangat mengerti apa yang menjadi priori
Setahun setelah itu, saat Dragon Lee mulai membentuk organisasinya sendiri. Saat itulah, ia baru mendapat informasi yang selama ini hanya beredar dalam dunia bawah tanah, bahwa pemimpin dari pasukan kematian itu adalah Kelvin Sanjaya, ketua klan Sanjaya sebelum Awan.Saat itu, Dragon Lee menyimpan kekaguman tersendiri dalam hatinya terhadap Kelvin dan klan Sanjayanya. Dimata Dragon Lee, klan dengan pasukan seperti itu adalah kekuatan yang sangat mengerikan. Tidak peduli, sebesar apapun organisasi yang ia bentuk, mereka masih tidak akan ada apa-apanya jika dibanding dengan pasukan berjubahnya klan Sanjaya yang mampu melenyap dua klan besar dengan hanya seratus orang saja.Thomas Lee melaporkan apa yang baru saja disampaikan oleh pamannya kepada Awan dan juga Rhaysa secara langsung.Thomas bahkan tidak berani memberitahu tentang hal itu melalui telepon, karena takut dianggap tidak sopan. Bagi orang kelas atas seperti Thomas, sikap dan cara mereka memperlakukan seseorang, dinilai dari ke
Satu setengah tahun kemudian.Tiga istri Awan, Annisa, Amanda dan Calista, tampak sedang cemas menunggu di luar kamar di rumah tuo, kampung halaman Awan. Di tengah mereka, tampak dua orang balita yang sedang digendong oleh Annisa dan Calista, sementara Amanda tampak sedang bermain dengan kedua balita berjenis kelamin perempuan tersebut dengan sesekali mencubit gemas pipi keduanya.Kalian mungkin bertanya-tanya, di mana Rhaysa alias Raine? Awan belum berhasil melamarnya hingga detik ini. Awan pernah mencoba melamar Raine setengah tahun yang lalu. Hanya saja, lamarannya langsung ditolak. Ratu Samudera memberikan syarat yang sangat berat jika Awan ingin melamar putrinya, yaitu Awan harus berada di level Divine atau dewa terlebih dahulu. Hasilnya, Awan telah berjuang keras di selama berada di tanah dewa untuk terus meningkatkan kemampuannya. Meski begitu, sepertinya ia masih harus bersabar untuk bisa melamar Raine.Kembali ke ruang tamu, rumah tua Awan.Tidak sama seperti Amanda yang terl
Rombongan Cakar Hitam mencibir ucapan Awan yang dinilai terlalu berani dan tidak bercermin, siapa lawan yang akan ia hadapi. Sementara, Datuk Cakar Putih dan bangsa harimau Bukit Larangan lebih mencemaskan nasib Awan. Mereka masih mengira. jika Awan hanya mengandalkan kekuatan warisan Gumara. Itu semua tidak akan cukup untuk menghadapi Cakar Hitam. "Uda!" Andini menarik ujung baju belakang Awan dan terang-terangan menunjukkan kekhawatirannya. Namun, Awan hanya tersenyum cuek dan memintanya untuk tidak perlu khawatir. Entah karena kalimat yang diucapkan Awan padanya atau cara penyampaian dan ketenangan yang ditunjukkan oleh Awan, membuat Andini merasa jauh lebih tenang dan merasa bisa mempercayai Awan. Roaaar! Cakar Hitam melompat ke depan dan tibat-tiba saja, ia sudah berubah wujud menjadi harimau besar dengan belang hitam di sekujur tubuhnya. Untuk bisa mengalahkan Awan, Cakar Hitam sudah bertekad untuk mengerahkan seluruh kekuatan dan berubah menjadi wujud terbaiknya. Cakar H
Wajah Taring Hitam seketika memerah panas melihat sikap Andini yang dengan terang-terangan menjatuhkan dirinya ke dalam pelukan seorang pria asing seperti Awan. Ia telah mengagumi Andini sejak lama, bagaimana ia bisa menerima, wanita yang disukainya bermesraan dengan pria lain tepat di depan hidungnya? Tidak peduli, apa pria itu dicintai Andini atau tidak. Bagi Taring Hitam, hanya dialah yang pantas menjadi pasangan Andini. Dia tidak habis pikir dengan sikap bodoh Andini, bagaimana ia bisa memilih seorang pria yang bukan apa-apa jika dibanding dirinya? Dia kuat dengan seluruh tubuh dipenuhi oleh otot-otot baja. Selain itu, dia adalah seorang pangeran dengan masa depan cerah. Bersamanya, Andini pasti akan jauh lebih bahagia. Bangsa harimau rata-rata memiliki tubuh yang besar dan berotot. Sehingga melihat tubuh Awan yang biasa, membuat Taring Hitam menilainya sebagai sosok yang sangat lemah. Dengan tatapan penuh kecemburuan dan kebencian, Taring Hitam akhirnya tidak bisa lagi menaha
Tatapan Cakar Hitam menjadi dingin dan tidak lagi menunjukkan keramahan pura-puranya, "Cakar Putih, apa kamu tahu konsekuensi dari pilihanmu hari ini?" Sambil menekan rasa gugup dalam hatinya, Datuk Cakar Putih berusaha tersenyum tenang dan berkata, "Keputusan kami bersifat final dan anda bisa kembali." "Kamu?" Kilat kemarahan terbesit di mata Cakar Hitam dan tiba-tiba saja ia sudah menghilang dari tempat ia semula berdiri. Wus! Terlalu cepat! Datuk Cakar Putih terkesiap. Meski ia sudah menduga reaksi akhir dari Cakar Hitam. Namun, gerakannya terlalu cepat untuk bisa ia ikuti dan detik berikutnya, Cakar Hitam sudah muncul tepat di depan Datuk Cakar Putih dan melayangkan sebuah serangan yang tidak bisa ditahannya. Braaak. Datuk Cakar Putih tidak bisa menahan pukulan itu sepenuhnya dan membuatnya terbang membelah barisan pasukan di belakangnya. "Datuk Cakar Putih?" Pekik orang-orang tertahan dan terkejut melihat keberanian Cakar Hitam yang telah menyerang tetua mereka tepan dih
Suasana di alam bangsa harimau tampak tegang dan semua penjaga perbatasan memasang wajah serius dan penuh waspada.Awan sengaja menyamarkan penampilannya dan mengeluarkan aura harimau yang ada di dalam tubuhnya dan membuat ia berhasil membaur dengan para penduduk bangsa harimau tanpa ketahuan. Setelah kedatangannya terakhir kali ke tempat itu, Awan memiliki memori yang sangat tajam tentang semua sudut tempat ini, yang memungkinkannya bisa berpindah kemanapun yang ia inginkan.Tidak lama setelah kedatangan Awan, rombongan Taring Hitam juga datang bersama ayah, para tetua dan juga puluhan prajurit terbaik bangsanya.Taring Hitam tampak tidak main-main dengan ancamannya. Hal itu, membuat gelisah bangsa harimau yang tinggal di Bukit Larangan.Para petinggi yang dipimpin oleh Datuk Cakar Putih tampak serius membahas masalah ini di aula tetua."Datuk, kita tidak bisa membiarkan mereka mendapatkan apa yang mereka mau. Bagaimanapun, raja sedang tidak ada di sini dan kita semua berkewajiban me
Seminggu yang lalu, ada sekolompok orang asing yang datang ke Kampung Tuo. Anehnya, mereka melewati batas Kampung Tuo begitu saja dan ternyata, tujuan mereka adalah kampung mistis yang ada di Bukit Larangan, tempat di mana bangsa harimau tinggal. Kelompok ini dipimpin oleh seorang pemuda bernama Taring Hitam, putra dari raja harimau Cakar Hitam yang berasal dari gunung Medan. Tujuan mereka datang, karena Taring Hitam yang sudah cukup usia untuk menikah, menginginkan Andini sebagai istrinya. Meski mereka tahu bahwa Andini adalah pasangan yang disiapkan untuk raja. Hanya saja, bangsa harimau dari gunung Medan ini tahunya bahwa raja Gumara telah lama tiada dan tidak memiliki pewaris sama sekali. Hal itu, coba dimanfaatkan oleh Taring Hitam untuk mendapatkan Andini. Taring Hitam yang terpesona dengan kecantikan Andini, ketika berkunjung ke bukit Larangan beberapa tahun lalu, berniat menjadikan Andini sebagai miliknya dan begitu ia mencapai usia layak menikah, Taring Hitam langsung me
Fikri dan Purnama yang semula berdebat, bahkan sampai berhenti dan tercengang mendengar wanita pujaan mereka dilamar oleh pria lain, tepat di depan mereka. Bagaimana mungkin mereka menerimanya?Jika pria lainnya, mungkin akan diam. Namun, mereka tidak mungkin bisa membiarkan ada lelaki lain merebut wanita yang mereka idamkan dari tangan mereka."Hei, bung! Apa maksudmu melamar dokter Nisa siang hari bolong begini?""Apa kamu tahu, siapa dokter Annisa? Sepuluh kamu, tidak bisa dibandingkan dengan seorang dokter Nisa.""Lebih baik kamu pergi dari sini! Atau kami akan memanggil satpam untuk mengusirmu."Ujar Fikri dan Purnama yang kali ini bisa kompak. Melihat reaksi keduanya, Awan cukup terkejut dan selanjutnya justru terkekeh geli. Ia melihat keduanya tidak ubahnya seperti badut yang sedang membuat pertunjukan.Awan melirik Annisa sekilas untuk menanyakan siapa mereka dan tampak balasan wajah jengah Anisa dan ketidakberdayaannya. Annisa membisikan identitas keduanya ke telinga Awan.
Rumah sakit umum ASA.Meski terletak di lokasi terpencil karena berada di bawah kampung Tuo dan lokasi yang jauh dari kabupaten, ditambah akses jalan ke sana yang tidak selebar jalan kabupaten. Kenyataannya, rumah sakit ini memiliki fasilitas medis yang sangat lengkap dan tidak kalah dengan rumah sakit yang berstandar internasional sekalipun. Sebuah alasan yang membuat rumah sakit ini banyak dihuni oleh tenaga medis terampil dan membuat reputasinya cepat terkenal hingga ke berbagai daerah di ranah Minang. Ditambah, kepala rumah sakit dan sekaligus menjadi dokter spesialis bedah di sana merupakan seorang wanita berparas cantik dan terkenal dengan keramahannya, Dr. Annisa Azzahra, Sp.B.Meski terkenal dengan keramahannya, sebagai penanggung jawab rumah sakit, Dokter Nisa menerapkan standar tinggi bagi tenaga medis yang bekerja di rumah sakitnya. Semua itu tentu saja sepadan dengan gaji tinggi yang mereka terima selama bekerja di sana. Banyak yang memuji dan banyak juga pihak yang mera
Setelah sekian lama, Awan kembali melihat tangis mama angkatnya tersebut. Namun kali ini, bukan tangisan yang membuatnya kehilangan kembali akal sehatnya. Itu adalah tangis kerinduan dan juga kebahagiaan. Tangis kerinduan seorang ibu yang telah lama tidak berjumpa dengan anaknya. Awan membiarkan Lina menumpahkan segala tangisannya dalam pelukan Amanda seraya memberi kode pada Amanda dan syukurnya, Amanda cukup peka dengan keadaan tersebut. Ada sekitar sepuluh menit lamanya, Lina menumpahkan tangis kebahagiaannya dalam pelukan Amanda. Sampai, Lina tersadar kembali dan mengurai pelukan mereka. "Maaf ya, nak. Tante terlalu sentimentil, kamu terlalu mirip dengan..." "Tidak apa-apa, ma." Sebelum Lina menyelesaikan kalimatnya, Amanda sudah lebih dulu menyelanya. Ia sekarang mengerti alasan Awan membawanya kemari dan Amanda sama sekali tidak keberatan untuk menggantikan posisi Renata untuk sesaat dan memberi kebahagiaan untuk ibunya Renata. Selama arwah Renata masih bersamanya dahulu,