Beranda / Fantasi / GGAP 3 : THE LAST / Bab 241 - Bab 250

Semua Bab GGAP 3 : THE LAST: Bab 241 - Bab 250

639 Bab

BAB 241

Elisa berteriak cemas, saat Leo berada begitu dekat darinya dan tinggal sejengkal lagi meraih Elisa. Elisa merasa jantungnya seakan berhenti berdetak, karena khawatir jika Leo berhasil mendapatkannya dan menyakitinya. Saat kritis seperti itu, sebuah bayangan tiba-tba muncul dari samping tubuh Elisa. Tidak ada yang menyadari kehadirannya, karena saking cepat kemunculannya.Tidak juga Leo, dia terlambat bereaksi, ketika bayangan tersebut langsung menyerangnya dan mengirim tubuhnya terbang hingga terhempas ke dinding dengan begitu kerasnya.Brak!Terdengar bunyi benturan yang sangat keras dan membuat Elisa mau tidak mau memberanikan diri membuka matanya. Ia terkejut, ketika melihat pria yang sebelumnya hendak menangkapnya, ternyata sudah meringkuk di sudut ruangan dan terdapat retakan yang cukup lebar di bagian dinding tempat pria itu terhempas sebelumnya.Elisa sampai menahan napas karena tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi saat itu.'Bukankah dia barusan hampir menangkapku? Lal
Baca selengkapnya

BAB 242

Tan Yiu, bukannya bersimpatik justru berniat menyelesaikan Pisces saat itu juga. Seseorang dengan kemampuan seperti Pisces, akan sangat berbahaya jika ia membiarkanya bebas saat ini. Tan Yiu tentu tidak ingin membiarkan nyawanya terancam di masa depan, dengan adanya Pisces yang akan membalas dendam kepadanya atas apa yang terjadi hari ini.Karena itu, Tan Yiu segera memerintahkan empat pengawalnya untuk menyelesaikan Pisces saat itu juga."Bunuh dia!" Perintah Tan Yiu dingin.Empat penjaga iblis Tan Yiu, dengan ekspresi dingin di wajah mereka langsung bergerak maju dan bersiap dengan masing-masing senjata ditangan mereka.Salah seorang dari mereka berkata, "Sayang sekali, hidupmu hanya sampai di sini, cantik!""Jika saja, kamu menerima tawaran dari bos Tan Yiu tadi, mungin kamu masih bisa berumur panjang dan menikmati kehidupan mewah seperti kami.""Sekarang, terimalah ajalmu!"Pisces sudah tidak mendengar ucapan empat penjaga iblis ini dengan jelas. Ia sudah sangat lemah dan satu-sa
Baca selengkapnya

BAB 243

Saat Olivia membuka matanya pertama kali, ia menemukan Elisa yang sedang menungguinya di sisi tempat tidurnya. Mata Elisa bahkan tidak berkedip sedikitpun, ketika melihat Olivia bangun untuk pertama kalinya. Awalnya, ia sudah sangat cemas dengan kondisi Olivia. Elisa bahkan sempat berpikir, jika ia akan kehilangan Olivia untuk selamanya. Elisa sudah bersama Olivia selama bertahun-tahun, jadi dia tahu betapa setianya Olivia kepadanya. Wanita itu, bahkan tidak ragu untuk mengorbankan nyawanya sendiri, demi melindungi Elisa dan selama waktu itu, hubungan mereka lebih mirip sebagai saudara ketimbang majikan dan pelayan. Karena itu, ketika melihat luka Olivia yang begitu parah sebelumnya, Elisa menangis khawatir. Ia bahkan tidak ragu bersujud di depan Awan, demi bisa menyelamatkan nyawa Olivia. Hal yang wajar. Mengingat parahnya luka yang diderita oleh Olivia saat itu. Luka paling fatal berada tepat dibagian perutnya. Saking parahnya, isi perutnya bahkan terlihat jelas saat itu dan mem
Baca selengkapnya

BAB 244

Di bawah tekanan Dragon Lee yang membawa sepuluh pendiri klan 11S dan juga seluruh anggota mereka, Darick Fong dibuat tidak berkutik.Tidak masalah, jika ia menganggap dapat menghadapi sebelas orang ini, jika mereka menyatukan kekuatan mereka. Masalahnya, di luar markas mereka, telah berkumpul lima ribu lebih anggota 11S yang mengepung markas mereka. Jumlah ini, bahkan hampir dua kali lebih banyak dari total pasukan klan Shui Fong.Tidak ada peluang bagi Darick Fong jika ia berniat untuk melawan Dragon Lee.Pada akhirnya, Darick lebih memilih keselamatan dirinya dan juga semua orang dalam klannya. Ini bukan masalah harga diri ataupun reputasi klan, karena mereka hanya bekerja dibawah perintah Akbar Malik. Apa yang mereka korbankan, tidak sebanding dengan apa yang mereka dapat dari Akbar.Justru, jika mereka nekat untuk melawan klan 11S hari ini, itu akan membuat klan mereka lenyap untuk selamanya.Sebagai, veteran dalam dunia bawah tanah, Darick sangat mengerti apa yang menjadi priori
Baca selengkapnya

BAB 245

Setahun setelah itu, saat Dragon Lee mulai membentuk organisasinya sendiri. Saat itulah, ia baru mendapat informasi yang selama ini hanya beredar dalam dunia bawah tanah, bahwa pemimpin dari pasukan kematian itu adalah Kelvin Sanjaya, ketua klan Sanjaya sebelum Awan.Saat itu, Dragon Lee menyimpan kekaguman tersendiri dalam hatinya terhadap Kelvin dan klan Sanjayanya. Dimata Dragon Lee, klan dengan pasukan seperti itu adalah kekuatan yang sangat mengerikan. Tidak peduli, sebesar apapun organisasi yang ia bentuk, mereka masih tidak akan ada apa-apanya jika dibanding dengan pasukan berjubahnya klan Sanjaya yang mampu melenyap dua klan besar dengan hanya seratus orang saja.Thomas Lee melaporkan apa yang baru saja disampaikan oleh pamannya kepada Awan dan juga Rhaysa secara langsung.Thomas bahkan tidak berani memberitahu tentang hal itu melalui telepon, karena takut dianggap tidak sopan. Bagi orang kelas atas seperti Thomas, sikap dan cara mereka memperlakukan seseorang, dinilai dari ke
Baca selengkapnya

BAB 246

Thomas sempat khawatir, jika Awan akan menyetujui rencana gila pamannya. Ia tidak ragu, jika pamannya dan orang-orangnya akan berhasil membunuh Akbar. Masalahnya adalah apa yang akan terjadi setelah itu. Thomas tidak sanggup membayangkan, pembalasan seperti apa yang akan dilakukan oleh keluarga Malik atas ulah pamannya. Mungkin yang ditargetkan pertama kali adalah klan 11S pamannya. Setelah pamannya jatuh, pasti dirinya akan ikut dikejar oleh keluarga Malik, begitu menemukan hubungannya dengan Dragon.Hal inilah yang dicemaskan oleh Thomas. Sehingga, ia bisa merasa lega, begitu mendengar kalimat bijak Awan. Sebagai gantinya, Thomas bahkan berinisiatif untuk mengantar kepergian Awan dan Rhaysa. Hanya saja, Awan segera menolak idenya tersebut.Lagian, mereka hanya sekedar mengunjungi seorang teman. Apa jadinya, jika ada yang melihat Thomas, orang terkaya di Hong Kong sampai bersedia mengantar mereka. Hal itu, akan mengekpos keberadaan dirinya ke publik. Meski publik negara ini belum me
Baca selengkapnya

BAB 247

"Elisa kamu kenapa?" Tanya Awan heran, melihat Elisa lebih banyak diam dibanding hari biasanya. Sebelumnya, ia sempat melihat Elisa ceria ketika membuka pintu untuknya. Namun, sedetik kemudian, Elisa terlihat menjadi lebih banyak diam. 'Apa wanita memang seperti ini? Atau dia sedang dalam siklus bulanan? Sehingga membuat moodnya jadi terganggu?' Pikir Awan bertanya-tanya. Tapi, Awan tidak mungkin menanyakan hal seperti itu lewat telepati mereka. Setidaknya, tidak di depan Rhaysa. Awan tidak ingin menyinggung perasaan Rhaysa dan menganggap dirinya ada motif lain menanyakan hal itu pada Elisa. Di mana mereka berada begitu dekat dan bisa bicara secara terbuka satu sama lain. "Tidak apa-apa. Aku, baik-baik saja. Mungkin karena aku kurang istirahat semalam." Jawab Elisa sekenanya dan terlihat sedikit murung. Di sisi lain, Rhaysa yang duduk di sebelah Awan, langsung menyadari alasan perubahan Elisa yang sebenarnya. Hanya saja, Awan tidak peka dengan situasi yang sedang terjadi. Rhaysa
Baca selengkapnya

BAB 248

Bagi orang biasa, mungkin tidak akan ada yang percaya, bahwa pusaka ghoib dengan level tinggi, memiliki ruhnya sendiri. Karena itu, Awan tidak perlu repot-repot menjelaskannya kepada Olivia dan juga Elisa. Sebagai gantinya, Awan segera mengeluarkan dark sword miliknya.Wosh!Ketika pedang hitam ini keluar, suhu di dalam ruangan seketika menjadi turun, terdistorsi oleh kemunculan pedang pusaka ini.Elisa dan Olivia yang melihat pedang ini, merasakan kengerian muncul dalam diri mereka."Tapi..." Olivia masih meragukan pernyataan Awan sebelumnya. Ia masih belum yakin, jika pedang inilah yang berubah menjadi sosok pria berjubah hitam, yang sebelumnya telah menyelamatkan dirinya."Sebenarnya, pedang ini bisa berubah menjadi pria yang kamu lihat sebelumnya. Tapi, sepertinya ia sedang malu untuk berubah wujud." Ucap Awan setengah tertawa ketika mengucapkan kalimatnya yang terakhir.Ia sudah memerintahkan Gundala untuk berubah ke wujud manusianya. Namun, Gundala bersikeras tidak ingin beruba
Baca selengkapnya

BAB 249

Awan terpaksa harus mengurungkan niatnya hari itu, untuk berangkat ke gunung Tai Mo Shan untuk segera menangkap Karra dan mengambil kembali Artemis Stone. Hanya saja, Rhaysa menahannya dan mengatakan jika itu bukan waktu yang tepat untuk menjalankan pergi ke sana.Meski urusan ini termasuk urgent. Hanya saja, Awan seperti bisa menerima saran Rhaysa, meski Rhaysa tidak menjelaskan lebih lanjut alasannya menahan kepergian Awan. Mungkin karena Rhaysa memiliki kemampuan 'misterius' yang belum diketahui oleh Awan. Karena itu, ucapan Rhaysa sudah cukup untuk meyakinkannya untuk menunda keberangkatannya hari itu.Sebagai gantinya, Thomas Lee tanpa diduga menelpon Awan tidak lama setelah mereka pulang ke Hotel dan mengundang mereka untuk datang dalam gala amal malam nanti. Lebih lanjut Thomas Lee menjelaskan kalau acara amal nanti malam akan banyak didatangi oleh para Taipan negeri ini. Karena, selain acara amal, juga terdapat acara lelang di dalamnya. Tentu saja, ini bukan acara lelang se
Baca selengkapnya

BAB 250

"Mr. Awan, semuaya, acara sebentar lagi dimulai! Sebaiknya kita segera masuk ke dalam." Ajak Thomas begitu salah seorang panitia acara menjemput mereka dan mengingatkan bahwa acara amal dan lelang akan segera dimulai."Baiklah. Mari kita masuk kelau begitu." Ujar Awan tidak keberatan.Sebelumnya, ia sengaja memerintahkan dua pasukan bintang tetap berada di luar untuk menghindari perhatian banyak orang. Bahkan, ketika mereka masuk ke dalam hotel, Awan juga sengaja meminta Thomas Lee dan yang lainnya untuk berjalan lebih ke depan.Ketika mereka masuk ke dalam aula, Awan bisa melihat penataan ruang dan interior yang serba mewah di dalamnya.Ini adalah pengalaman pertama Awan mengikuti acara seperti ini, sehingga ia lebih banyak menyesuaikan diri.Sebelum kedatangan mereka, ternyata sudah banyak undangan yang hadir dan menempati kursi yang disediakan untuk tamu undangan.Tidak seperti dugaan Awan. Di dalam sana, ternyata setiap kursi telah disiapkan untuk orang-orang tertentu. Sepertinya,
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2324252627
...
64
DMCA.com Protection Status