"Bagaimana? Kamu cocok dengan tawaran itu?”Aku menutup map merah berisi berkas penawaran kerja sama, kemudian meletakkannya di meja dengan baik. Setelah membaca penawaran tersebut, aku langsung tertarik. Bagaimana tidak? Perusahaan yang mengajak bekerja sama denganku adalah perusahaan pesaing. Ya, Wijaya Perkasa. “Apa aku tidak sedang bermimpi?” Laki-laki dewasa di depanku mengernyitkan kening. “Apa kamu merasa sedang tidur?”“Perusahaan sebesar Wijaya Perkasa sudi menjalin kerja sama dengan perusahaan kami yang baru menetas, ini benar-benar seperti mimpi.”“Kamu sama seperti Santoso, selalu merendah padahal sudah berada di atas.” Dia menyesap capucino yang mulai dingin, lalu melanjutkan. "Tidak diragukan lagi, Santoso berhasil mempersiapkan kamu menjadi penerus langkahnya di perusahaan. Bibit-bibit orang sukses sudah nampak.""Om jangan berlebihan, aku masih harus banyak belajar dari Papa dan teman-teman seperti Om Alex.""Di dalam dirimu mengalir darah orang sukses, Meswa. Kamu b
Terakhir Diperbarui : 2022-10-22 Baca selengkapnya