Happy Reading*****"Ish, kenapa Dokter malah ketawa?""Gimana, ya. Secara logika emang sulit untuk diterima nalar, tapi memang banyak kejadian seperti yang dialami Riswan. Istrinya sedang hamil, suaminya yang mual-mual. Secara medis mungkin nggak ada kaitan sama sekali," terang Farel. "Begitukah, Dok?"Di seberang sana, Farel menganggukkan kepala walau lawan bicaranya tak melihat hal itu. "Sepertinya begitu. Kehamilan pertamamu waktu itu, kamu sensitif sama bau-bauan, kan? Sementara, Riswan nggak."Risma merenung, seperti mengingat sesuatu. Lalu, dia tersenyum setelah beberapa detik kemudian, setelah mengingat semua kejadian itu. "Kayaknya kejadian ini permintaan Mas Riswan sendiri, deh, Dok. Pas itu sempat meminta, jika boleh siksaan ketika hamil biar dia yang merasakan jangan aku," kekehnya ketika ingat sang suami pernah berkata demikian. Tawa keras semakin menusuk indera pendengaran Risma. Farel terdengar bahagia ketika istri Riswan menceritakan hal itu. "Benarkah? Jadi, dia sen
Baca selengkapnya