Happy Reading*****Suara teriakan Rofikoh menyadarkan Fadil, inilah saatnya dia harus ikhlas menghadapi semua ketetapan Allah. "Kenapa sama Mbak Risma, Bun?" tanya lelaki yang tak muda lagi itu. "Dia bilang perutnya mules dan sakit. Bunda bingung, Yah.""Mas, kamu di sini sendirian nggak masalah, kan? Sebentar lagi, Ayah Lutfi sampai. Kami dampingi Mbak Risma dulu," kata Fadil. "Nggak papa, Yah. Aku bisa jaga diriku sendiri," jawab Riswan, "maaf, sudah merepotkan Ayah sama Bunda. Temani saja Dik Risma, dia lebih membutuhkan."Kedua orang tua Riswan mengangguk. Sampai di kamar perawatan Risma, dia mendesis kesakitan. "Tahan dulu, Mbak. Ayah panggilkan Dokter," kata Fadil. Melihat menantunya kesakitan seperti itu, Fadil seperti mengulang kembali kenangan ketika Rofikoh melahirkan. Sakit di atas sakit, itulah yang dialami para kaum Hawa ketika menghadirkan seorang insan di dunia ini. Kembali air matanya menetes. Sampai di ruangan dokter jaga, Fadil mengatakan keadaan menantunya ya
Baca selengkapnya