Happy Reading*****"Eh, anak Mama sudah bangun," sapa Risma. Fattah menunjukkan senyumnya. Walau masih belum menjawab perkataan Risma. "Yang, nggak jadi, nih?" rajuk Riswan. Si lelaki masih menempel erat di belakang Risma sambil memeluk pinggang ramping sang istri dari belakang. "Bentar, ih. Kasihan dia terbangun jam segini.""Alamat nggak bakal tidur sampai malam," jawab Riswan, "ya, sudah. Mas, mandi dulu saja. Kamu nenenin Fattah siapa tahu dia cepet tidur lagi.""Ish, baru juga bangun suruh tidur lagi. Mas ini nggak kasihan sama anaknya." Risma mengangguk-anggukkan kepala pada bayi di depannya. "Bener kan kata Mama, Sayang?" Dia mengulurkan tangannya untuk meraih Fattah yang kakinya mulai menendang-nendang, seperti tak sabar minta digendong. Riswan mencubit pipi Fattah pelan. "Mulai pinter, ya, sekarang. Papa nggak boleh berduaan sama Mama. Mas, mau mendominasi Mama, ya?"Sebuah ocehan tak jelas keluar dari bibir mungil itu membuat kedua orang tua angkatnya semakin gemas. "K
Read more