Home / Pernikahan / DERITA ISTRI PERTAMA / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of DERITA ISTRI PERTAMA: Chapter 1 - Chapter 10

129 Chapters

1. BUKAN WANITA SEMPURNA

“Bagaimana hasil pemeriksaan kesuburan itu?” tanya Nehan pada sang istri yang sejak tadi diam menyaksikan salju turun di awal Desember, saling berebut jatuh ke tanah juga pada pucuk-pucuk Cemara tinggi yang tumbuh berderet di sepanjang jalan. Meyra menyaksikan semua keindahan itu di balik jendela ruangan tengah rumah mereka yang hangat dengan sepasang netranya berembun menyiratkan kesedihan yang membuncah. Menyaksikan gurat muram di wajah sang istri membuat Nehan segera bisa paham jika hasilnya sama sekali tak baik. Meyra bahkan kini hanya mampu menunduk tak kuasa menentang tatapan sang suami yang sedang memindainya menunjukkan rasa simpatinya yang besar. Bahkan saat tangan hangat itu meraih tangan Meyra yang ia letakkan di atas meja di samping semangkuk sup ayam buatannya sendiri yang malah tak ia sentuh sama sekali, Meyra masih bergeming. “Apapun hasilnya itu, tetap tidak akan merubah apapun termasuk juga perasaanku padamu.” Meyra menarik nafas panjang, pada akhirnya tetes-tete
last updateLast Updated : 2022-07-20
Read more

2. KEJUTAN LAIN DARI NEHAN

“Cukup jangan kamu mengungkit peristiwa yang harusnya kamu lupakan itu,” tegas Nehan pada istrinya. Nehan kembali menegaskan kalimatnya meminta wanita yang sudah memenuhi seluruh ruang di hatinya untuk tak mengulik peristiwa pahit yang sudah mereka sepakati untuk tak diungkapkan lagi. Meyra tercenung menatap gusar pada sosok yang selalu saja berusaha mendamaikan hati, satu-satunya figur yang mampu menegarkannya setelah hantaman peristiwa pahit yang membekaskan trauma di jiwa. “Tapi karena peristiwa itu aku menjadi wanita yang tak sempurna, aku tak akan pernah bisa menghadirkan keturunan dalam rumah tangga kita. Pernikahan kita tak akan pernah terasa lengkap.” Meyra semakin mengunggah keresahan diiringi air mata yang begitu lugas mengalir. “Aku tak akan pernah bisa memaafkan dia yang sudah menghancurkan segalanya.” Meyra menampakkan kegeramannya dengan nyata. Nehan kembali menatap istrinya dengan sorot mata luruh. ”Sampai kapan kamu akan menyalahkan masa lalumu?” ”Nyatanya yang t
last updateLast Updated : 2022-07-20
Read more

3.RENCANA LIBURAN

Nehan tak langsung menyahuti pertanyaan istrinya. Ia menunggu saat istrinya mulai membaca tiket trip yang sedang ia hadiahkan itu. ”Kamu sungguh-sungguh Mas?” Wajah Meyra semakin sumringah. Tersenyum dengan sangat lebar setelah membaca apa yang ada di genggamannya. ”Kita akan jalan-jalan ke Swiss?” tanya Meyra memastikan. ”Bukankah di akhir tahun ini kamu sudah libur? Jadi kita akan liburan ke Swiss saja,” ucap Nehan terus mengunggah aura bahagia di wajahnya mengimbangi ekspresi gembira yang juga disajikan istrinya saat ini. Meyra kembali tersenyum lebih lebar namun setelah itu ia mendekati lelaki yang selama lima tahun pernikahan mereka ini selalu saja memperlakukannya bagai seorang ratu. Meyra lalu menjatuhkan diri pada pangkuan suaminya memberikan kecupan singkat pada bibir Nehan tak peduli meski saat ini lelaki yang dicintainya itu sedang mengunyah makan malamnya. ”Aku sekarang semakin mencintai kamu sayang,” gumam Meyra yang sekarang sudah benar-benar melupakan apa yang sud
last updateLast Updated : 2022-07-21
Read more

4.SOSOK SARKAS SONY

“Dari siapa Mas?” tanya Meyra yang menjadi tak tahan untuk memendam rasa ingin tahunya ketika mendapati gurat gelisah itu tampak semakin lugas di wajah suaminya. Nehan sedikit tersentak ketika ia mendengar pertanyaan istrinya. Bersamaan dengan itu dia segera mematikan panggilan itu tanpa berniat sedikitpun untuk menjawab. Panggilan yang berasal dari maminya jelas menyeretnya dalam gundah bila mengingat percakapan mereka semalam yang juga via ponsel, tentang desakan dari wanita yang sudah menghadirkannya ke dunia itu untuk segera memberinya cucu, juga sebuah wacana yang kemudian terumbar dengan lugas ketika maminya memintanya untuk menikahi wanita lain lagi agar keluarga Asmoro bisa segera mendapatkan generasi penerus karena mengingat dirinya yang memang seorang anak tunggal. Tak akan mungkin Nehan mengungkapkan hal ini pada istrinya, seperti juga ia tak pernah berniat untuk mencari pendamping lain. Ia terlalu mencintai Meyra dan sudah merasa cukup bahagia dengan pernikahannya saat in
last updateLast Updated : 2022-07-21
Read more

5.PERTEMUAN PERTAMA

Meyra memandang lepas pada deretan pegunungan Alpen yang selalu diselimuti salju. Udara beku yang menyelimuti membuatnya kian merapatkan mantel tebal yang menutup tubuh tropisnya. Dari kereta gantung yang dinaikinya yang akan mengantarkannya pada tempat yang lebih tinggi sebelum dirinya memulai petualangan berselancarnya, Meyra terus memadang takjub pada kekokohan Alpen yang memutih di musim dingin. Meyra akan memulai petualangan berselancarnya hari ini. Meski dilakukan seorang diri, tapi Meyra tetap tak kehilangan semangatnya. Saat ini sang suami masih sibuk dengan lobi-lobi bisnisnya. Bukankah sejak awal Nehan sudah menegaskan bahwa perjalanan ini bukan sepenuhnya perjalanan bulan madu mereka, yang sudah ke sekian kali mereka lakukan. ”Sepertinya Nona sangat mengagumi Alpen.” Mendadak seseorang yang berada di depan Meyra menegur wanita cantik itu yang sejak tadi melemparkan pandangan pada pegunungan bersalju yang memutih itu. Meyra menoleh sejenak dan memandang pada sosok pria ka
last updateLast Updated : 2022-08-29
Read more

6. PERTANYAAN YANG MENGUSIK

”Selamat malam semua!” sapa sosok tegap itu yang kini melemparkan senyumannya untuk semua orang. Meyra terperangah untuk beberapa saat terlebih saat mendapati sosok pirang itu sudah duduk di sampingnya dengan sangat santai. Lelaki itu mengarahkan sepasang matanya birunya pada Meyra yang masih memandangnya dengan kaget. ”Ken, perkenalkan mereka adalah Nehan dan Meyra, Nehan adalah sepupumu dari Indonesia sementara di sampingnya itu adalah istrinya,” jelas Sony ketika melihat tatapan anak keduanya yang tampak dalam menelisik pada sosok Meyra yang sekarang menjadi terlihat agak canggung. Kenrich segera mengulurkan tangannya kemudian tersenyum penuh arti kepada Meyra yang kini masih saja diam membisu sementara Nehan telah membalas sapaan saudara sepupunya itu dengan sangat ramah. ”Jadi bagaimana dengan kuliah hukummu, apakah kamu sudah menyelesaikannya?” tanya Nehan yang nyatanya memang mengetahui sedikit banyak tentang saudara sepupunya yang mengambil kuliah hukum di Paris tapi memil
last updateLast Updated : 2022-08-31
Read more

7.SESUATU YANG SEDANG TERJADI

Meyra mendesah jengah menjadi semakin gusar karena mendapati lelaki yang baru dikenalnya dua hari itu memaksakan pertanyaan demi pertanyaan untuk dijawabnya. “Mas Nehan tak ingin aku terlalu lelah karena sebentar lagi aku harus melanjutkan spesialisasiku. Dia tak mau konsentrasiku. Aku harus menyelesaikan kuliahku tepat waktu agar kami bisa segera kembali ke Indonesia dan tinggal di negeri asal kami, terlebih sekarang Mas Nehan sudah memulai usahanya di sana.” “Iya, dengan dibantu oleh daddyku. Kamu tahu jika daddy melakukannya karena atas permintaan Tante Cyntia, maminya Nehan. Dia sangat ingin putra kesayangannya itu kembali bersamanya.” Meyra mengernyit resah. Ia masih saja tak bisa menemukan korelasi atas apa yang sedang Kenrich sampaikan saat ini. “Sebenarnya apa yang akan kamu katakan padaku? Kamu terdengar sedang menyudutkan Mas Nehan. Memangnya salah jika Om Sony memberikan bantuan pada suamiku, dan memangnya salah juga kalau mami meminta Om Sony membantu Mas Nehan?” sergah
last updateLast Updated : 2022-09-01
Read more

8.. MASIH SAJA TERPISAH

”Katakan apa yang sudah kamu ketahui? Jangan membuatku seperti orang bodoh,” sergah Meyra tegas dengan tatapan nyalang yang segera membuat Kenrich merasa sedikit tersudut. Meski pada akhirnya lelaki itu bisa kembali menampakkan sikapnya yang wajar dengan menyunggingkan segaris senyuman datar yang selalu tampak arogan di mata Meyra. ”Tak ada yang terjadi, tak ada apapun, aku hanya sembarangan menebak karena tadi aku sempat mendengar apa yang kalian bicarakan,” jawab Kenrich biasa. Meyra mengernyitkan dahinya masih merasa tak yakin dengan kejujuran Kenrich. ”Aku merasa kamu sedang menyembunyikan sesuatu. Aku tadi bahkan berbicara dengan memakai bahasa Indonesia dengan sahabatku itu, bagaimana kamu bisa tahu dengan apa yang kami bicarakan.” Kenrich mengangkat sebelah sudut bibirnya membentuk senyuman yang terlihat sarkas. ”Apa kamu pikir tak menguasai bahasa Indonesia?” Meyra menarik nafas panjang, rupanya ia salah duga. Bukankah Sony berasal dari Indonesia dan bisa dipastikan jika
last updateLast Updated : 2022-09-02
Read more

9. KUNJUNGAN TAK TERDUGA

Meyra menangkap sosok seseorang yang memakai baju bercorak flora tampak sedang melintas di belakang sang suami yang saat ini sedang duduk menerima panggilan video darinya. Ada sebuah keresahan yang kian menjalar di hati Meyra, mulai menyeret Meyra dalam praduga yang membuatnya semakin tidak tenang. Tapi nyatanya di seberang sana Meyra melihat wajah sang suami yang masih mengunggah sebuah ketenangan tanpa melirik sedikitpun ke belakang untuk melihat siapa sosok yang bersamanya saat ini. [”Siapa itu tadi Mas?”] tanya Meyra mengulangi pertanyaannya. [”Itu tadi mami, apa kamu ingin bicara dengan mami?”] tawar Nehan dengan cepat. [”Apa mami sekarang sudah benar-benar sehat?”] tanya Meyra lagi. Untuk beberapa hari ini ia masih belum bisa berbicara dengan ibu mertuanya karena Nehan selalu mengatakan jika ibunya sedang diharuskan untuk banyak beristirahat. Tapi ketika melihat sosok yang ia lihat sebentar dan hanya menunjukkan tubuh bagian bawah saja dengan memakai rok bermotif flora Mey
last updateLast Updated : 2022-09-03
Read more

10. PERBINCANGAN DENGAN KENRICH

Kenrich malah mengedikkan bahunya dan mengunggah segaris senyum. Ingin rasanya ia mengungkapkan kekagumannya dengan gamblang tapi ia yakin apa yang dikatakannya itu hanya akan membuat semuanya rusak, yang hanya akan membuat wanita yang dikaguminya itu semakin menjaga jarak dan bersikap semakin waspada. ”Aku hanya ingin melihat caramu memasak,” ucap Kenrich tak sepenuhnya berterus terang. Meyra menipiskan bibir indahnya itu yang selalu ranum bagai kuncup mawar, malah menampakkan daya tarik yang semakin menggelisahkan seorang Kenrich yang masih saja tak berhenti memindainya. ”Apa kamu sudah begitu lapar hingga terus menungguku seperti ini?” Meyra sama sekali tak terseret dalam kecurigaan, ia masih menganggap wajar tatapan sepupu suaminya itu. Meyra berusaha memasak secepat kilat bukan demi menuruti lelaki bermata biru itu yang tampak kelaparan tapi agar bisa segera mengusir lelaki itu dari rumahnya, supaya ia bisa segera beristirahat karena saat ini ia menjadi sangat lelah setelah ak
last updateLast Updated : 2022-09-04
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status