Meyra menatap tegas pada wajah suaminya yang sedang menahan langkahnya untuk tak pergi. ”Aku ingin ke klinik,” jawab Meyra datar. ”Tapi ini masih terlalu pagi, bahkan kamu belum sarapan.” ”Aku bisa sarapan di klinik di sana ada kantin, jadi jangan khawatirkan aku. Sebaiknya Mas perhatikan keluarga Mas, istri dan anak-anak Mas itu,” tegas Meyra menahan kegeraman di hatinya. Nehan masih mempertahankan cekalannya di tangan Meyra. ”Aku ingin kamu menemaniku makan, bagaimanapun kamu adalah istriku dan aku ingin kamu melakukan apa yang aku minta.” ”Bukankah sekarang Mas sudah memiliki istri lain yang pastinya sudah menyiapkan hidangan untuk Mas sekarang. Jadi jangan meminta aku, karena kamu sekarang bisa mendapatkan semua itu dari Sekar.” Meyra memilih untuk menyerahkan semua urusan suaminya pada Sekar, sang istri kedua. Ia masih tak bisa menerima keadaan rumah tangga mereka saat ini. Bahkan ia sudah sangat ingin mengakhirinya meski rasa cinta di hatinya masih sangat besar meraja di h
Terakhir Diperbarui : 2022-09-29 Baca selengkapnya