Jiu Long melangkah mendekati gadis burik itu. "Ayo adik, makan bersamaku, kebetulan aku tak punya kawan ngobrol." Jiu Long menatap dengan mata melotot ke pemilik warung. "Adik ini makan bersamaku, atas undanganku, kamu keberatan?" Gadis itu masih muda. Tubuhnya langsing dengan dada yang agak menonjol. Benar kata lelaki penggoda tadi, tubuhnya cukup molek hanya wajahnya burik. Gadis itu bekas terkena penyakit cacar. Bekas cacar berupa bintik-bintik hitam menghiasi sekujur tubuh dan wajahnya. Rambutnya panjang tidak terawat. Pemilik warung itu geleng-geleng kepala. Gadis burik itu malu-malu menatap Jiu Long. "Tuan, terimakasih, kamu sudah menolong aku. Tetapi aku tidak pantas duduk bersama kamu, biar aku pergi saja, sekali lagi terimakasih." Jiu Long memegang tangan gadis itu. "Jangan, jangan pergi, makan dulu, baru kamu pergi. Ayolah." Gadis itu memang lapar. Ia makan dengan lahap. Jiu Long ikut terbawa suasana, juga makan dengan lahap. "Namaku Jiu Lon
Last Updated : 2022-10-02 Read more