Nenek tua itu menolong Jen Ting dan Jiu Long. "Gwangsin bocah goblok, kamu itu cucuku, Dewi Obat atau si Kunti itu adik perguruanku. Tetapi dia lebih suka mempelajari pengobatan. Itu sebab ilmunya rendah, maka ilmumu juga rendah. Kamu memang cucuku, kamu anak putraku, orangtuamu mati muda, itu sebab kamu dipelihara si Kunti. Mana dia si Kunti?" "Jadi aku harus bagaimana, memanggilmu apa?""Bocah goblok, ya panggil aku nenek. Jadi kamu punya dua nenek sekarang," ia tertawa geli, membuat Gwangsin ikut ketawa. "Tetapi kamu harus ikut aku, belajar ilmu dari aku. Sini kamu bocah bodoh!"Gwangsin menghampiri neneknya. Wajah neneknya tampak tua, tetapi tidak banyak keriput, masih tampak bekas kecantikan masa muda. Rambutnya putih semua, persis kapas. Tubuhnya bungkuk namun masih tampak segar. Kulitnya kuning. Mereka saling rangkul. "Kamu harus ikut aku, akan aku ajari ilmu paling dahsyat, supaya tak ada orang lagi yang berani menghinamu""Nek, tidak bisa,
Baca selengkapnya