"Istirahat woy, jangan kerja mulu," Tiba tiba suara Fida mengganggu konsentrasiku. "Duh. Apa sih! Aku jadi buyar nih semuanya," jawabku sedikit kesal. Karena memang kalian tahu sendiri, jika sedikit saja hilang konsentrasi maka laporan keuangan yang kita buat bisa saja fatal. "Hehe, maaf dong, Re. kan aku cuma bercanda doang," jawabnya sedikit cengengesan."Huh kamu. Dikit lagi kelar nih, jadi ngulang dari awal kan," jawabku bete."Nggak papa, biar tambah mahir nanti. Pak Rendi juga nggak bakalan marah kok. Jadi santai aja kerja di sini. Jangan di jadikan sebagai beban, Re," kata Fida lagi."Ya udah deh. Nanti di cek ulang lag," kataku dengan muka bete. "Dari pada kamu bete, yuk makan dulu." Dia mengajakku untuk makan siang.Aku mengiyakan perkataannya kemudian pergi bersama dengannya menuju kantin."Biasanya aku bawa bekal, Re. Tapi hari ini aku bangun sedikit siang dari biasanya jadi nggak sempet masak deh," Fida melanjutkan."Oh, terus bagaimana suami dan anak anakmu, Da? Mere
Read more