All Chapters of Foto Mesra Suamiku Dengan Wanita Lain: Chapter 11 - Chapter 20

132 Chapters

Part11

Wanita tersebut tampak salah tingkah juga karena kini mereka tertangkap basah sedang jalan berdua. "Mas ilham yang sedang apa di sini? Bukannya seharusnya Mas Ilham berada di kantor? Siapa wanita ini, Mas?" aku pura-pura tidak tahu, ingin mendengar alasan apa yang akan diberikannya padaku. "Anu, Nay. Ini dulu teman sekantornya Mas sama Mas Rafi juga. Tapi sekarang dia sudah tidak bekerja di sana lagi," aku melirik Mas Rafi, dan dia mengangguk membenarkan ucapan Mas Ilham. "Terus, kenapa Mas Ilham bisa pergi berdua sama dia?" kemudian Mas Ilham menarik lenganku menjauh dari mereka. Entah kebohongan apa yang akan dikatakannya. "Mas datang sendiri ke sini. Tadi dapat ijin dari kantor, mewakili untuk menjenguk Ibunya Rafi. Terus tidak sengaja ketemu sama Viona di pintu masuk. Katanya dia juga mau menjenguk juga. Bagaimanapun juga, kan dia juga pernah bekerja sama dengan Rafi," Mas Ilham masih beralasan dengan kebohongannya. Bertemu tanpa sengaja? Omong kosong. Dasar pembohong. Dia pi
last updateLast Updated : 2022-07-12
Read more

Part12

Pagi ini aku sudah bertekad untuk menggadaikan surat rumah. Aku merasa sudah tidak tahan lagi tinggal serumah dengan Mas Ilham. Apalagi tadi malam dia mulai bersikap nakal dan mencoba meminta haknya sebagai suami. Menjijikkan sekali jika aku harus berbagi dengan wanita lain. Sudah menggauli yang sana, masih juga mau menggauliku. Bukan tanpa sebab dia meminta haknya, sepertinya ada rasa cemburu dihatinya melihat pertemuanku dengan Mas Rafi kemarin. "Kalau bisa kamu jangan sering-sering bertemu dengan si Rafi itu, Nay. Mas tidak suka," ujarnya. "Lho, memangnya kenapa, Mas?""Tidak suka saja.""Itukan temannya Mas Ilham sendiri. Lagipula Nay juga tidak sengaja ketemu sama Mas Rafi. Nay juga tidak mungkin macam-macam dengan Mas Rafi. Mas kan tau sendiri Nay Bagaimana. Selama ini apa pernah Mas lihat Nay aneh-aneh sama laki-laki lain?" bantahku sekaligus memberikan sindiran kepadanya. Mas Ilham terlihat salah tingkah. Mungkin malu karena kemarin baru kepergok jalan berdua dengan wanit
last updateLast Updated : 2022-07-12
Read more

Part13

"Kita mau kemana ini, Mas?" tanyaku. Dia masih diam saja. Jangan-jangan dia mau membawaku ke kantor lagi. Waduh, gawat ini. Malah sekarang sertifikat rumah lagi aku pegang. Bagaimana kalau Mas Ilham nanti menggeledah seluruh isi tas dan juga gawaiku? "Mas Rafi!" bentakku. " Kita mau kemana?" lagi-lagi aku kesal dengan kediamannya. "Ih," karena kesal aku memukul lengannya yang sedang fokus menyetir. Tak lama dia meminggirkan mobil dan berhenti di jalanan yang cukup sepi. Ada apa ini? Apa dia marah karena barusan aku memukulnya? Apa dia akan membalasku dengan perbuatan yang tidak-tidak? Padahal kan pukulan tadi tidak terlalu kuat. Tidak mungkin dia merasa sakit hanya karena sentuhan seperti itu. Dia menatap tajam ke arahku. Apa dia benar-benar marah? "Kenapa nomor hape Mas kamu blokir? Bukankah kita sudah melakukan kesepakatan kemarin?" Mas Rafi terlihat gusar. Benar saja, kemarin tak lama setelah Mas Ilham mengantarku pulang dari rumah sakit, Mas Rafi menghubungiku beberapa kali
last updateLast Updated : 2022-07-12
Read more

Part14

"He eh, terserahlah," jawabnya pasrah. "Iya, terserah. Nay juga tidak perduli mau pacarnya satu, dua atau sepuluh sekalian. Toh sebentar lagi juga Nay akan berpisah.""Nah, gitu dong," ucapnya sambil tersenyum. "Sekarang kamu mau kemana?""Anu, Mas. Nay mau menggadaikan surat rumah. Buat bekal Nay nanti kalau sudah berpisah. Mas kan tahu sendiri kalau Nay ini tidak bekerja dan tidak punya penghasilan.""Kalau mau menggadai nanti urusannya repot, Nay. Jual saja. Kebetulan teman Mas ada yang mau membeli rumah. Kamu mau jual berapa?""Benar, Mas? Kira-kira rumah seperti itu laku berapa ya? Kalau Nay kasi harga tiga Milyar, ada yang mau tidak, ya?""Tiga milyar, ya? Ya sudah, sini mana nomer rekening kamu? Biar selanjutnya nanti Mas yang urus."Eh? Kenapa Mas Rafi enteng sekali bicara soal uang tiga milyar. Apa dia sedang mengejekku? Mana mungkin dia langsung memberikan uang sebanyak itu tanpa syarat-syarat atau apapun itu. "Kok melamun? Mana?""Apanya, Mas?""Kok apanya? Ya nomer reken
last updateLast Updated : 2022-07-12
Read more

Part15

Hari ini hari Minggu. Tumben sekali Mas Ilham tidak kelayapan. Biasanya ada saja alasannya untuk keluar rumah tanpa membawa aku dan Alta. Selesai makan siang kulihat dia sedang asik bermain bersama Alta. Sungguh pemandangan yang sudah sangat langka selama beberapa bulan ini. Baru kemarin aku merencanakan ingin mengajak Ratna mencari rumah baru, tapi harus kubatalkan karena Mas Ilham belum juga beranjak dari rumah. Mau tak mau aku juga harus berdiam diri di rumah sambil kembali membaca novel-novel online yang ada di grup kbm. Walaupun sepotong-sepotong jalan ceritanya, yang penting aku sudah bisa mencerna cara-cara apa saja yang akan aku pakai nantinya. Bukannya pelit atau ingin berhemat, masalahnya aku sama sekali tidak mengerti caranya membeli koin untuk membaca semua cerita itu sampai tamat. Jadi, yang ada saja aku baca. Ada puluhan judul tentang mereka yang nasibnya serupa denganku. Jadi aku merasa hidupku tidaklah sendiri. Tengah asik membaca, terdengar suara bel dari pintu de
last updateLast Updated : 2022-07-12
Read more

Part16

Ya, aku sengaja menyebut namanya agar Mas Ilham menjadi cemburu. Bukankah dia tidak suka dengan kehadiran Mas Rafi diantara kami? Tidak ada salahnya juga aku menjual nama Mas Rafi untuk melancarkan aksiku, toh dia juga tidak tahu. "Kan Mas sendiri yang mulai. Nay tidak sengaja ketemu Mas Rafi saja, Mas sudah terlihat tidak senang. Apalagi ini, ada wanita yang dengan sengaja menemui Mas secara terang-terangan. Nay tidak boleh marah?"Mas Ilham terdiam, mungkin membenarkan apa yang barusan aku ucapkan. "Ya sudah, Mas minta maaf. Mas yang salah. Mas juga tidak tahu mau apa si Viona datang ke sini. Kita keluar saja, ya? Tidak enak tamu dibiarkan lama menunggu. Mas usahakan agar dia tidak berlama-lama di sini."Ternyata masih ada juga rasa sungkan Mas Ilham kepadaku. Tidak terlalu kasar dan berlebihan berbuat dzholim kepadaku. Apakah sebenarnya masih ada rasa cinta yang dulu kepadaku? Lalu untuk apa dia menjalin kasih dengan wanita lain dan melakukan hubungan terlarang itu? Tidak! Janga
last updateLast Updated : 2022-07-12
Read more

Part17

"Aku kangen, lo Mas. Ngapain sih hari libur begini kamu di rumah. Seharusnya kan kamu sama aku. Aku mau di temani belanja ini," suaranya terdengar seperti merayu. "Belanja apa lagi? Kan baru kemarin aku kasi kamu uang," jawab Mas Ilham yang sedikit memelankan suaranya. "Ya sudah habislah, Mas. Aku kan juga harus ke salon dan perawatan. Biar makin cantik dan bikin kamu makin cinta sama aku."Darahku seperti mendidih mendengar percakapan mereka. "Iya, tapi tidak dengan datang ke rumah ini juga. Kalau Naya sampai curiga bagaimana?""Halah. Bukannya kamu sendiri yang bilang kalau istri kamu itu selalu percaya sama kamu. Buktinya sekarang dia masih baik-baik saja.""Itu tadi karena aku yang bujuk. Sekarang kamu pulang saja sana.""Kok aku diusir sih, Mas. Tega sekali kamu.""Besok sepulang kerja kita bertemu. Jadi kamu tidak usah khawatir.""Benar, Mas?""Iya, kamu jangan lama-lama di sini.""Ya sudah, tapi aku mau ke toilet sebentar, ya?"Dasar wanita murahan. Bisanya cuma morotin suam
last updateLast Updated : 2022-07-12
Read more

Part18

Lagi-lagi aku dibuat kesal. Bukankah showroom mobil yang jadi langganan Mas Ilham tutup pada hari Minggu? Mas Ilham baru saja selesai menghubungi seseorang yang aku yakini sebagai pegawai dealer tersebut. Mas Ilham sudah sering berkomunikasi dengan pria yang usianya masih di bawah Mas Ilham itu, karena mobil yang Mas Ilham pakai sekarang adalah hasil dari mencicil selama tiga tahun. Walaupun sebelum menikah denganku mobil tersebut sudah dia lunasi. Aku mencoba untuk mengajaknya mencari showroom yang lain saja, siapa tahu ada yang beroperasional di hari merah. Namun Mas Ilham menolak dengan alasan sudah nyaman dengan layanan dari showroom langganan keluarga mereka. Alhasil, besok Mas Ilham akan bernegosiasi dengan mereka via telpon saja. Sedangkan kalau lancar dan selesai, mobil akan langsung di antar ke rumah.Aku jadi tak punya alasan lagi untuk memilih mobil mana yang aku inginkan. Ah terserahlah, mobil yang paling murah sajapun aku tidak apa-apa. Toh kemudian aku bisa me
last updateLast Updated : 2022-07-12
Read more

Part19

"Kalau jadinya seperti itu, ya suruh Mas Rafi yang tanggung jawab dong, Nay. Kok malah aku?""Habis kamu sih, terus-terusan menggodaku." Ratna kembali tertawa. Tak lama Mas Rafi menghubungi dan mengatakan kalau dia sudah menunggu di luar. Tak ingin berlama-lama, kamipun langsung berangkat. "Maaf ya, Mas. Lagi-lagi Naya membuat repot Mas Rafi," ujarku. "Tidak apa-apa, Nay," jawabnya dengan penuh senyuman. Ratna menyikut lenganku menandakan kalau yang tadi dia katakan benar adanya. Aku menyerahkan semua dokumen-dokumen serta bukti foto, rekaman suara dan juga hasil percakapan mereka melalui mesenger. Mudah-mudahan dengan semua bukti ini, akan mempercepat proses perceraian kami. Setahuku Mas Ilham sudah tidak punya simpanan lain lagi selain yang ada di rekeningnya saat ini. Itupun akan segera habis setelah mobil yang aku minta dia belikan. Tak pernah ada kulihat brankas atau peti harta karun yang dia sembunyikan di rumah seperti di kebanyakan cerita yang aku baca. Aku sudah mencari
last updateLast Updated : 2022-07-12
Read more

Part20

Jam sudah menunjukkan hampir jam dua belas malam. Namun belum ada tanda-tanda Mas Ilham akan pulang. Bahkan gawainya pun tidak aktif saat kuhubungi. Sudah hilangkah kesadarannya, saat bersama wanita murahan itu? Tanpa terasa menetes juga air mataku. Tapi bukan, bukan aku menangisinya. Hanya saja aku terlalu sedih melihat Alta yang nantinya akan terabaikan saat aku dan Mas Ilham berpisah. Siapa yang nantinya akan mengurusnya, sementara orang tua Mas Ilham juga tinggal di luar kota. Hanya sesekali saja datang untuk menjenguk. Aku dan Mas Ilham sama-sama merantau dan tidak punya keluarga lain di kota ini. Lalu bagaimana dengan Alta nantinya? Apakah setelah bercerai, Mas Ilham akan segera menikahi Viona? Sementara Viona sendiri tidak ada niatan untuk mengurus Alta. Aku tersentak saat mendengar suara bel dari depan. Rupanya aku tertidur di kamar Alta. Kulirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul dua dinihari. Dengan rasa kesal aku bangkit untuk membukakan pintu. Mas Ilham pulang d
last updateLast Updated : 2022-07-12
Read more
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status