"Pak, ini proposal bisnis dari perusahaan Partindo.""Taruh saja, aku akan membacanya nanti," ucap Keenan sambil melirik sekilas sekretarisnya dan kembali fokus pada pekerjaannya. Berkas yang dibawa itu diletakkan di atas mejanya dan sekretarisnya berniat pergi, tapi Keenan menghentikannya saat dia teringat sesuatu. "Sam, apa sekarang kau sedang sibuk?""Tidak, Pak. Apa ada yang bisa saya bantu?"Keenan berdehem. Kali ini, dia menghentikan pekerjaannya saat tiba-tiba teringat dengan Emily. Istrinya akan datang dan rasanya dia ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengannya. "Hmm, sebenarnya aku ingin menanyakan sesuatu padamu, tapi ini di luar pekerjaan."Sang sekretaris terkejut melihat reaksi ragu-ragu Keenan, tapi dia juga dibuat penasaran dengan senyum yang tiba-tiba tersungging di bibir itu. "Anda bisa menanyakannya pada saya. Saya bisa menjaga rahasia, Pak.""Duduklah kalau begitu," ucap Keenan tanpa basa-basi. Senyumnya semakin merekah. "Begini, kau 'kan sudah menikah, maksudku
Baca selengkapnya