"Emily, Mama sangat senang mendengar kamu hamil. Kalau ada sesuatu yang kamu inginkan, kamu bisa katakan sama Mama, ok?""Iya, Ma," sahut Emily sambil meringis. Dia tidak tahu bagaimana dirinya bisa terjebak dengan sang mertua di sini. Keenan sudah pergi kembali ke kantor, sementara dirinya ditahan di rumah mertuanya. Nyonya Silvi tak henti-hentinya berceloteh tentang Keenan padanya dan tentang masa kecil suaminya, atau bahkan membahas kehamilan. Sungguh, Emily ingin mengatakan kebenarannya, tapi dia tidak bisa. Dia tidak tega. Semua ini benar-benar ulah Keenan dan dia yang harus menanganinya. "Oh, kita sudah sangat lama bicara, ya. Mama jadi lupa, Javier pasti sedang menunggumu.""Javier tadi sedang tidur, Ma. Tidak usah khawatir.""Syukurlah, Mama takut Javier mencarimu." Nyonya Silvi menghela napas lega dan kembali menatap lekat menantunya. "Soal perceraian tadi, Mama harap kamu tidak pernah mengatakannya lagi ya. Bagaimana pun, pernikahan bukan untuk main-main. Apalagi, sekarang
Read more