"Oma Ela, kapan Mommy jemput Iel? Kok belum datang-datang, terus ini rumah siapa?""Ini rumah kamu, Javier. Nanti Oma kabari Ibu kamu, ya. Ayo makan lagi."Javier menatap lekat wanita tua yang dulu pernah datang ke rumahnya bersama sang Ibu. Wanita paruh baya yang mengaku sebagai neneknya. Katanya, ibunya tidak akan datang menjemput dan dia harus ikut dengan neneknya ini, tapi Javier merasa tidak nyaman. Dia asing dengan rumah besar yang sepi. Tidak seperti rumahnya yang banyak orang, meski lebih kecil. Javier juga merasa menyesal mau ikut pergi. "Iel udah kenyang, Oma, Iel mau pulang aja." Javier beranjak dari duduknya dan hendak meninggalkan ruang makan, tapi tak disangka wanita paruh baya itu menahannya. "Javier, tolong tunggu sebentar lagi, ya? Ayah kamu akan datang soalnya. Memangnya Javier juga nggak mau main sama Oma?""Main? Ayah? Iel nggak punya ayah, Iel cuma punya Daddy," sangkal Javier. Ucapan polosnya seketika membuat nyonya Sheila yang tadinya tersenyum, langsung meng
Read more