Suara ring tone kedua kali dari hpku, aku pun menerima dengan tergesanya. Tertera sebaris nomer tidak di kenal menghubungi nomerku."Assalamu'alaikum....""Wa'alaikumsalam...." jawabku, lalu terdengar suara tangis, yang tergugu dari seberang sana. Sejenak terjeda, lalu si penelepon terdengar berbicara."Bang Hendro meninggal barusan Dek, ini kami nunggu kamu dan suamimu datang," lalu terdengar tangis lagi. Namun, aku seperti dibuat-buat, bukan layaknya orang yang meratapi sebuah kematian."Innalillahi wainna illaihi rojiun, bagaimana bisa begitu, Mbak? Berada di mana kamu sekarang?" bertanya-tanya dengan bertanya-tanya."Aku sudah pulang ke desaku, Bang Hendro pesan untuk di makamkan di sini.""Kapan Bang Hendro yang meninggal?""Baru saja, terus aku menghubungimu.""Katamu kemarin sedang di rawat di rumah sakit? Kenapa tiba-tiba sudah kamu bawa pulang?" bertanya mencecar Bariyah, istri Bang Hendro kakak suamiku."A-anu, tadi aku bawa pulang pakai ambulan. Karena kata dokter, sakit Ba
Last Updated : 2022-07-07 Read more