"Kok lemes gitu? Ada apa?" tanya Mas Alif begitu aku datang.Aku mencoba mengulas senyum mencoba mengalihkan, "sudah dapat plaris 'kah?""Sudah," jawabnya singkat, "ada masalah apa lagi?"Aku menarik napas dalam, menelaah kembali yang terjadi. Masalah datang begitu bertubi-tubi. Mengapa niat baik kami, malah jadi mencoreng muka kami sendiri. Ketulusan ini bahkan disalah gunakan oleh mereka yang masih terbilang bocah bau kencur."Dek, kok jadi melamun?" tanya Mas alif lagi."Di sekolah pun, Aira bikin masalah.""Soal apa itu?""Tadi Bu Diah tanpa sengaja menanyakan soal kebenaran tentang Yanti. Betul apa tidak dia keponakanku.""Lalu ...,""Ya aku jawab memang betul, sebab pas daftar dulu, Bu Diah kan gak tahu, makanya dia memastikan. Anehnya, malah Bu Diah menananyakan soal kekurangan uang pembangunan.""Kenapa dengan uang pembangunan, belum kamu bayar atau masih kurang?" cecar Mas Alif."Sudah terbayar sebagian, kurangannya aku janjikan satu bulan. Tetapi, sebelum jatuh tempo sudah k
Terakhir Diperbarui : 2022-08-10 Baca selengkapnya