"Kamu balik sana ke rumah Alif!" usir Bi Murni marah.'Ya Allah, aku harus bagaimana ini?'Setelah berbicara demikian Bi Murni tampak berlalu ke kamar. Aku hanya bisa diam terpaku.Bi Tika tampak menatapku penuh dengan kebencian. Aku kian menenggelamkan kepala ini, tak sanggup menatap netranya yang penuh murka.Sella mengajakku keluar rumah, duduk di teras menggelar tikar pandan. Dengungan nyamuk yang berseliweran, bagai music orang punya hajatan."Ah, kenapa aku bisa begini?" gumamku penuh sesal."Sudah Sar, jangan diambil hati. Besok kita pulang ke rumah Nenek dulu," bujuk Sella.Aku hanya mengangguk, lalu ikut rebah di sampingnya. Suara dengungan itu kian marak, sementara tangan ini sibuk menepuk ke sana-kesini, mengusir nyamuk yang hinggap.~~~~~Setelah kematian suamiku, aku pun bertolak ke Malaysia guna menyambung hidup. Siapa yang menyangka, takdir membawa diri ini ke negeri Jiran, untuk mencari sesuap nasi.Panggil aku Tika, janda cerai mati dengan dua orang anak. Aku terlahir
Last Updated : 2022-08-28 Read more