Pria bergaya rambut boul cut itu, memberikanku makanan yang sangat banyak. Meja makan di penuhi dengan berbagai macam hidangan: sup ayam kampung, ikan gurame panggang, tumis kangkung darat, dan aneka kue kering."Sesuatu yang berlebihan itu nggak baik, Degree." Aku mengambil tisu, lalu membersihkan sisa makanan yang menempel di bibir. "Bagikan aja sisanya sama orang-orang, yang kelaparan di luar sana.""Gak boleh. Kalo niat kasih sama orang, ya, jangan makanan sisa dong!" Degree mengerucutkan bibirnya."Kamu salah paham terus. Coba dipahami baik-baik perkataanku barusan," kataku seraya mengambil centong nasi."Iya, aku paham kok," timpal Degree dengan senyum, yang seperti dipaksakan.Setiap melihat pria di sampingku itu, aku seakan-akan sedang bercermin. Hanya gaya rambut, warna mata, dan style pakaian, yang membedakan kami. Ternyata begitu rasanya, ketika memiliki saudara kembar."Coba tebak, aku adikmu atau kakakmu?" Degree bertanya tanpa menoleh ke arahku."Nggak tahu," jawabku sin
Read more