Home / Fantasi / The Seven Phoenix Shards / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of The Seven Phoenix Shards : Chapter 11 - Chapter 20

100 Chapters

Kutukan Kematian

"Acara pernikahannya akan diadakan dua bulan lagi. Saya harap kalian bisa mempersiapkannya dengan baik." Lelaki yang memakai setelan hitam di depanku, menyilangkan tangannya; bahunya bersandar pada sofa."Kami sudah tau apa yang harus dilakukan, Ayah." Eunoia membawa beberapa berkas, lalu memberikannya padaku. "Achilio pasti akan menyelesaikan semuanya tepat waktu."Sejak acara makan malam dua minggu sebelumnya, aku telah diberikan kekuasaan atas Perusahaan SMM (Saint, Machine and Money)—pusat keuangan dan bisnis nomor satu di Scramble. Setiap hari, aku selalu disibukkan dengan layar monitor, dan tidak punya waktu untuk keluar mencari kristal.Beberapa hari belakangan, phoenix seringkali muncul dalam mimpiku. Kekhawatiran akan penyalahgunaan kristal, membuatku tidak bisa tidur dengan nyenyak. Bayang-bayang Kaisar Harvey, dan Ratu Elena seakan selalu memenuhi isi kepala. "Nyonya Sophia telah mengembuskan nafas terakhirnya," ucap Veronica—pelayan keluarga Selenic, lirih. Wanita seumura
Read more

Sisi Gelap Keluarga Selenic

Aku memasuki rumah bak istana, yang dipenuhi dengan barang mewah berharga fantastis. Eunoia dan mendiang Nyonya Sophia memiliki hobi yang sama, yaitu mengoleksi ribuan ornamen dari berlian. Setiap hari, koleksi itu bertambah satu per satu. Aku sering membantu Veronica membersihkan debu, pada benda-benda kesayangan Eunoia itu.Eunoia adalah seorang gadis yang berlimpah harta, dan reputasi yang tinggi. Hal itu membuatnya sangat dihormati banyak orang, termasuk diriku. Dia sepertinya memiliki kesamaan takdir dengan Alea, yang juga mempunyai kedudukan tertinggi di Middleside—ratu yang terkenal di tiga wilayah.Saat mencapai lantai tiga, dua puluh pembantu, lima orang supir, dan sepuluh bodyguard berbaris memenuhi ruangan itu. Aku mempercepat langkah untuk menemui Eunoia, melewati mereka yang terlalu hormat dengan keluarga Selenic.Jantungku berdebar kencang, tatkala melihat seluruh keluarga gadis yang kucintai itu, telah berkumpul di depan kamar Eunoia. Sial! Aku terlambat lagi!Aku henda
Read more

Iblis Di Dalam Raga Eunoia

Tiga hari setelah peristiwa itu, aku mulai mencari tahu diam-diam tentang keluarga Selenic. Berbagai kegiatan pengumpulan bukti, dan penyelidikan kulakukan demi menyelamatkan nyawa Eunoia. Mr. Robert mungkin termasuk sebagai pelaku utama. Di lain sisi, aku juga menaruh rasa curiga pada Nyonya Flora.Akan tetapi, semua itu masih tidak lebih dari asumsi belaka. Aku belum bisa menyimpulkan, siapa saja yang termasuk biang masalah di keluarga Selenic. Menyelidiki semuanya sendirian, memakan waktu yang cukup lama. Hasilnya juga belum tentu sesuai dengan harapan.Untuk saat itu, aku lebih memilih untuk fokus dalam tiga hal sekaligus. Pekerjaan multitasking yang kukerjakan tidaklah mudah. Waktuku habis untuk bekerja pada SSM, menyelidiki kasus Selenic, dan mencari keberadaan kristal phoenix. Ya, menjadi seseorang yang berguna memiliki konsekuensi tersendiri.Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, aku mulai menjaga jarak dengan Ayah Eunoia, serta anggota keluarga Selenic yang lainnya. Oran
Read more

Pengusiran

Satu bulan setelahnya, aku disibukkan dengan penyelidikan, untuk mencari tahu tentang sisi gelap keluarga Selenic. Silsilah keluarga yang kutemukan pada album mereka menunjukkan bahwa, hampir tidak ada sosok "suami" di pohon keluarga. Cabang akar nenek moyang Selenic juga, hanya dipimpin oleh seorang wanita. Terkecuali Nyonya Jane—Tante Eunoia yang menghadiri pesta malam itu, dan Nyonya Flora yang memiliki pendamping hidup."Kenapa mereka tidak memiliki kakek moyang?" ucapku bertanya-tanya dalam hati.Eunoia tidak mungkin berbohong tentang sejarah, dan legenda di Scramble. Namun, itu tidak menutup kemungkinan bahwa, dia bisa saja melakukannya. Semakin lama, semuanya terasa semakin membingungkan. Hipotesis pertamaku menyatakan bahwa, keluarga Selenic adalah golongan penyihir hitam. Dalam legenda Sorcgard, pernah kutemukan sebuah fakta bahwa, mereka tidak bisa keluar di siang hari, dan sangat membenci lelaki. Namun, golongan magic tertinggi itu sudah lama punah, karena peperangan besar
Read more

Seraphine

Saat tiba di tempat itu, lampu yang mengarah pada jembatan terlihat sangat redup. Beberapa hari sebelumnya memang terdengar desas-desus, bahwa tempat itu dijadikan sebagai wadah pembuangan rakyat, yang memberontak pada pemerintah. Meskipun demikian, aku mencoba untuk tetap meyakinkan diri.Tidak jauh dari Jembatan Fires terdapat taman bunga mawar, dan semacam bangunan untuk berteduh bagi wisatawan. Ketika melangkahkan kaki menyusuri jembatan, aku tidak sengaja melihat seorang wanita, yang terbawa arus deras di bawah sana.Tanpa pikir panjang, aku langsung terjun dari atas jembatan, untuk menolong wanita bergaun merah darah itu. Karena tidak punya cara lain, aku mengeluarkan kekuatan magic pelindung, yang berhasil membawa kami ke pinggiran sungai. Rasa dingin mulai merasuk sampai ke tulang-tulang. Salju yang turun membuat tubuhku menggigil. Terkadang, aku menggosokkan telapak tangan untuk menghangatkan diri.Karena kekuatan yang belum sepenuhnya kembali, aku hanya bisa menggunakan mag
Read more

Fakta Menyakitkan

"Gak, gak mungkin. Ini pasti cuma mimpi buruk." Aku menjambak rambut dengan frustasi, setelah memporak-porandakan meja di depanku. Kata-kata yang diucapkan oleh Calvin begitu menyakitkan. Mataku rasanya memerah, saat itu. Kebohongan apa lagi yang disembunyikan dariku? Kupikir, apa yang diucapkan olehnya adalah sebuah kejujuran."Gue juga gak nyangka sama Profesor Edward, Bro." Pria berkacamata dengan rambut blonde-nya itu menunduk. Dia sepertinya merasakan kesedihan yang sama denganku."Semuanya adalah kebohongan yang dipercaya selama berabad-abad. Padahal, Profesor Edward selaku presiden, sudah sangat dipercayai oleh rakyat Scramble." Sera yang bersandar pada dinding—di samping Calvin, seakan menahan amarahnya. Pukul dua belas malam yang sangat menyakitkan. Hasil dari laboratorium menunjukkan bahwa, aku tidak dihapus sepenuhnya dari buku sejarah. Selama ini, Nona Lily mengetahui semua kebenarannya, dan tidak pernah angkat bicara di depan publik.Bug!Tinjuku menghantam dinding di b
Read more

Perang Perspektif

Kami mengunjungi sebuah restoran bintang lima, di ujung Kota Riqueza. Kata orang-orang di sana, tempat itu sangat menarik, dan wajib dikunjungi oleh para wisatawan. Pemandangan alam di Kota Riqueza masih terlihat asri. Berbeda halnya dengan Scramble, semua sisi kota di sana, telah dipenuhi dengan mesin-mesin berteknologi mutakhir. Manusia memang tidak terlepas dengan yang namanya ketergantungan. Perkembangan zaman seakan tidak mempengaruhi pola pikir masyarakat, di Daerah Riqueza. Kebijakan pemerintah daerah di sana, sepertinya sangat berperan penting dalam pengelolaan lingkungan. Aku sangat mengagumi sosok walikota Riqueza, yang telah membuat kemajuan kota tanpa menghilangkan unsur alam. Tanpa membuang waktu, kami langsung masuk ke restoran itu. Restoran Aquacfoddy's nampak ramai dengan para pembeli. Ada banyak orang yang mengantri di depan sana. Ya, mulai dari pekerja kantoran, hingga kelas atas. Aku menghela napas panjang. Menghadapi keramaian bukanlah hal yang menyenangkan,
Read more

Generasi Ketiga Keluarga Ashley

"Maaf, saya tidak bisa membiarkan kalian masuk ke dalam." Pria yang memakai setelan toxedo itu menghadang kami."Bukankah kami telah membayar uang masuknya, Tuan?" Sera yang memakai high heels, berbalutkan gaun merah memukau, tampak berkacak pinggang.Pria yang sepertinya bekerja sebagai pelayan itu, membungkuk 90°. "Maaf sekali lagi, kami memang tidak menerima tamu asing. Kalian tidak terdaftar di list khusus.""Berapa biaya tambahannya?" Calvin menyodorkan lima kartu blackcard limited edition miliknya. Rekanku itu memang mempunyai banyak uang, karena banyaknya saham yang dimilikinya. Di Scramble, Calvin adalah anak dari pemilik perusahaan pembuatan robot ternama. Dia sering bercerita tentang keluarganya padaku, saat menjelang tidur malam.Pelayan yang memiliki rambut dengan poni potongan koma itu, memberikan seulas senyum seakan puas, dengan sogokan yang Calvin berikan."Lima kartu blackcard Anda sudah bisa mendapatkan tiket VIP, Tuan." Pria bermata oranye itu mempersilahkan kami m
Read more

Tangis Semesta Di Kastil Tua

Wanita yang memakai gaun pengantin, dengan untaian bunga yang menghiasi kepalanya itu, tersenyum manis padaku. Ia meraih tangan, dan mengajakku untuk menaiki sebuah perahu kano kayu, di tepi danau merah muda."Aku akan selalu mencintaimu selamanya," ucap gadis itu dengan nada lembut. Suaranya begitu menenangkan pikiranku yang sedang kacau balau. Tidak akan kubiarkan wanita yang sangat kucintai itu, kehilangan senyumannya lagi."Aku lebih dari cinta, Nona." Aku membalas senyuman hangatnya.Tanpa terasa, aku telah mendayung sampai ke tengah danau. Aku melihat angsa-angsa putih yang menawan, serta kodok-kodok lucu di atas daun teratai. Mereka menari riang, beriringan dengan nyanyian indah milik Alea. Pujaan hatiku itu, ternyata tidak pernah berubah ... selalu menyukai musik.Saat kami hampir mencapai seberang, suara tabuhan gendang seperti di karnaval, dan suara grup vokal terdengar semakin mendekat. Lagu kebangsaan Middleside yang berjudul, "Eternate for our Beautiful Princess" dinyanyi
Read more

Definisi Jatuh Cinta

Apa itu definisi jatuh cinta? Apakah ketika melihat seorang wanita cantik, lalu menyukainya, itu dapat disebut dengan jatuh cinta? Ataukah perasaan bahagia, tatkala melihatnya tertawa, itu juga disebut dengan jatuh cinta?Aku mengalami perasaan, yang tidak dapat diukirkan dengan kata-kata. Entahlah, aku sendiri tidak dapat menyimpulkannya. Terkadang, aku sulit membedakan antara rasa cinta, dan rasa suka sesaat—sekedar singgah karena penasaran.Mendiang Nyonya Lily pernah berkata,"Tuan muda, cinta sejati itu tidak memandang apa pun, dan tidak memandang siapa pun. Semua orang bisa merasakannya, tetapi hanya beberapa orang saja yang beruntung. Tak peduli jika cinta itu terbalas, atau memilih terpendam selamanya di dasar hati. Ada kalanya, Tuan pasti merasakan hal itu nanti.""Aku tidak mau merasakan cinta, Nona Lily," kataku, saat itu."Tidak ada yang dapat menolak takdir, Pangeran. Sejak manusia dilahirkan, garis tangan sudah ditetapkan sebagai bagian dari alur kehidupan. Cinta itu mem
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status