Semua Bab Kunci Brankas Rahasia Suamiku.: Bab 41 - Bab 50

173 Bab

Cinta Di Masa Kecil.

Sah ....Suara itu menggema setelah Fandy selesai mengucapkan ijab Qabul. Kedua orangtua memilih mempercepat pernikahan mereka, setelah tau keduanya lepas dari maut, saat seseorang merusak rem mobil Fandy.Sampai saat ini polisi masih menyelidiki pelakunya. Namun minimnya bukti dan saksi menyulitkan kerja polisi."Akhirnya kau jadi istriku May. Siapa sangka kalau kau akan menikahi anak, yang selalu kau ganggu waktu kecil."Maya mengangkat kepalanya. Dia tak mengerti dengan ucapan Fandy, pria itu tersenyum setelah selesai mencium keningnya."Tunggu dulu, siapa kau sebenarnya?"Fandy tersenyum dan mengelap hidungnya, dengan bagian belakang tangannya. Maya melotot karena dia seperti Dejavu."Kau ...?"Maya tak melanjutkan ucapannya, karena dia masih belum ingat siapa Fandy. Namun tadi sekilas bibirnya ingin menyebut sebuah nama."Parah juga ingatanmu, ternyata aku duluan yang mengingatmu. Mulai sekarang kau tak akan lagi bisa lepas dariku."Fandy tersenyum licik membuat Maya mengerutkan k
Baca selengkapnya

Pernikahan Penuh Maksiat.

"Bagaimana Mas? Ada kabar apa dari pengacara soal gugatan harta gono-gini itu? Ini sudah sebulan lebih Lo."Laila menatap Darma yang wajahnya terlihat lelah. Aneh saja, punya istri dua tapi pria itu seperti tak punya semangat hidup."Tunggu saja Dek, Mas juga sedang menunggu hasil dari gugatan itu."Darma menyuapkan nasi goreng ke mulutnya. Malas rasanya membicarakan soal gugatan itu, karena sudah dua Minggu ini dia kehilangan pengacaranya, yang ternyata kabur membawa uangnya."Apa kau tak merasa aneh Mas? Kau yang mengugat, tapi tak di minta hadir untuk persidangan. Perasaan ada yang aneh, jangan-jangan kau ditipu pengacaramu Mas."Kali ini Laila dan Karin menatap tajam ke arah Darma. Membuat pria itu jadi gugup, namun dia bisa mengendalikan dirinya."Siapa yang bilang? Pengacaraku sudah bilang kalau sidang belum di mulai, tapi sedang dalam penyelidikan. Karena banyak harta Maya yang dia sembunyikan, sudahlah tak usah ikut campur lagi, kalian terima beres saja."Darma berdiri dan meng
Baca selengkapnya

Ketemu Mantan

"Maya."Maya terkejut mendengar namanya di panggil seorang pria. Dia menarik napas kesal saat melihat Darma, dia mengerutkan keningnya, melihat penampilan Darma sekarang."Apa yang terjadi Mas? Jangan bilang kau sudah jatuh miskin setelah aku pergi. Lihat penampilanmu yang menyedihkan ini, tak sesuai dengan ucapanmu saat mengusirku dulu.""Sayang!"Darma belum sempat bicara dengan Maya, tapi Fandy sudah keburu datang. Pria itu mencium bibir istrinya, membuat Darma memalingkan wajahnya."Dia?"Fandy menunjuk pada Darma, dia tau siapa pria di depannya. Jadi dia segera memeluk pinggang istrinya."Maaf bung, sekarang dia milikku jadi menjauhlah, kalau tidak kau akan berada dalam masalah besar."Fandy melotot pada Darma, dia tak suka pria itu berada di dekat Maya. Selain cemburu dia juga takut, sesuatu terjadi pada istrinya."Kau tak perlu cemburu Bung, asal tau saja di rumah ada dua istri yang siap melayani aku kapan saja. Istrimu tak sebanding dengan mereka, aku hanya ingin memperingatkan
Baca selengkapnya

Hancur-hancuran

[Tunggu aman sayang, kau urus suamimu. Setelah itu aku akan datang memuaskan mu.]Laila menarik napas, dia harus mencari cara untuk mengatasi Darma. Keinginan bersetubuh dengan Darto membuatnya gila."Pakai ini saja, aku sudah tak tau mau pakai cara apa lagi."Laila mengambil bungkusan kecil dari bawah tempat tidur. Dia tersenyum, kemudian menyembunyikan benda itu di saku bajunya. Dia keluar untuk melihat dimana Darma berada, saat lewat kamar Karin dia mendengar desahan wanita itu."Dasar kurangajar, dengan Darma saja dia seperti itu. Buat apa berebut Darto denganku."Laila berkata pelan sembari kembali menuju ke kamarnya. Untuk lebih aman dia menunggu Darma datang menemuinya. Dia mengambil air dalam gelas, lalu menuangkan serbuk putih itu ke dalam gelas."Maaf Mas, aku butuh pelampiasan dan itu aku dapatkan dari Darto. Kau hanya membuatku geli, setiap berhubungan intim denganmu."Laila berucap pelan lalu kembali membaringkan tubuhnya. Dia tersenyum melihat Darma masuk dan meneguk air
Baca selengkapnya

Darma Menggila Karena Ulah Karin.

Prak ....Darma dan Laila terkejut, saat Karin meletakkan ponselnya di depan mereka dengan kasar. Entah apalagi yang membuat wanita itu marah-marah, Darma yang masih pusing kepalanya jadi naik pitam hingga membentak istri mudanya."Cukup Karin, aku sudah muak denganmu. Apa otakmu tak ada isinya, aku sedang pusing jangan tambahi pikiranku. Kalau tak senang kau di sini, silahkan pergi aku tak akan mencegahmu."Darma sudah kehabisan kesabaran. Dia tak lagi perduli meski Karin akan sakit hati mendengar ucapannya."Kau tak perlu balik marah padaku Mas, lihat ini dan buka matamu lebar-lebar. Bagaimana bisa Maya keluar negeri liburan, sedangkan gugatan harta gono-ginimu tak ada kabarnya."Darma meraih ponsel Karin dan mengaktifkan benda itu. Tak lama di layar terlihat aktifitas Maya yang dia unggah di I*******m, pantas saja Karin naik darah, rupanya dia iri pada mantan istri pertama suaminya."Sejak menikah kau hanya mengoyangku di rumah ini Mas, sedangkan Maya dia bisa keluar negeri, pasti m
Baca selengkapnya

Siasat Untuk Saling Menyingkirkan.

Karin tersenyum sinis, ketika melihat cara Laila berjalan. Tentu saja dia tak penyebabnya, karena rintihan mereka terdengar hingga menjelang subuh.Apa gak sakit luar dalam, di tusuk senjata Darma dan di pukuli karena pria itu frustasi, tak mudah mengeluarkan cairan dalam tubuhnya."Bahagia sekali wajahmu Mbak. Apa begitu gagah Darma semalam? Aku dengar kau merintih tak habis-habisnya."Laila mengangkat wajahnya dan menatap Karin. Ingin rasanya dia melemparkan gelas berisi air minum ke wajah madunya, tapi dia tak mau kena masalah karena hal itu."Apa kau tau kenapa? Mas Darma seperti itu semalam. Dia bahkan seperti kuda yang tak puas mengauli aku.Karin tak menjawab, dia tetap asyik menikmati nasi goreng buatannya. Tak lama Darma datang, dia tersenyum menatap Laila. Wanita itu hanya diam melihat tatapan mata suaminya."Semalam kau hebat sayang, nanti malam lagi ya. Siang ini istirahat saja, Karin kerjakan pekerjaan rumah dan ibu jangan sampai tak kau rawat."Karin tak menjawab hanya me
Baca selengkapnya

Karin Pendarahan Karena Darma.

"Karin apa yang kau lakukan pada wanita itu!?"Karin terkejut karena teriakan Laila. Dia bergegas melihat apa yang terjadi."Ada apa sih berisik banget? Kau menganggu tidurku tau. Di luar hujan lebat kan bagus untuk tidur tapi kau ribut melulu."Karin mengomel, sedangkan Laila hanya menunjuk pada mertuanya yang kejang-kejang."A ...apa yang terjadi? Kenapa dia kejang-kejang begitu?"Karin terlihat bingung, dia hanya menatap mertuanya dan Laila bergantian."Aku tidak tau apa yang terjadi. Tadi aku bangun karena mendengar suara dari kamar ini, ternyata wanita itu sudah di lantai dan kejang-kejang. Cepat bantu aku membawanya ke rumah sakit, taksi online sudah menunggu di depan."Plak ....Karin memukul bahu Laila, mana mungkin wanita hamil bisa mengangkat beban berat itu."Minta bantuan supir taksi, bodoh. Mana mungkin kita bisa mengangkatnya."Laila berlari memanggil sopir itu. Untung dia mau di mintai bantuan, untuk mengangkat mertuanya."Kau tunggu mas Darma di rumah. Aku yang bawa ibu
Baca selengkapnya

Pemuas Nafsu Abang Ipar.

Matanya melotot saat melihat seorang pria membekap mulutnya. Pria itu menghempaskan dirinya di tempat tidur dan berusaha membuka celana dalamnya.Dia tersentak, saat benda itu melesak masuk ke dalam tubuhnya. Laila belum tau siapa pria itu dan kenapa bisa masuk ke rumahnya, tapi dari caranya menghentakkan miliknya, dia tau kalau pria itu juga meminum teh di atas meja.Dengan pasrah dia menerima, perlakuan pria itu pada tubuhnya. Tamparan mulai dia terima, saat tubuh pria itu mulai bergerak liar menghujamkan senjatanya. Rasa sakit dan nikmat membuat Laila merintih, hingga pria itu jatuh terkulai dan pingsan.Laila berusaha menyingkirkan tubuh pria itu dari atas tubuhnya. Kemudian mencari ponsel Darma untuk menghubungi Diki. Dia terkejut saat mendengar nada panggil, dari tumpukan baju pria yang masih pingsan."Mas Diki?"Laila menutup mulutnya dengan tangan. Dia tak mengira kalau pria yang baru saja mengagahinya adalah Abang iparnya."Ini benar-benar luar biasa."Laila tersenyum karena d
Baca selengkapnya

Menjenguk Ibu.

"Datang juga kau, Binatang."Plak ....Darma terkejut saat mendapat tamparan dari Diki. Dia tak siap karena begitu membuka pintu langsung mendapatkan bogem mentah di wajahnya."Apaan sih Mas? Tentu saja aku baru datang. Apa kau tak tau kalau aku di tahan polisi?"Darma berkata dengan nada kesal. Bisa-bisanya Diki memukulnya di saat dia baru sampai untuk menjenguk ibunya."Aku tau kau di tahan polisi, apa kau tak berpikir sebelum berbuat bodoh? Sekarang jawab aku, untuk apa kau jual rumah ibu, terus uangnya mana?"Darma terdiam karena uang rumah sudah habis, untuk membayar pengacara palsu itu."Jangan bilang kau masih bermimpi untuk mendapat harta gono-gini dari Maya. Sadar diri Dar, mana ada harta bersama yang bisa di bagi. Sedangkan harta yang kau incar itu, warisan atau milik orangtua Maya."Darma terkejut saat mendengar ucapan Diki, namun dia masih berkeras kalau ada haknya di harta milik Maya."Susah kalau bicara dengan manusia berotak udang. Heran aku Dar, apa yang kau pelajari sa
Baca selengkapnya

Memacu Birahi Ditubuh Adik Ipar.

Begitu sampai di mobil, Diki langsung melumat bibir Laila. Wanita itu dengan tanpa malu membalas lumayan bibir abang iparnya. Dia merintih saat tangan Diki mulai merayap di balik bajunya dan meremas benda kenyal di dadanya."Mas jangan disini, kita pulang sekarang."Dengan suara serak Laila mengajak Diki pulang. Pria itu segera melajukan mobilnya dia tak membuat Laila diam, tangannya membawa tangan wanita itu untuk membelai senjatanya yang sudah berdiri di tempatnya.Desahannya terus terdengar, sembari matanya menatap jalanan untuk menuju ke rumah Darma. Dengan gila dia menarik kepala Laila, agar bibirnya melakukan sesuatu pada senjatanya."Hisap sayang agar tetap tegak sampai rumah. Sebentar lagi kita sampai, aku sudah tak tahan lagi."Bujang lapuk itu benar-benar mengila, seiring hisapan dari mulut Laila. Tangan kirinya tak mau diam dia meremas dada adik iparnya dengan pelan."Kita sampai sayang, cepat turun rapikan dulu bajumu."Diki segera keluar, dia menutupi senjatanya dengan map
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
18
DMCA.com Protection Status